Sistem Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pusat Biaya

46 d. Koordinasi dan pembahasan kembali terhadap rancangan anggaran yang diajukan masing-masing departemen oleh Komite Anggaran. e. Persetujuan akhir dari manajemen puncak Pada umumnya dalam suatu perusahaan yang sudah cukup besar, terdapat tiga pihak utama yang terkait dalam penyusunan anggaran yang terdiri dari komite anggaran, departemen anggaran, dan para manajer pusat pertanggungjawaban dan diadministrasikan oleh komite anggaran dan departemen anggaran. Komite anggaran adalah suatu unit organisasi yang mengkoordinasikan berbagai jenis usulan anggaran dari berbagai pusat pertanggungjawaban untuk kemudian disusun menjadi rancangan anggaran induk. Komite anggaran mempunyai tugas sebagai berikut: a. Merumuskan sasaran anggaran dan kebijakan pokok perusahaan untuk tahun anggaran. b. Menyampaikan informasi mengenai tujuan dan kebijakan pokok tersebut kepada para manajer pusat pertanggungjawaban. c. Menelaah rancangan anggaran yang diajukan oleh para manajer pusat pertanggungjawaban. d. Melakukan negosiasi dengan para manajer pusat pertanggungjawaban mengenai rancangan anggaran yang mereka ajukan.

3. Sistem Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pusat Biaya

Kebijakan Langkah pertama dalam sistem pelaporan pertanggungjawaban adalah pembentukan garis dan bidang pertanggungjawaban elemen-elemen yang terdapat Universitas Sumatera Utara 47 pada struktur organisasi mewakili segmen organisasi yang membuat atau menerima laporan sesuai dengan fungsi dan tanggungjawabnya. Agar dapat memantau hasil kerja pusat pertanggungjawaban, diperlukan sebuah sistem pelaporan. Dalam laporan pertanggungjawaban harus ditunjukkan hasil kerja pusat pertanggungjawaban beserta anggarannya sehingga dapat diketahui penyimpangan terhadap anggaran. Agar lebih bermanfaat, laporan pertanggungjawaban harus disertai dengan analisis tentang penyebab timbulnya penyimpangan. Laporan pertanggungjawaban biasanya dibuat secara berkala dengan dasar bentuk dan format yang tetap dariu waktu ke waktu serta disesuaikan dengan tingkat manajemen yang menerimanya. Mulyadi 2001:194 mengatakan bahwa dasar-dasar yang melandasi penyusunan laporan pertanggungjawaban biaya adalah: a. Jenjang terbawah yang diberi laporan ini adalah tingkat manajer bagian. b. Manajer jenjang terbawah diberi laporan pertanggungjawaban biaya yang diberi rincian mengenai realisasi biaya dibandingkan dengan anggaran biaya yang disusun. c. Manajer jenjang diatasnya diberi laporan mengenai biaya pusat pertanggungjawaban sendiri dan ringkasan realisasi biaya yang dikeluarkan oleh manajer-manajer yang berada dibawah wewenangnya, yangdisajikan dalam bentuk perbandingan dngan anggaran biaya yang disusun berdasarkan wewenang manajer-manajer tersebut. d. Semakain keatas laporan pertanggungjawaban biaya disajikan semakin ringkas. Selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya dilaporkan kepada manajemen melalui sistem pelaporan pertanggungjawaban atau sistem pelaporan kinerja. Menurut Supriyono 2001:124 sistem pelaporan yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Laporan menyajikan selisih antara anggaran dan realisasinya, faktor-faktor penyebab selisih, dan manajer yang bertanggung jawab. Universitas Sumatera Utara 48 b. Laporan mencakup ramalan tahunan. c. Laporan mencakup penjelasan mengenai penyebab selisih, tindakan koreksi atas selisih dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan koreksi secara efektif. Menurut Mulyadi 2001:195 jenis laporan pertanggungjawaban biaya digolongkan menjadi tiga kelompok sesuai dengan jenjang organisasinya, yaitu: a. Laporan pertanggungjawaban biaya-manajer bagian. Laporan ini disajikan untuk para manajer bagian b. Laporan pertanggungjawaban biaya-manajer departemen. Laporan ini disajikan untuk para manajer departemen c. Laporan pertanggungjawaban biaya-direksi Laporan ini disajikan kepada direktur utama, produksi, dan pemasaran Menurut Mulyadi 2001:201 laporan kinerja pusat pertanggungjawaban dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu laporan kinerja ekonomi dan laporan kinerja pribadi. Laporan kinerja ekonomi berhubungan dengan kinerja suatu pusat pertanggungjawaban sebagai suatu kesatuan ekonomi. Laporan laba rugi konvensional yang disusun untuk suatu pusat laba merupakan laporan kinerja ekonomi dan laba bersih merupakan dasar pengukuran kinerja ekonomi. Laporan kinerja pribadi berpusat pada manajemen pusat laba. Laporan ini disusun dari informasi akuntansi pertanggungjawaban dan menunjukkan seberapa baik kinerja manajer pusat laba yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar kinerja yang diharapkan dapat dicapai oleh manajer tersebut. Jika manajer pusat laba dinilai tidak dapat menghasilkan laba yang memuaskan maka diperlukan tindakan untuk memperbaiki keadaan tersebut. Universitas Sumatera Utara 49

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam menulis skripsi ini, penulis melakukan penelitian di PT.Surisenia Plasmataruna Medan Jl.Imam Bonjol No.11 dan penelitian dilakukan pada bulan Maret 2007 sampai selesai.

B. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian secara langsung melalui teknik wawancara. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah diolah, baik berupa publikasi maupun data perusahaan sendiri, seperti data mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, laporan pertanggungjawaban biaya, dan lain-lain.

C. Teknik Perolehan Data

1. Teknik Wawancara Pada tahap ini peneliti akan datang langsung ke perusahaan dan mewawancarai pihak-pihak yang berkepentingan untuk mencari tahu dan mencatat segala hal yang berhubungan dengan skripsi yang sedang di teliti. Universitas Sumatera Utara