Analisis dan Evaluasi Anggaran dan Realisasi Pusat Biaya Kebijakan

67 cabang. Akan tetapi untuk proses selanjutnya para manajer cabang tidak diikutsertakan pada rapat tahunan dengan manajer pusat di Jakarta. Dan apabila rancangan yang telah dibahas dan disahkan oleh manajer pusat beserta dengan kepala cabang maka akan diserahkan ke bagian administrasi untuk ditidak lanjuti beserta perubahan pada rancangan awal yang mungkin terjadi pada rapat tahunan tersebut. Dalam realisasi program, program kerja yang telah ditentukan dan telah dikerjakan akan dicatat oleh bagian administrasi serta waktu pengerjaan program kerja tersebut juga harus dicatat untuk laporan yang lebih konkret. Catatan-catatan tersebut akan dijumpai pada laporan pertanggungjawaban program. Laporan pertanggungjawaban program, berisikan informasi kualitatif tentang bagaimana dan waktu pelaksanaan program, hasil yang dicapai dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan program tersebut. Peran serta manajer pusat dalam pengesahan program sebenarnya tidak begitu nyata, tetapi hal tersebut dapat ditutupi apabila manajer pusat memahami dengan jelas setiap permasalahan yang terjadi di perusahaan.

3. Analisis dan Evaluasi Anggaran dan Realisasi Pusat Biaya Kebijakan

pada Bagian Administrasi Salah satu fungsi anggaran adalah sebagai alat penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Proses penyusunan anggaran harus menjadikan program sebagai pedoman penyusunan anggaran. Angaran pada bagian administrasi digunakan sebagai acuan manajer agar menggunakan dana pusat kebijakan tidak melebihi dana yang telah dianggarkan. Data anggaran tahun Universitas Sumatera Utara 68 sebelumnya menjadi tolak ukur bagi manajer administrasi dalam menyusun anggaran. Jumlah biaya yang dianggarkan disesuaikan dengan program kerja yang diusulkan untuk periode yang akan datang. Contohnya program pembelian barang persediaan di gudang. Maka realisasi anggaran tahun lalu dijadikan acuan bagian administrasi harus menambah biaya pembelian barang persediaan ke dalam item biaya persediaan. Setelah rancangan anggaran selesai, rancangan tersebut akan diserahkan pada kepala cabang. Kemudian kepala cabang akan membawa rancangan anggaran ini ke rapat tahunan dengan manajer pusat di Jakarta. Rapat tersebut kemudian membahas penyusunan anggaran selama satu tahun. Setelah anggaran tersebut disetujui pada rapat tahunan tersebut bersama-sama dengan rencana program, maka akan diserahkan kembali ke kepala cabang dan kepala cabang akan menindaklanjuti anggaran tersebut beserta dengan perubahan yang mungkin terjadi pada rapat tahunan, hal ini dapat terjadi karena terkadang ada anggaran yang diperkecil yang dapat menganggu bagian administrasi dapat bekerja secara maksimal dan memberikan kontribusi yang baik untuk perusahaan. Dalam penyusunan anggaran, bagian administrasi PT.Surisenia Plasmataruna Medan hanya membandingkan biaya-biaya yang dianggarkan dengan analisis biaya tanpa menganalisis varians lebih lanjut. Analisis varians lebih lanjut ini berguna untuk mengetahui seberapa besar varians yang menjadi tanggung jawab kepala bagian administrasi dan berapa besar varians yang bukan menjadi tanggung jawabnya. Universitas Sumatera Utara 69 Anggaran yang disusun oleh bagian administrasi bersifat keseluruhan tidak ada pemisahan antara biaya terkendali atau biaya tidak terkendali. Pada dasarnya, perusahaan memiliki biaya yang tidak terkendali, akan tetapi pada hal ini PT.Surisenia Plasmataruna Medan tidak melakukan pemisahaan, misalnya untuk pembelian alat-alat tulis atau perlengkapan kantor lainnya seperti perlengkapan komputer dimana harga-harga tersebut kadang-kadang mengalami perubahan sesuai dengan perubahan harga pasar. Tentu saja harga pasar tersebut tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang dapat dikendalikan oleh perusahaan tersebut adalah pemakaian alat-alat tersebut, contoh lain yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan adalah penyusutan aktiva ataupun bangunan pada perusahaan. Dapat dikatakan bahwa perusahaan belum menerapkan penyusunan anggaran dengan tepat. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya pemisahaan biaya terkendali dengan biaya yang tidak terkendali walaupun dapat dikatakan bahwa informasi biaya diberikan dengan sangat terperinci hanya kurangnya pembagian biaya terkendali dengan biaya tidak terkendali. Akan tetapi hal ini tidak sepenuhnya mengganggu pelaksanaan sistem pengendalian manajemen karena secara keseluruhan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dilaksanakan dengan baik, hanya kelemahannya tidak adanya pemisahan biaya terkendali dan biaya yang tidak terkendali dantidak diikutsertakannya bagian administrasi pada rapat tahunan, sehingga perubahan yang terjadi pada rapat tahunan dengan manajer pusat tidak dapat dirubah lagi. Universitas Sumatera Utara 70

4. Analisis dan Evaluasi Sistem Pelaporan Biaya Kebijakan Bagian