Penilaian dalam Pembelajaran Tematik Integratif

42 perhatian dan merangsang meningkatkan motivasi belajar Moh. Uzer Usman, 2006: 81. 3. Kegiatan penutup Kegiatan penutup terdiri dari: a. Kegiatan guru bersama siswa, seperti membuat rangkuman atau simpulan pelajaran, melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Salah satu bentuk kegiatan refleksi yaitu dengan menanyakan kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran pada hari itu M. Hosnan, 2014: 273. Setalah itu, guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. b. Kegiatan guru seperti melakukan penilaian, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remidi, pengayaan, layanan konseling, dan atau memberikan tugas secara individu maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa, dan kemudian menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Penyampaian informasi terkait pembelajaran selanjutnya diperlukan agar siswa dapat menyiapkan dan mempelajari bahan tersebut Sagala, 2013: 229.

c. Penilaian dalam Pembelajaran Tematik Integratif

Penilaian yang digunakan dalam pembelajaran tematik integratif adalah penilaian autentik. Menurut Kunandar 2014: 35, penilaian autentik merupakan kegiatan menilai peserta didik yang menekankan 43 pada apa yang seharusnya dinilai, baik dari segi proses maupun hasil dengan menggunakan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada di KI maupun KD. Sementara itu, Kemdikbud dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas 4 2013: 61 menjelaskan bahwa penilaian autentik authentic assessment adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Berdasarkan pendapat mengenai penilaian autentik di atas, maka dapat dinyatakan bahwa penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif dalam ranah sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, untuk menilai mulai dari masukan input, proses, dan keluaran output pembelajaran. Pernyataan tersebut digunakan oleh peneliti sebagai dasar melakukan penelitian tentang pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran tematik integratif. 1 Ruang Lingkup Penilaian Autentik Ruang lingkup penilaian autentik meliputi kompetensi sikap sosial maupun spiritual, pengetahuan, dan keterampilan Permendikbud Nomor 104 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah.. Hal senada juga diungkapkan Kunandar 2014: 52 yang mengemukakan bahwa 44 cakupan penilaian autentik meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 2 Teknik, dan Instrumen Penilaian Penilaian autentik digunakan untuk menilai kemajuan belajar siswa, yang meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Setelah melakukan penilaian, guru berkewajiban untuk mengkaji hasil penilaian dan menyampaikan umpan balik kepada siswa. Setelah itu guru membuat kesimpulan dan memberikan tindak lanjut dengan mengacu pada hasil penilaian yang diperoleh Kunandar, 2014: 138. Di dalam Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah dijelaskan tentang teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. a Penilaian Kompetensi Sikap Ada beberapa cara yang digunakan untuk menilai sikap siswa, antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian yang disertai rubrik, dimana hasil akhir dihitung dengan menggunakan modus. 1 Observasi Guru mengamati sikap, dan perilaku siswa, baik selama proses pembelajaran, seperti ketekunan, belajar, percaya diri, 45 rasa ingin tahu, kerajinan, kerja sama, kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, atau selama siswa berada di dalam maupun di luar sekolah, jika guru masih bisa mengamati perilaku tersebut. Langkah-langkah dalam melaksanakan penilaian kompetensi sikap melalui observasi menurut Kunandar 2014: 126, yaitu: a. Menyampaikan kompetensi sikap yang perlu dicapai siswa b. Menyampaikan kriteria penilaian dan indikator capaian sikap kepada siswa c. Melakukan pengamatan terhadap tampilan siswa selama pembelajaran di dalam kelas atau selama sikap tersebut ditampilkan d. Melakukan pencatatan terhadap tampilan sikap siswa dengan rubrik penilaian e. Membandingkan tampilan sikap siswa dengan rubric penilaian f. Menentukan tingkat capaian sikap siswa. 2 Penilaian Diri self assessment Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan terhadap kemajuan proses belajar siswa. Dapat digunakan untuk menilai aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Langkah-langkah dalam melaksanakan penilaian diri menurut Kunandar 2014: 137 meliputi: a. Menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa b. Membagikan format penilaian diri kepada siswa, dan c. Meminta siswa untuk melakukan penilaian diri 46 3 Penilaian Teman Sebaya peer assessment Penilaian teman sebaya atau antar siswa dilakukan dengan meminta siswa untuk saling menilai terkait pencapaian kompetensi dengan menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan antar peserta didik. Penilaian teman sebaya dilakukan oleh siswa terhadap tiga teman sekelas, atau sebaliknya. Beberapa langkah dalam melaksanakan penilaian sikap dengan penilaian teman sebaya menurut Kunandar 2014: 147, adalah: a. Menyampaikan kriteria penilaian keada siswa b. Membagikan format penilaian teman sebaya kepada siswa c. Menyamakan persepsi tentang setiap indikator yang akan dinilai d. Menentukan penilai untuk setiap siswa satu orang siswa sebaiknya dinilai oleh beberapa teman lain e. Meminta siswa untuk melakukan penilaian terhada sikap temannya pada lembar penilaian. 4 Penilaian Jurnal anecdotal record Jurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan atau tenaga kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap, dan perilaku positif atau negatif, baik di dalam maupun di luar proses pembelajaran. Langkah dalam melaksanakan penilaian jurnal menurut Kunandar 2014: 154 adalah: a. Mengamati perilaku siswa b. Membuat catatan tantang sikap dan perilaku siswa yang akan dinilai 47 c. Mencatat tampilan siswa sesuai dengan indikator yang akan dinilai d. Mencatat sesuai urutan waktu kejadian dengan membubuhkan tanggal pencatatan setiap tampilan siswa e. Mengidentifikadi kekuatan dan kelemahan siswa b Penilaian Kompetensi Pengetahuan Kompetensi pengetahuan dapat dinilai dengan menggunakan tes tertulis, observasi, maupun penugasan. Berikut merupakan penjelasan ketga teknik tersebut: 1 Tes Tertulis. Bentuk soal tertulis dapat dilakukan dengan memilih jawaban yang berupa pilihan ganda, dua pilihan, menjodohkan, atau sebab akibat. Dan dapat pula dengan mensuplai jawaban dengan isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, serta uraian. Soal tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah soal yang menghendaki siswa merumuskan jawabannya sendiri, misal soal uraian. Kisi- kisi soal dibuat sebelum guru menyusun soal tertulis, agar dapat dapat mengukur hasil belajar sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, instrumen uraian dilengkapi dengan pedoman penskoran M. Hosnan, 2014: 396. 2 Observasi terhadap Diskusi, Tanya Jawab, dan Percakapan Penilaian pengetahuan dapat dilakukan melalui observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Teknik ini menjadi cerminan penilaian autentik. 48 3 Penugasan Instrumen penugasan dapat berupa PR dan atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. c Penilaian Kompetensi Keterampilan Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilaksanakan dengan menggunakan: 1 Unjuk KerjaKinerjaPraktik Dapat dilakukan dengan cara mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu, misal praktikum, presentasi, bermain peran, bernyanyi, atau membaca puisi. Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

1. Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan siswa

Dokumen yang terkait

Strategi Pembelajaran Integratif Guru Kelas 1 Pada Pembelajaran Tematik di SD Muhammadiyah 09 Malang

0 4 17

ANALPEMBEL Analisis Kompetensi Profesional Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Tematik Integratif Di Kelas II Dan IV SD Negeri 1 Simo.

0 2 16

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DI KELAS II DAN IV SD NEGERI Analisis Kompetensi Profesional Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Tematik Integratif Di Kelas II Dan IV SD Negeri 1 Simo.

0 5 17

STUDI KESIAPAN GURU MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS TEMATIK INTEGRATIF Studi Kesiapan Guru Melaksanakan Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Berbasis Tematik Integratif Di Sekolah Dasar Se Kecamatan Colomadu Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 14

STUDI KESIAPAN GURU MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS TEMATIK INTEGRATIF Studi Kesiapan Guru Melaksanakan Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Berbasis Tematik Integratif Di Sekolah Dasar Se Kecamatan Colomadu Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 10

PERSEPSI GURU DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Persepsi Guru Dalam Pembelajaran Tematik Integratif Pada Implementasi Kurikulum 2013 Di Sd Negeri Kleco 1 Surakarta.

1 5 16

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SD NEGERI PREMBULAN GALUR KULON PROGO.

0 12 342

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC KELAS IV DI SD NEGERI JLABAN SENTOLO, KULON PROGO.

0 3 310

PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DI SD MI

0 1 14

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9