sindroma  metabolik  dan  diabetes  mellitus,  kadar  kolesterol  HDL  yang  tinggi bersifat protektif terhadap oksidasi LDL Adam, 2006.
3.  Jalur Reverse Cholesterol Transport HDL  dilepaskan  sebagai  partikel  kecil  miskin  kolesterol  yang
mengandung  apolipoprotein  A,C  dan  E  disebut  HDL  nascent.  HDL  nascent yang  berasal  dari  usus  halus  dan  hati  mengandung  apolipoprotein  A1.  HDL
nascent mengambil  kolesterol  bebas  yang  tersimpan  di  makrofag.  Setelah
mengambil  kolesterol  bebas,  kolesterol  tersebut  akan  diesterifikasi  menjadi kolesterol  ester  oleh  enzim  lecithin  cholesterol  acyltransferase.  Selanjutnya
sebagian  kolesterol ester tersebut  dibawa  oleh  HDL  akan  mengambil  2  jalur. Jalur pertama akan ke hati sedangkan jalur kedua kolesterol ester dalam HDL
akan dipertukarkan dengan trigliserida dalam VLDL dan IDL dengan bantuan cholesterol
ester transfer protein untuk dibawa kembali ke hati Adam,2006.
2.4.5  Klasifikasi Dislipidemia
Tabel 2.4   Kadar  lipid  serum  normal  menurut  NCEP  National  Cholesterol Education  Program
ATP  III  Adult  Treatment  Panel  III  2000; dalam mgdl
Kolesterol Total 200
Optimal 200-239
Diinginkan ≥240
Tinggi Kolesterol LDL
100 Optimal
100-129 Mendekati optimal
130-159 Diinginkan
160-189 Tinggi
≥190 Sangat tinggi
Kolesterol HDL 40
Rendah ≥60
Tinggi Trigliserida
150 Optimal
150-199 Diinginkan
200-499 Tinggi
≥500 Sangat tinggi
Universitas Sumatera Utara
2.4.6  Hubungan Obesitas dan Profil Lipid
Selama  keseimbangan  kalori  yang  positif,  individu  dengan  predisposisi genetik  atau  lingkungan  kemungkinan  memiliki  gangguan  adipogenesis  yaitu
gangguan  proliferasi  danatau  diferensiasi  di  jaringan  adipose  subcutan  perifer. Melalui  pembatasan  penyimpanan  energi  dalam    jaringan  adiposa,  asam  lemak
bebas  meningkat  dalam  sirkulasi  yang  dapat  meningkatkan  akumulasi  lemak. Peningkatan  jumlah asam lemak bebas  ke jaringan non adipose seperti hati dapat
berkontribusi untuk hepatosteatosis fatty liver, yang juga dapat dianggap sebagai indikator  gangguan  penyimpanan  energi  dalam  jaringan  adiposa  subkutan.
Peningkatan  pengiriman  asam  lemak  bebas  ke  hati  memperkaya  jumlah trigliserida  dari  VLDL  ,yang  secara  klinis  dimanifestasikan  dengan  peningkatan
kadar  TG  puasa.  Dalam  sirkulasi,  partikel  VLDL  yang  berasal  dari  hepar mengalami  pertukaran  enzimatik  dengan  partikel  lipoprotein  lain  seperti  high
density lipoprotein HDL dan low-density lipoprotein LDL, melalui cholesteryl ester  transfer  protein    CETP  .  Partikel  lipoprotein  yang  kaya  dengan  TG  akan
mengalami lysis oleh berbagai lipase , sehingga partikel HDL akan menjadi lebih kecil dan lebih cenderung untuk mengalami metabolisme dan ekskresi oleh ginjal
,  sehingga  level  kolesterol  HDL  menjadi    rendah.  Demikian  pula  ketika  partikel LDL  yang kaya akan partikel TG berinteraksi  , mereka juga menjadi lebih kecil
dan  lebih  padatsmall  dense  LDL.  Partikel  VLDL  dapat  mengalami  lipolisis lanjut,  menghasilkan  VLDL  remnants  ,  yang  juga  aterogenik  .  Pola  dislipidemia
adiposopathic  ini  merupakan  karakteristik  yang  sangat  jelas  dengan  level  lipid abnormal  yang  ditemukan  pada  adiposity  patogenik  dan  disfungsi  jaringan
Universitas Sumatera Utara
adipose  dan  berbeda  dengan  dislipidemia  aterogenik  lainnnya  seperti hiperkolesterolimia berat yang disebabkan oleh faktor genetic  Bay et al,2013.
Gambar 2.10    Adiposopathy  dalam  keadaan  puasa  dan  kontribusinya  terhadap pola lipid biasanya ditemukan pada sindrom metabolic Bay et al,
2013
Gambar 2.11  Hubungan  adiposopathy,  diabetes  mellitus  tipe  2,  hipertensi, dislipidemia dan aterosklerosis
2.5  Hubungan  Leptin, Estrogen dan Profil Lipid pada Obesitas