Analisis dan Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan PT.Surisenia

63 bekerja secara maksimal dan juga laporan pertanggungjawaban ini dapat digunakan sebagai lat pengambilan keputusan di masa yang akan datang. b. Laporan pertanggungjawaban dapat digunakan untuk memotivasi manajer maupun karyawan dapat bekerja lebih baik untuk mendatangkan laba yang lebih maksimal lagi. Informasi akuntansi pertanggungjawaban sangat penting diterapkan dalam suatu perusahaan untuk menunjang tercapainya tujuan umum perusahaan dan membantu pihak manajemen dalam menyusun kebijakan perusahaan di masa yang akan datang. B. Analisis Hasil Penelitian Berdasarkan pembahasan dalam tinjauan pustaka dan data-data dari PT.Surisenia Plasmataruna Medan yang menyangkut akuntansi pertanggungjawaban dan penerapannya pada perusahaan, khususnya dalam hal akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya kebijakan pada PT.Surisenia Plasmataruna Medan maka penulis akan malakukan analisis dan evaluasi atas akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya kebijakan pada PT.Surisenia Plasmataruna Medan yang tepatnya diadakan di bagian administrasi perusahaan. Adapun analisis dan evaluasi yang akan dilakukan penulis adalah :

1. Analisis dan Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan PT.Surisenia

Plasmataruna Medan Struktur organisasi adalah suatu pola formal tentang bagaimana orang dan pekerjaan dan dikelompokkan. Struktur organisasi menunjukkan suatu kerangka dan susunan hubungan antara fungsi-fungsi atau bagian-bagian ataupun orang- Universitas Sumatera Utara 64 orang yang memiliki kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi perusahaan. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki PT.Surisenia Plasmataruna Medan, penulis menyimpulkan bahwa perusahaan menerapkan struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi tersebut telah menggambarkan penyusunan tugas, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang berbentuk garis lurus mulai dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah Struktur organisasi fungsional merupakan struktur organisasi yang tepat digunakan oleh perusahaan karena struktur ini, organisai berjalan lebih efisien dimana struktur ini pola spesifikasi. Dengan adanya spesifikasi, mutu pelayanan merupakan faktor sangat penting pada PT.Surisenia Plasmataruna Medan tetap terjaga dan terpelihara. Dalam hubungannya dengan akuntansi pertanggungjawaban, struktur organisasi telah membagi bidang dan unit kerjanya atas pusat-pusat pertanggungjawaban. Setiap pusat pertanggungjawaban bertanggung jawab atas segala kejadian atau transaksi yang bersifat keuangan, termasuk biaya, dan harus mempertanggungjawabkan kepada kepala cabang. Keseluruhan pusat pertanggungjawaban juga tersebar di seluruh tingkat manajemen, mulai dari manajemen tingkat atas sampai tingkat bawah. PT.Surisenia Plasmataruna Medan telah menerapkan uraian tugas dan tanggung jawab dengan jelas, tetapi dalam hal pendelegasian wewenang masih terdapat kelemahan. Hal ini dapat dilihat dari proses penyusunan program dan anggaran yang dilakukan pada rapat tahunan dengan para manajer cabang Universitas Sumatera Utara 65 perusahaan di Indonesia, dimana manjer tiap bagian tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan. Para manajer tiap bagian memang ikut serta dalam pembuatan program dan anggaran, tetapi dalam hal keputusan pengesahaan, manajer tiap-tiap bagian tidak diikutsertakan. Apabila tidak diperhatikan dengan seksama tidak kelihatan adanya masalah, tetapi apabila dalam pengesahaan rancangan tersebut para manajer puncak membuat perubahan ataupun tidak mengesahkan beberapa program yang dianggap penting oleh para manajer bagian akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Dapat terjadi hal-hal seperti: para manajer tidak sanggup melaksanakan program yangtelah ditetapkan atau manajer bagian merasa kesulitan dalam mengelola dana anggaran karena dana yang telah dianggarkan sebelumnya dikurangi jumlahnya oleh manajemen puncak sewaktu pengesahan. Dari uraian tersebut, dapat diketahui bahwa PT.Surisenia Plasmataruna Medan belum menerapkan akuntansi pertanggungjawaban yang efektif, ini dapat terlihat dari wewenanng dan tanggung jawab pembuat keputusan tidak tersusun dengan baik. Dimana penentuan luas dan wewenang tersebut merupakan salah satu kondisi yang dapat menunjang keefektipan akuntansi pertanggungjawaban biaya kebijakan pada pusat biaya kebijakan.

2. Analisis dan Evaluasi Program dan Realisasi Pusat Biaya Kebijakan