f. Instrumentalities. Berhubungan dengan bentuk bahasa yang digunakan untuk
menyampaikan pesan. g.
Norm. Berhubungan dengan kaidah-kaidah tingkah laku dalam interaksi. h.
Genre. Merupakan kategori yang dapat ditentukan melalui bentuk bahasa yang digunakan.
7. Sikap Bahasa
Dalam bahasa Indonesia kata sikap dapat mengacu pada bentuk tubuh, posisi berdiri yang tegak, perilaku atau gerak-gerik, dan perbuatan atau tindakan
yang dilakukan berdasarkan pandangan sebagai reaksi atas adanya suatu hal atau kejadian Chaer dan Leonie, 2010: 149. Berkaitan dengan bahasa, sikap bahasa
berarti kesopanan bereaksi terhadap suatu keadaan dalam situasi berbahasa. Sikap bahasa menunjuk pada sikap mental dan sikap perilaku dalam berbahasa. Sikap
bahasa dapat diamati melalui perilaku berbahasa atau perilaku bertutur.
8. Perencanaan Bahasa
Istilah perencanaan bahasa language planning mula-mula digunakan oleh Haugen via Chaer dan Leonie, 2010: 183 pengertian usaha untuk
membimbing perkembangan bahasa ke arah yang diinginkan oleh para perencana. Perencanaan bahasa berhubungan dengan proses pengembangan bahasa,
pembinaan bahasa, dan politik bahasa. Perencanaan bahasa meliputi dua aspek pokok, yaitu pokok yang berhubungan dengan kedudukan bahasa atau status
bahasa, dan yang berhubungan dengan materi bahasa atau korpus atau kode. Suwito via Aslinda dan Leni, 2007: 10
9. Interaksi Sosiolinguistik
Dalam interaksi sosiolinguistik, dibicarakan tentang kemampuan komunikatif penutur. Di samping itu, dibicarakan pula makna yang sebenarnya
dari unsur-unsur kebahasaan karena suatu kata atau bahasa dapat memiliki makna ganda. Artinya, setiap makna dari suatu kata atau bahasa memiliki makna yang
berbeda tergantung dari konteks penggunaannya Aslinda dan Leni, 2007: 10.
10. Bahasa dan Budaya
Menurut Nababan 1984: 8 dalam subtopik bahasa dan budaya dikaji hubungan antara bahasa sebagai unsur budaya dan kebudayaan pada umumnya
Antara bahasa dan kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat. Bahasa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan, dan segala hal yang ada dalam kebudayaan
akan tercermin dalam bahasa. Bahasa dan budaya memiliki pengaruh saling timbal balik. Dapat dikatakan, di antara keduanya selalu terealisasi secara
tumpang tindih. Masyarakat atau sistem sosial manusia bergantung pada komunikasi kebahasaan. Tanpa bahasa, tidak mungkin ada sistem kemasyarakatan.
Begitu pula dengan bahasa, tanpa masyarakat dan kebudayaan, bahasa tidak akan berarti apa-apa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seseorang akan mengetahui suatu
budaya dari sekelompok masyarakat melalui bahasanya, dan seseorang akan mempelajari suatu bahasa sebagai bagian dari budaya.