Metode dan Teknik Analisis Data

penulis yakin bahwa ia dapat mempertanggungjawabkan kecakapan ilmunya khususnya dalam memeriksa dan menilai keabsahan data dari penelitian ini. Ketiga, triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Denzin via Moleong, 2005: 330 membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini, digunakan triangulasi sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif Patton via Moleong, 2005: 330. Hal itu dapat dicapai salah satunya dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Dalam hal ini, wawancara yang digunakan sebagai perbandingan adalah wawancara secara langsung dengan penyiar di radio-radio yang menjadi objek penelitian. Wawancara dilakukan sebelum dan sesudah pengambilan data penelitian. Wawancara sebelum penelitian digunakan sebagai bahan observasi dan persiapan penelitian, sedangkan wawancara sesudah penelitian digunakan untuk perbandingan antara hasil dan situasi yang benar-benar ada di lapangan, apakah sesuai ataukah tidak.

F. Instrumen Penelitian

Peneliti dalam penelitian kualitatif dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama Djajasudarma, 2010: 12. Hal ini disebut oleh Moleong sebagai human instrument. Peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya Moleong, 2005: 168. Ghony dan Fauzan 2012: 95 juga menambahkan bahwa human instrumen dalam penelitian kualitatif dipahami sebagai alat yang dapat mengungkap fakta-fakta lokasi. Tidak ada alat yang paling elastis dan tepat untuk mengungkap data kualitatif kecuali peneliti itu sendiri. Mnausia dapat bersikap fleksibel dan adaptif, serta dapat menggunakan keseluruhan alat indra yang dimilikinya untuk memahami sesuatu. Dalam instrumen penelitian, diperlukan adanya kartu data yang ditujukan untuk memilah tuturan data yang mengandung alih kode dan campur kode. Tabel 5 adalah contoh kartu data yang digunakan untuk menganalisis alih kode dan campur kode dalam penelitian ini. Tabel 5. Contoh Kartu Data No. Data Bentuk Alih Kode Faktor Penyebab Terjadinya Alih Kode Bentuk Campur Kode Faktor Penyebab Terjadinya Campur Kode Ket. Internal Eksternal Internal Eksternal