yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dan campur kode. Perbedaannya terletak pada segi tempat dan subjek bahasa. Penelitian tersebut dilakukan di
sekolah, sedangkan penulis akan melakukan penelitian di radio. Selanjutnya, penelitian tersebut mengkaji alih kode dan campur kode dari bahasa Indonesia ke
bahasa Prancis dan sebaliknya, sedangkan penulis mengkaji alih kode dan campur kode dari bahasa Indonesia ke bahasa daerah maupun ke bahasa asing dan
sebaliknya. Tabel 2 ini berisi ringkasan mengenai persamaan dan perbedaan antara penelitian relevan yang pertama dan penelitian relevan yang kedua dengan
penelitian yang akan diteliti ini.
Tabel 2. Persamaan dan Perbedan antara Penelitian ini dengan Penelitian Relevan Sebelumnya
Penelitian Relevan 1: Alih Kode, Campur
Kode, dan Interferensi dalam Peristiwa Tutur
Penjual dan Pembeli di Ranah Pasar Tradisional
Cisanggarung Losari Kabupaten Brebes
Persamaan penelitian tersebut dengan yang akan penulis teliti ialah sama-sama mengkaji alih kode dan campur
kode beserta faktor penyebab yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dan campur kode.
Perbedaannya adalah dari segi tempat. Penelitian tersebut dilakukan di pasar, sedangkan penelitian ini
dilakukan di radio.
Penelitian Relevan 2: Alih Kode dan Campur
Kode dalam Komunikasi Guru-Siswa Kelas XI
dan Kelas XII di SMAN 1 Prambanan Klaten
dalam Mata Pelajaran Bahasa Prancis
Persamaan penelitian tersebut dengan yang akan penulis teliti ialah sama-sama mengkaji alih kode dan campur
kode beserta faktor penyebab yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dan campur kode.
Perbedaannya terletak pada segi tempat dan subjek bahasa. Penelitian tersebut dilakukan di sekolah,
sedangkan penelitian ini dilakukan di radio. Selanjutnya, penelitian tersebut mengkaji alih kode dan campur kode
dari bahasa Indonesia ke bahasa Prancis dan sebaliknya, sedangkan dalam penelitian ini dikaji alih kode dan
campur kode dari bahasa Indonesia ke bahasa daerah maupun ke bahasa asing dan sebaliknya.
E. Kerangka Berpikir
Penelitian dengan subjek wujud tuturan bahasa penyiar dan pendengar radio di Cirebon ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk alih kode
dan campur kode, serta faktor penyebab yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dan campur kode. Berikut adalah peta konsep dari kerangka pemikiran
dalam penelitian ini.
Metode Simak
Bebas Libat Cakap
Kedwibahasaan
Alih Kode
Bentuk Internal
Perpanjangan Keikutsertaan
Campur Kode
Internal Eksternal
Bergengsi Tujuan
tertentu Eksternal
Faktor Faktor
Bentuk Penutur
Mitra tutur
Keterbatasan kode
Mitra tutur
Situasi Pokok
pembicara an
Metode dan Teknik
Analisis Data
Teknik Simak
Teknik Catat
Teknik Rekam
Metode Agih
Subtitusional Teknik
Bagi Unsur Langsung
BUL Pemeriksaan
Teman Sejawat
Triangulasi Metode
dan Teknik Penyediaan
Data Keabsahan
Data
Latar belakang diambilnya penelitian ini adalah karena adanya gejala kedwibahasaan yang terjadi pada masyarakat tutur di daerah Cirebon. Bahasa-
bahasa yang digunakan oleh masyarakat tutur di daerah Cirebon ialah bahasa Indonesia, bahasa Jawa dialek Cirebon, dan bahasa Sunda. Penelitian ini
memfokuskan pada tuturan bahasa penyiar dan pendengar di radio. Pemilihan radio ini disebabkan karena pada saat terjadinya interaksi di antara pendengar dan
penyiar, terdapat suatu peristiwa peralihan bahasa dan juga percampuran bahasa dalam bahasa Indonesia, bahasa Jawa dialek Cirebon, dan bahasa Sunda, maupun
dalam bahasa asing. Pengambilan data dilakukan dengan metode simak dengan teknik rekam
dan catat. Penyimakan dilakukan penulis untuk mendeteksi adanya peristiwa alih kode dan campur kode. Selanjutnya, perekaman dilakukan agar memudahkan
penulis dalam menranskrip data. Data akan dipilah berdasarkan kategorinya, yakni bentuk alih kode, bentuk campur kode, dan faktor-faktor penyebab terjadinya alih
kode dan campur kode. Masing-masing data yang memenuhi kategori tersebut kemudian dimasukkan dalam kartu data yang berupa kolom-kolom dengan kriteria
atau indikator tertentu. Kartu data dibuat untuk memudahkan penulis dalam mengklasifikasikan data mana yang termasuk alih kode, dan data mana yang
termasuk campur kode. Setelah data selesai diklasifikasikan, barulah data dianalisis dan dideskripsikan bentuk alih kode dan campur kode, serta faktor yang
melatarbelakangi terjadinya alih kode dan campur kode. Berikut merupakan tabel indikator dari bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode.