29
a. Perencanaan Pembelajaran Tematik Integratif
Tahap pertama
dalam pembelajaran
yaitu perencanaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan RPP Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam perencanaan pembelajaran tematik adalah :
1. Mengkaji Silabus
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, guru perlu mengkaji silabus yang sudah ada dari pemerintah, untuk kemudian
dikembangkan menjadi RPP. Terdapat beberapa komponen yang ada di dalam silabus, yaitu identitas sekolah, KI, KD, tema, materi
pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses. Pengkajian silabus bertujuan untuk mengetahui keterkaitan
antara sub tema dengan kompetensi mata pelajaran yang akan diajarkan, serta kegiatan pembelajaran yang dikembangkan.
Melalui kegiatan pengkajian silabus ini diharapkan guru juga mendapatkan informasi mengenai:
a. Pengembangan Tema dan Sub Tema
Dalam pembelajaran tematik Kurikulum 2013, tema, sub tema, dan pembelajaran yang digunakan sudah ditentukan oleh
pemerintah. Walaupun demikian, guru perlu mengkaji lebih
30 lanjut tema yang sudah tersedia. Jika tema yang tersedia masih
dirasa kurang atau kurang sesuai dengan karakteristik lingkungan sekolah, maka guru dapat menambah atau
mengurangi tema dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip pemilihan tema berikut ini M. Hosnan, 2014: 367.
1. Memperhatikan lingkungan terdekat siswa,
2. Dari hal yang mudah menuju hal yang sulit,
3. Dari hal yang sederhana menuju yang kompleks,
4. Dari yang konkret menuju ke yang abstrak,
5. Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses
berpikir pada diri siswa, dan 6.
Ruang lingkup tema disesuaikan dengan perkembangan, dan minat siswa.
b. Persebaran Kompetensi Dasar pada Tema Pemetaan
Guru perlu membuat daftar persebaran KD pada tema, agar persebaran merata. Dari hasil analisis, akan terlihat jika
ada KD yang belum dimasukkan dalam silabus, sehingga guru dapat menambahkannya.
Tabel 2. Format Pemetaan KD dalam Tema
Mata pelajaran KD
Tema 1
2 3
4 5
6 7
PPKn Bahasa Indonesia
Matematika SBdP
PJOK
Sumber: Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah DasarMadrasah Ibtidaiyah
31 c.
Jaringan Indikator pada Tema Dengan membuat jaringan indikator pada tema, maka akan
terlihat kaitan atau hubungan antar indikator beberapa mata pelajaran di dalam satu tema. Dengan membuat persebaran KD
dan indikator sendiri, maka guru maka guru akan lebih melihat dan memahami kaitan antara tema, KD, dan indikator dari
setiap mata pelajaran yang dipadukan Daryanto, 2014: 57. 2.
Mengembangkan RPP RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan
secara rinci, dengan mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. RPP dapat dibuat untuk satu pertemuan atau lebih.
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa sebagai usaha untuk mencapai KD yang telah
ditentukan. RPP disusun dengan memperhatikan karakteristik siswa,
dengan menyajikan pembelajaran yang menarik dan disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa. Penekanan pada aspek
pengembangan silabus adalah bahwa penyusunan RPP merupakan langkah perencanaan yang harus dilakukan setiap guru.
Sama seperti silabus, RPP juga mempunyai berbagai komponen. Komponen RPP yang dijelaskan dalam Permendikbud
32 Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah terdiri dari: a identitas sekolahmadrasah, mata pelajaran, dan kelassemester; b alokasi
waktu; c KI, KD KD dari KI-1 sampai KI-4, indikator; d
materi pelajaran; e kegiatan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti menggunakan pendekatan
saintifik, dan kegiatan penutup; f penilaian, pembelajaran remedial, dan pengayaan; dan g mediaalat, bahan, dan sumber
belajar. Lebih lanjut, dijelaskan bahwa prinsip dalam penyusunan
RPP tematik integratif adalah sebagai berikut: 1
Setiap RPP harus memuat kompetensi dasar sikap spiritual
KD dari KI-1, sosial KD dari KI-2, pengetahuan KD dari KI-3, dan keterampilan KD dari KI-4 secara utuh.
2 Satu RPP dapat dilaksanakan satu kali pertemuan atau lebih.
3 Memperhatikan perbedaan individu siswa
Perbedaan siswa seperti perbedaan tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, gaya belajar, latar
belakang budaya, norma, dan atau lingkungan siswa. 4
Berpusat pada siswa Pembelajaran dirancang berpusat pada siswa untuk mendorong
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik.
33 5
Berbasis konteks Lingkungan sekitar siswa digunakan sebagai sumber belajar
dalam proses pembelajaran. 6
Berorientasi kekinian Pembelajaran berorientasi pada perkembangan IPTEK, dan
nilai-nilai kehidupan masa kini. 7
Mengembangkan kemandirian belajar Pembelajaran memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara
mandiri. 8
Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik
positif, penguatan, pengayaan, dan program remidial. 9
Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan atau antarmuatan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
10 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi,
dan komunikasi
menjadi salah
pertimbangan dalam penyusunan RPP. Prinsip penyusunan RPP yang lebih ditekankan dalam
penelitian ini adalah prinsip bahwa setiap RPP harus memuat KD
34
dari KI-1 sampai KI-4 secara utuh, satu RPP dapat dilaksanakan
untuk satu pertemuan atau lebih, serta memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan atau antarmuatan.
Ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan dalam penyusunan RPP. Dalam materi Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 Semester II SD Kelas IV Kemdikbud, 2013: 130
-
131 dinyatakan bahwa penyusunan tematik idealnya dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut: 1
Menentukan tema yang akan dikaji bersama siswa, 2
Memetakan KD dan indikator yang akan dicapai dalam tema yang telah disepakati
3 Menetapkan jaringan tema
4 Menyusun silabus tematik, kemudian
5 Menyusun RPP tematik.
Lebih lanjut dalam Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah dijelaskan langkah dalam penyusunan RPP: 1
Pengkajian silabus yang meliputi: 1 KI dan KD; 2 materi pembelajaran;
3 proses
pembelajaran; 4
penilaian pembelajaran; 5 alokasi waktu; dan 6 sumber belajar.
2
Perumusan indikator pencapaian KD untuk KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4. Penulisan indikator dengan menggunakan kata kerja
operasional, dapat diamati, dapat diukur, yang mencakup aspek
35 sikap, pengetahuan, dan keterampilan Daryanto dan Herry
Sudjendro, 2014: 100. Kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur antara lain mendefinisikan, menyusun daftar,
menyebutkan, menjelaskan, mendemonstrasikan, membedakan
dan lain-lain Moh. Uzer Usman, 2006: 37.
3 Materi pembelajaran berasal dari berbagai sumber, seperti buku
teks pelajaran dan buku panduan guru. Dapat menggunakan sumber lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks
pembelajaran dari lingkungan sekitar. 4
Penjabaran kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik
disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan satuan pendidikan. 5
Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam
kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. 6
Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat
pedoman penskoran. 7
Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan penilaian; dan
8 Menentukan media, alat, bahan dan sumber belajar disesuaikan
dengan yang telah
ditetapkan dalam langkah proses
36 pembelajaran. Dengan menggunakan media, siswa akan gembira
dan lebih tertarik pada pembelajaran yang dilakukan, sehingga diharapkan akan memudahkan siswa dalam menerima materi
yang disampaikan. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa ketika menggunakan media seperti benda di sekitar lingkungan, siswa
terlihat lebih antusias, membantu memperjelas materi yang disampaikan, dan mencegah terjadinya verbalisme dalam
pembelajaran Moh. Uzer Usman, 2006: 31. Dari beberapa keterangan mengenai langkah dalam
penyusunan RPP tematik integratif, maka peneliti menyimpulkan bahwa langkah yang dilakukan dalam penyusunan RPP tematik
integratif meliputi menetapkan tema, memetakan KD dan indikator yang akan dicapai dalam tema yang telah disepakati, membuat
jaringan tema, menyusun silabus tematik, kemudian menyusun RPP tematik. Langkah inilah yang dijadikan acuan penyusunan
RPP tematik integratif dalam penelitian ini.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Integratif