Pola Pengorganisasian Persepsi PERSEPSI SISWA TERHADAP KEDISIPLINAN
24
kedisiplinan yang lebih tinggi. Hal tersebut memungkinkan munculnya pengalaman siswa terhadap kedisiplinan di sekolah
tersebut. b.
Pengalaman Faktor pengalaman mempengaruhi individu untuk menemukan
gejala yang serupa dengan pengalaman pribadinya Alex Sobur, 2013:452. Sejalan dengan pendapat tersebut, Morkowitz dan Orgel
Bimo Walgito, 1997:54 menyatakan bahwa persepsi merupakan proses terintegrasi dari individu terhadap stimulus yang diterimanya,
dan pengalaman yang dimiliki individu secara aktif mengikuti persepsi. Berdasarkan pada pemahaman dari dua pendapat tersebut,
maka intensitas siswa dengan kedisiplinan memunculkan pengalaman. Pengalaman siswa terhadap kedisiplinan mempengaruhi hasil persepsi
siswa terhadap kedisiplinan. c.
Nilai Nilai yang dimiliki individu sebagai hasil interaksi hidup
bermasyarakat dapat mempengaruhi intepretasi seseorang. Seperti pendapat Sarlito Wirawan Sarwono 2012:105 yang menyatakan
bahwa sistem nilai yang berlaku di masyarakat berpengaruh terhadap bagaimana individu mempersepsikan sesuatu.
d. Kebutuhan
Sarlito Wirawan Sarwono 2012:105 menyatakan bahwa kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang akan
25
mempengaruhi persepsi orang tersebut. Kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dari tiap individu berpengaruh terhadap bagaimana ia
mempersepsikan terhadap sesuatu. Siswa akan cenderung mempersepsikan kedisiplinan sesuai dengan apa yang dibutuhkan
maupun apa yang diinginkannya. Apabila siswa merasa terkekang akan kedisiplinan, memungkinkan siswa akan menganggap tidak
penting kedisiplinan. Hal ini sesuai dengan pendapat Alex Sobur 2013:452 yang menyatakan bahwa seseorang yang membutuhkan
sesuatu cenderung melihat apa yang dibutuhkannya, misalnya seorang yang haus maka ia akan melihat air. Berdasarkan pada pendapat ini
dapat disimpulkan bahwa siswa yang merasa membutuhkan disiplin sebagai pedoman berperilaku maka ia akan menganggap kedisiplinan
merupakan sesuatu yang penting. Seperti yang telah dikemukakan di depan bahwa dengan mengubah
persepsi memungkinkan seseorang mengubah perilakunya. Maka apabila siswa memiliki persepsi yang negatif memungkinkan siswa melakukan
pelanggaran disiplin. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai disiplin dan pelanggaran disiplin di sekolah.