Perbedaan Kadar Leptin Pada wanita Obesitas, Overweight dan Berat

4.1.3 Perbedaan Kadar Leptin Pada wanita Obesitas, Overweight dan Berat

Badan Normal Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa rata-rata kadar Leptin pada kelompok obesitas cenderung lebih tinggi dibandingkan kelompok overweight dan kelompok normal dan perbedaan ini sangat bermakna gambar 4.2. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan tingginya konsentrasi leptin disirkulasi pada hewan dan manusia yang mengalami obesitas Maffei et al,1995; Levin et al,2003,2004; Lofgren et al,2004, Cotrell Marcell,2012 dimana konsentrasi leptin ini berkorelasi kuat dengan BMI dan persentase lemak tubuh Shah Braverman, 2012. Kegagalan peningkatan kadar leptin untuk mengendalikan obesitas menunjukkan adanya keadaan resistensi Scarpace dan Zhang 2009 dan dianggap sebagai komponen kunci dan berpotensi sebagai penyebab obesitas Levin et al. 2003, 2004. Studi pada manusia menunjukkan terdapat level leptin perifer yang tinggi namun konsentrasi yang relative rendah pada cairan cerebrospinal CSF, menunjukkan adanya gangguan transportasi leptin dari perifer ke situs central Caro et al 1996. Hasil penelitian ini juga menunjukkan pada kelompok obesitas juga ditemukan sampel dengan kadar leptin yang rendah namun persentasenya jauh lebih rendah dibandingkan dengan sampel dengan kadar leptin yang tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan jalur yang dapat mengubah regulasi leptin mengarah ke obesitas, antara lain rendahnya sekresi leptin yang tidak sebanding dengan massa lemak dan insensitifitas relative dan absolute leptin pada area tempat kerjanya yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi leptin Friedman Hallas,1998. Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan konsentrasi leptin dengan menggunakan 3 metode. Yakni menggunakan soft ware curve expert versi 14, perhitungan manual dengan persamaan matematika dalam skala semi log serta perhitungan beberapa sampel dengan metode pararel line. Dari ke tiga metode ini, yang dianalisis dalam penelitian ini adalah hasil perhitungan dengan metode manual. Hasil perhitungan dengan metode manual ini dianggap paling mendekati hasil pengukuran yang sebenarnya karena paling mendekati hasil perhitungan dengan menggunakan metode parallel line assays. Saat ini parallel line assay dianggap cara yang memberikan hasil yang paling mendekati hasil sebenarnya dari analisa parameter yang kurva konsentrasi versus OD adalah sigmoid Lean et al,1978. Perhitungan dengan menggunakan soft ware curve expert pada penelitian ini menunjukkan hasil yang terlalu tinggi r= 0,999. yang menyebabkan hasil perhitungan konsentrasi dengan menggunakan software sangat tinggi 3-4 kali lipat dibandingkan dengan nilai perhitungan manual walaupun trend peningkatan maupun penurunan nilai cenderung tidak berbeda. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya perbedaan model matematika yang digunakan. Soft ware curve expert dalam perhitungan konsentrasi leptin ini menggunakan kurve polynomial fit sebagai kurve yang dipilih oleh software dengan nilai r tertinggi dari pilihan kurve lainnya r=0,999 dengan persamaan matematika yang digunakan y = a +bx+c x²+ dx²….. sedangkan persamaan matematika yang digunakan dalam perhitungan manual adalah y = m Log x + b r= 0,965. perhitungan dengan memilih model linear fit pada software ini juga Universitas Sumatera Utara telah digunakan dan didapatkan persamaan y=a+bx r=0,987 namun perhitungan konsentrasi tetap sangat tinggi. Perbedaan hasil ketiga metode pengukuran ini sejalan dengan penelitian oleh Plikaytis et al 1994 yang membandingkan perbedaan metode parallel dan non parallel pada pemeriksaan antibody laboratorium khususnya ELISA. Hasil penelitiannya menunjukkan perbedaan besar yang kemungkinan ada pada konsentrasi rata-rata antibody berasal dari transformasi logit keseluruhan atau parsial. Jeffcoate dan Das 1977 serta Pegg dan Miner 1982 dalam Plikaytis et al 1994 telah menunjukkan perbedaan nilai dalam tehnik pengolahan data untuk bagian yang signifikan antara variabilitas intra assays. Peg dan Minner juga telah menunjukkan perbedaan implementasi formula kalibrasi yang sama tehnik logit- log memberikan hasil yang sangat berbeda secara signifikan. , seperti variasi yang berlebihan pada OD sampel atau adanya nonparallelism antara sampel dan kurva standar. Sehingga tidak disarankan bahwa kita langsung menerima hasil dari berbagai software. Saat pengujian paralelisme antara kurva standard dan kurva sampel, menentukan grafik output kurva dilusi penelitian dengan kurva standard merupakan hal yang sangat penting Plikaytis et al 1994. Hal ini menekankan pentingnya melakukan multipoint assays untuk pemeriksaan sampel. Single-point dilusi serum assay kemungkinan tidak akurat bila salah satu titik pengujian tidak termasuk dalam bagian kurva standar. Selain itu single ponint assays tidak memberikan informasi yang diperlukan peneliti untuk menentukan apakah sebuah uji parallel dengan kurva standar serum assays sehingga menimbulkan keraguan tentang validitas perhitungan konsentrasi sampel Plikaytis et al 1994. Universitas Sumatera Utara Namun pada penelitian ini, pemeriksaan dengan menggunakan parallel line assay hanya dilakukan secara random pada tiga sampel dimana pada masing- masing sampel ini dilakukan dilusi sebanyak 3 x. Hal ini salah satunya dikarenakan biaya yang dibutuhkan untuk pemeriksaan dengan menggunakan metode ini sangat besar dimana untuk setiap sampel dibutuhkan minimal 3 well kit leptin.

4.1.4 Perbedaan Profil lipid pada wanita Obesitas, Overweight dan Berat