Perkembangan Biologis Siswa SMK Sebagai Remaja
58
lepas dari ketidaksiapan mereka karena mereka kurang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi usia remaja.
Ditinjau dari sudut pandang psikososial Erickson, siswa berada pada tahap pemilikan identitas dan kebingungan identitas. Rita Eka Izzaty
2008:25 menyatakan bahwa siswa dihadapkan pada penemuan siapa mereka, bagaimana mereka nantinya, dan kemana mereka akan menuju
dalam kehidupannya. Sejalan dengan pendapat Rita Eka Izzaty, Erikson 2010: 312 menyatakan bahwa orang muda mencari nilai-nilai sosial
yang memandu identitas, mereka akan berhadapan dengan ideologi dan aristrokrasi. Ideologi dan aristrokrasi dalam arti luas dikonotasikan
sebagai orang terbaik akan menguasai. Implikasi dari keadaan ini, maka remaja harus mampu meyakinkan dirinya bahwa ia dapat menghadapi
dunia dan bersinggungan dengan orang dewasa. Selain itu, orangtua berperan agar mengijinkan remaja mengeksplorasi menumukan nilai dan
remaja menemukan nilai positif maka akan membentuk identitas bagi remaja. Remaja yang tidak memiliki pengalaman untuk membentuk
identitas yang positif atau identitas remaja ditolak maka remaja akan mengalami kebingungan identitas.
Sehubungan dengan identitas, Marcia Santrock, 2012:439 mengklasifikasikan status identitas individu berdasarkan sejauh mana
individu melakukan eksplorasi mengenai berbagai alternatif
crisis
. Keempat status identitas tersebut diantaranya: difusi identitas, penyitaan
identitas, moratorium identitas, dan pencapaian identitas. Difusi identitas
59
merupakan status individu yang belum pernah kriris ataupun membuat komitmen dalam hidupnya. Mereka tidak membuat keputusan terhadap
pilihan pekerjaan atau ideologi. Penyitaan identitas yaitu status individu yang telah membuat komitmen tanpa mengalami krisis. Biasanya
penyitaan status terjadi jika orangtua secara otoriter menurunkan komitmen pada masa remajanya sebelum remaja tersebut mengeksplorasi
berbagai pendekatan, ideologis, dan pekerjaannya. Memoratorium krisis yaitu status individu yang berada dipertengahan krisis, namun
komitmennya hanya didefinisikan secara kabur. Terakhir, yaitu pencapaian identitas. Pencapaian identitas yaitu status individu yang telah
mengalami krisis dan membuat komitmen. Dari berbagai penjelasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan
jika siswa sebagai remaja akan mengalami perubahan secara sosial dan emosional ketika ia dihadapkan pada hubungan antar individu. Siswa
dihadapkan pada pencarian identitas termasuk di dalamnya ia akan bersinggungan dengan nilai-nilai yang memandu identitas. Remaja
membutuhkan pengalaman eksplorasi untuk membentuk identitasnya.