40 2
Dalam penyusunan anggaran diperlukan partisipasi dan berbagai tingkatan manajemen. Kondisi demikian cenderung menimbulkan permasalahan
karena adanya ketidakselarasan hubungan antar karyawan.
3 Sekarang intuisi bisnis juga merupakan faktor penting yang senantiasa
dipertimbangkan dan hakikat anggaran adalah membantu dan bukan satu- satunya atau yang tertinggi dalam kebijakan manajemen.
Agar anggaran dapat memanfaatkan keunggulannya sebaik mungkin dan menekankan keterbatasan seminimal mungkin maka anggaran yang baik
memerlukan syarat-syarat yang harus dipenuhi seperti yang dikemukakan oleh Supriyono 2001:45 sebagai berikut:
1 Adanya organisai perusahaan yang sehat
Organisasi yangn sehat adalah organisasi yang membagi tugas dan fungsional dengan jelas dan memerlukan garis wewenang dan tanggung
jawab yang tegas.
2 Adanya sistem akuntansi yang memadai
Sistem akuntansi yang memadai meliputi: a.
Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dan realisasi sehingga dapat dibandingkan dan dihitung penyimpangannya.
b. Pencatatan akuntansi memberikan informasi mengenai realisasi,
anggaran dan selisih. c.
Laporan didasarkan kepada akuntansi pertanggungjawaban.
3 Adanya penelitian dan analisis
Penelitian dan analisis diperlukan untuk menetapkan alat pengukur prestasi sehingga anggaran dapat dipakai untuk menganalisis prestasi.
4 Adanya dukungan para pelaksana
Anggaran dapat dipakai sebagai alat yang baik bagi manajemen jika ada dukungan dari para pelaksana, baik dari tingkat atas maupun tingkat
bawah.
e. Jenis-jenis Anggaran
Anggaran dapat dibuat untuk setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan. Anggaran yang bersifat komprehensif tersebut disebut anggran induk. Oleh karena
itu penganggaran memerlukan waktu dan perhatian manajemen yang cukup besar, ada perusahaan yang hanya membuat anggaran untuk kegiatan yang dianggap
kritis saja. Anggaran tersebut disebut anggaran perencanaan, misalnya anggaran
Universitas Sumatera Utara
41 kas. Jenis anggaran yang lain adalah anggaran operasional misalnya anggaran
fleksibel yaitu anggran biaya yang jumlahnya disesuaikan dengan volume kegiatan produksi.
f. Proses Penyusunan Anggaran
Anggaran memerlukan proses penyusunan. Penyususnan anggaran adalah proses akuntansi dan juga proses manajemen. Proses akuntansi berarti penyusunan
anggaran merupakan proses mempelajari mekanisme, prosedur untuk merakit data dan membentuk anggaran. Proses manajemen berarti penyusunan anggaran
merupakan proses penetapan peran setiap manajer dalam melaksanakan program. Penyususnan anggaran perusahaan biasanya dikoordinir oleh departemen
anggaran atau oleh komite anggaran yang anggotanya terdiri seorang atau beberapa direktur atau para manajer pusat pertanggungjawaban. Proses
penyusunan anggaran yang dikoordinir oleh komite anggaran yaitu: 1
Komite Anggaran, berdasarkan program perusahaan yang telah ditetapkan, membuat pedoman umum penyusunan anggaran, yang selanjutnya dimintakan
persetujuan direksi. 2
Komite anggaran mendistribusikan pedoman umum penyusunan anggaran yang telah disetujui direksi kepada setiap pusat pertanggungjawaban.
3 Manajer pusat pertanggungjawaban beserta staf dalam unit yang bersangkutan
membuat usulan anggaran, dan selanjutnya mengajukan kepada Komite Anggaran.
4 Komite Anggaran membahas usaha anggaran setiap pusat
pertanggungjawaban. Jika dipandang perlu, Komite Anggaran mengusulkan
Universitas Sumatera Utara
42 kepada pusat pertanggungjawaban untuk merevisi usulan anggarannya. Revisi
tersebut diperlukan agar ada kesesuaian dengan program perusahaan atau dengan usulan anggaran pusat pertanggungjawaban lain.
5 Komite Anggaran mengajukan usulan anggaran yang final kepada direksi
untuk disahkan. 6
Komite Anggaran mendistribusikan anggaran yang telah disetujui direksi kepada setiap pusat pertanggungjawaban.
g. Tahap-tahap Penyususn Anggaran