Analisis dan Evaluasi Program dan Realisasi Pusat Biaya Kebijakan

65 perusahaan di Indonesia, dimana manjer tiap bagian tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan. Para manajer tiap bagian memang ikut serta dalam pembuatan program dan anggaran, tetapi dalam hal keputusan pengesahaan, manajer tiap-tiap bagian tidak diikutsertakan. Apabila tidak diperhatikan dengan seksama tidak kelihatan adanya masalah, tetapi apabila dalam pengesahaan rancangan tersebut para manajer puncak membuat perubahan ataupun tidak mengesahkan beberapa program yang dianggap penting oleh para manajer bagian akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Dapat terjadi hal-hal seperti: para manajer tidak sanggup melaksanakan program yangtelah ditetapkan atau manajer bagian merasa kesulitan dalam mengelola dana anggaran karena dana yang telah dianggarkan sebelumnya dikurangi jumlahnya oleh manajemen puncak sewaktu pengesahan. Dari uraian tersebut, dapat diketahui bahwa PT.Surisenia Plasmataruna Medan belum menerapkan akuntansi pertanggungjawaban yang efektif, ini dapat terlihat dari wewenanng dan tanggung jawab pembuat keputusan tidak tersusun dengan baik. Dimana penentuan luas dan wewenang tersebut merupakan salah satu kondisi yang dapat menunjang keefektipan akuntansi pertanggungjawaban biaya kebijakan pada pusat biaya kebijakan.

2. Analisis dan Evaluasi Program dan Realisasi Pusat Biaya Kebijakan

pada Bagian Administrasi Perencanaan mutkak diperlukan dalam perusahaan jika kita menginginkan roda organisasi berjalan dengan baik dan terkoordinir. Dalam perencanaan ditentukan sasaran yang dituju perusahaan tersebut. Salah satu bentuk dari Universitas Sumatera Utara 66 perencanaan itu adalah program. Program ini adalah kegiatan yang akan dikerjakan oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Bagian administrasi menyusun program menjelang akhir tahun. Program yang disusun yaitu program primer dan program sekunder. Pada penyusunan rancangan program primer, bagian administrasi menjalankannya menggunakan metode zero based review yang telah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan harus juga di perhatikan apakah metode pelaksanaan program yang telah ditentukan tersebut tepat. Selain itu, manajer bagian administrasi diberi kesempatan untuk memberikan penjelasaan manfaat yang akan diperoleh perusahaan dari program yang telah dijalankan, apakah program tersebut akan terus dilanjutkan atau harus dihentikan. Pada proses penyusunan program sekunder, bagian administrasi membahas perkembangan apa yang sedang terjadi atau trend yang sedang banyak diperlukan pelanggan, dan bagaimana sebaiknya perusahaan menyikapi kebutuhan tersebut untuk dapat lebih memberikan kepuasan kepada pelanggan. Misalnya pada bagian administrasi, meminta adanya pelatihan atau pendidikan agar dapat memberikan kontribusi yang maksimal untuk perusahaan terutama dalam hal ini perbaikan sistem yang ada pada perusahaan terutama yang berkaitan dengan administrasi maupun mengikuti pelatihan mengenai peraturan perpajakan. Setelah rancangan program selesai disusun, maka manajer bagian administrasi akan mengusulkan rancangan program tersebut kepada kepala Universitas Sumatera Utara 67 cabang. Akan tetapi untuk proses selanjutnya para manajer cabang tidak diikutsertakan pada rapat tahunan dengan manajer pusat di Jakarta. Dan apabila rancangan yang telah dibahas dan disahkan oleh manajer pusat beserta dengan kepala cabang maka akan diserahkan ke bagian administrasi untuk ditidak lanjuti beserta perubahan pada rancangan awal yang mungkin terjadi pada rapat tahunan tersebut. Dalam realisasi program, program kerja yang telah ditentukan dan telah dikerjakan akan dicatat oleh bagian administrasi serta waktu pengerjaan program kerja tersebut juga harus dicatat untuk laporan yang lebih konkret. Catatan-catatan tersebut akan dijumpai pada laporan pertanggungjawaban program. Laporan pertanggungjawaban program, berisikan informasi kualitatif tentang bagaimana dan waktu pelaksanaan program, hasil yang dicapai dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan program tersebut. Peran serta manajer pusat dalam pengesahan program sebenarnya tidak begitu nyata, tetapi hal tersebut dapat ditutupi apabila manajer pusat memahami dengan jelas setiap permasalahan yang terjadi di perusahaan.

3. Analisis dan Evaluasi Anggaran dan Realisasi Pusat Biaya Kebijakan