Pusat Pendapatan Pusat Investasi

21 adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia semangat kerja, keterampilan, dan moral, arah pangsa pasar naik atau turun, dan sebagainya. Kelemahan lain dari laba sebagai alat pengukur adalah sukarnya menentukan standar laba bagi sebuah pusat laba. Walaupun anggaran laba sering digunakan sebagai standar, tetapi penentuan anggaran tersebut tergantung pada manajemen sehinnga diragukan perannya sebagai standar. Cara-cara mengukur kinerja pusat laba menurut Sukarno 2002:54, yaitu: 1. Contribution margin yaitu pendapatan setelah dikurangi harga pokok penjualan dan semua biaya variabel. 2. Direct profit yaitu contribution margin setelah dikurangi biaya tetap terjadi di pusat laba yang bersangkutan. 3. Controllable profit yaitu direct profit dikurangi biaya yang dibebankan oleh kantor pusat namun masih bagi pusat laba yang bersangkutan. 4. Income before income tax yaitu controllable profit setelah dikurangi beban dari kantor pusat lainnya. 5. Net income yaitu income before tax setelah dikurangi pajak yang terhutang.

c. Pusat Pendapatan

Pusat pendapatan yaitu suatu pusat pertanggungjawaban dimana manajemen mempunyai kendali dan tanggung jawab atas penjualan atau perolehan pendapatan. Menurut Supriyono 2001:46 “Pusat pendapatan adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar pendapatan pusat pertanggungjawaban tersebut.” Dalam pusat pendapatan yang menjadi kekuatan adalah pendapatan yang diukur dalam ukuran moneter tetap tidak terdapat hubungan erat dan nyata dengna biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa yang akan dijual atau dipasarkan. Pada dasarnya setiap pusat pendapatan sekaligus merupakan pusat pengeluaran, namun yang menjadi ukuran utamanya adalah pendapatan, biaya-biaya yang terjadi dalam pusat pendapatan hanyalah biaya yang terjadi dalam pusat pertanggungjawaban ini belumlah merupakan biaya yang lengkap. Universitas Sumatera Utara 22 Biaya yang terjadi pada pusat pendapatan seringnya adalah biaya kebijakan, contohnya adalah departemen pemasaran. Dalam menganalisis kinerja manajer pusat pendapatan seyogyanya tidak semata-mata dengan mencermati hasil penjualan, namun juga dengan menelaah keseluruhan pasar yang tersedia dan besarnya pangsa pasar yang dikuasai oleh manajer yang bersangkutan. Dalam hal ini analisis industri menjadi relevan. Prestasi manajer pusat pendapatan diukur atas dasar satuan moneter pendapatannya yaitu dengan membandingkan penjualan yang dicapai dengan penjualan yang dianggarkan dan biaya pemasaran aktual dibandingkan dengan biaya pemasaran yang dianggarkan. Namun demikian nilai dan volume penjualan tidak dapat menjadi satu-satunya alat ukur prestasi karena akan mendorong manajer untuk meningkatkan penjualan, membuat iklan dengan biaya yang mahal, atau mempromosikan produk-produk yang kecil labanya. Tindakan-tindakan semacam ini akan menaikkan penjualan tetapi disisi lain kenaikkan tersebut tidak akan selalu diikuti kenaikkan laba secara proporsional.

d. Pusat Investasi

Hansen dan Mowen 2001:818 mengatakan “Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur berdasarkan investasi yang digunakan, pendapatan yang dihasilkan, serta biaya-biaya yang terjadi.” Sedangkan Menurut Sukarno 2002:73 “Jika investasi diidentikkan dengan aset, maka pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang kinerja manajernya dinilai dari prestasi memanfaatkan aset perusahaan.” Universitas Sumatera Utara 23 Sukarno 2002:73-74 mengatakan: Pengertian prestasi memanfaatkan adalah prestasi untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Pusat investasi menyerupai pusat laba. Yang membedakan adalah orientasi operasionalnya. Pusat laba lebih mengacu ke bisnis utama core business perusahaan dan waktunya periodik, sedangkan pusat investasi lebih mengacu pada pendayagunaan semua asset produktif Earnig Asset dan jangka waktunya tidak selalu periodik. Dengan kata lain pusat laba menggunakan Transaction Approach dan pusat investasi menggunakan Capital Maintenance Approach. Dalam manajemen keuangan, aset produktif terdiri dari modal kerja, penyertaan dan aktiva tetap.

4. Hubungan Pusat Pertanggungjawaban dan Struktur Organisasi