lipoprotein lipase LPL, enzim utama yang mengatur metabolisme energy, trigliserida plasma menjadi asam lemak bebas dan gliserol Homma et al,2000.
Rendahnya kadar estradiol menyebabkan meningkatnya aktivitas LPL, sehingga asam lemak tidak dioksidasi, menyebabkan akumulasi lemak semakin
bertambah dan teridentifikasi melalui bertambahnya ukuran lingkar pinggang Lofgren et al, 2004 sebagai salah satu indikator obesitas abdominal.
Simpanan lemak dalam sel adiposit pada regio subcutan abdominal dan visceral pada subjek yang obesitas mempunyai laju lipolisis yang tinggi sehingga
menyebabkan peningkatan asam lemak bebas Ferier, 2014. Peningkatan jumlah asam lemak bebas ini memasuki vena porta dan menuju hepar yang menyebabkan
sintesis triglesirida di hati yang dilepaskan sebagai komponen VLDL dan berkontribusi pada hipertriasilgliserolemia Bay et al,2013; Ferier,2014..
4.1.2 Perbedaan Kadar Estradiol Pada wanita Obesitas, Overweight dan Berat Badan Normal
Rata-rata kadar estradiol pada kelompok normal cenderung lebih tinggi
dibandingkan kelompok obesitas dan perbedaan ini signifikan secara statistik gambar 4.1. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan
peran penting estradiol dalam metabolisme energi dan pengendalian berat badan dengan mengurangi asupan makan dan adipositas tubuh serta meningkatkan
pengeluaran energy melalui mekanisme hipotalamus Horvard,2008 dimana defisiensi estradiol berhubungan dengan peningkatan obesitas Carr MC,2003.
E2 menurunkan adiposity dan ukuran adiposit pada tikus yang diovariektomi dan downregulasi gen lipogenik yang berada dibawah kendali
SREBP1C pada adiposit. Faktor transkripsi yang mengatur lipogenesis.. Treatmen E2 pada tikus HFD menghasilkan downregulasi gen FAS dan SCD1, yang
Universitas Sumatera Utara
berperan dalam penyimpanan lemak di adiposity yang kemungkinan dihasilkan dari downregulasi SREBP1C pada tikus HFD Bryzgalova et al,2008.
Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Paxton et al 2013, pada wanita Afrika Amerika AA premenopause berusia 25-45 tahun yang
mengalami obesitas abdominal. Pada kelompok ini memiliki konsentrasi estradiol yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita non hispanik Caucasian CA.
Perbedaan ini kemungkinan karena perbedaan gaya hidup. Kombinasi konsumsi tinggi lemak, rendah serat serta diet padat energi dapat menghasilkan peningkatan
konsentrasi kadar estradiol Barnett et al,2001. Wanita AA kemungkinan memiliki aktivitas aromatase ovarium yang lebih tinggi dibanding wanita CA
yang dihasilkan dari polymorphisms CYP 19 dan factor biologi lain seperti leptin dan hormone Mullerian Marsh et al ,2011
Pada kelompok obesitas juga ditemukan sampel dengan kadar estradiol yang tinggi walaupun persentasenya sangat rendah dibandingkan dengan
kelompok normal. Penelitian Emaust et al 2008 dan Paxton et al 2013, menunjukkan kombinasi obesitas abdominal, usia dini menarce dan diet dengan
densitas energy tinggi kemungkinan dapat meningkatkan konsentrasi estradiol. Pengambilan sampel pada penelitian dilakukan pada fase folikular dan
pengukuran BMI, lingkar pinggang serta lemak subcutan dilakukan secara objektif. namun pada penelitian ini, tidak dilakukan pengkajian riwayat usia
menarche dan pola diet serta hanya memeriksa kadar estradiol pada satu waktu.
Penelitian ini juga hanya mengukur total estradiol dan bukan kadar free estradiol.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Perbedaan Kadar Leptin Pada wanita Obesitas, Overweight dan Berat