F. Instrumen Penelitian
Peneliti dalam penelitian kualitatif dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama Djajasudarma, 2010: 12. Hal ini disebut oleh
Moleong sebagai human instrument. Peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor
hasil penelitiannya Moleong, 2005: 168. Ghony dan Fauzan 2012: 95 juga menambahkan bahwa human instrumen dalam penelitian kualitatif dipahami
sebagai alat yang dapat mengungkap fakta-fakta lokasi. Tidak ada alat yang paling elastis dan tepat untuk mengungkap data kualitatif kecuali peneliti itu sendiri.
Mnausia dapat bersikap fleksibel dan adaptif, serta dapat menggunakan keseluruhan alat indra yang dimilikinya untuk memahami sesuatu. Dalam
instrumen penelitian, diperlukan adanya kartu data yang ditujukan untuk memilah tuturan data yang mengandung alih kode dan campur kode. Tabel 5 adalah contoh
kartu data yang digunakan untuk menganalisis alih kode dan campur kode dalam penelitian ini.
Tabel 5. Contoh Kartu Data
No. Data Bentuk Alih
Kode Faktor
Penyebab Terjadinya
Alih Kode Bentuk
Campur Kode Faktor
Penyebab Terjadinya
Campur Kode Ket.
Internal Eksternal
Internal Eksternal
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian tentang alih kode dan campur kode pada tuturan bahasa penyiar dan pendengar radio di Cirebon ini, bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-
bentuk alih kode dan campur kode beserta faktor-faktor penyebab yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa tersebut. Setelah dilakukan pengumpulan
dan analisis data, ditemukan 115 data yang terdiri atas 52 data alih kode dan 63 data campur kode. Hasil penelitian di bawah ini disajikan dalam bentuk tabel dan
dideskripsikan dalam pembahasan. Adapun untuk rincian data selanjutnya, dimuat secara lengkap dalam lampiran.
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini mendeskripsikan bentuk-bentuk alih kode dan campur kode beserta faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode pada tuturan
bahasa penyiar dan pendengar radio di Cirebon. Dalam interaksi tuturan bahasa penyiar dan pendengar radio di Cirebon ini, ditemukan beberapa penggunaan
bahasa, di antaranya bahasa Indonesia, bahasa Jawa dialek Cirebon, bahasa Sunda, bahasa Inggris, dan bahasa Arab. Melalui pengumpulan dan analisis data,
ditemukan dua bentuk alih kode dan empat faktor penyebab terjadinya alih kode, serta dua bentuk campur kode dan empat faktor penyebab terjadinya campur kode.
Bentuk alih kode yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu alih kode internal dan alih kode eksternal. Faktor penyebab terjadinya alih kode yakni, 1
penutur, 2 mitra tutur, 3 peralihan topik pembicaraan, dan 4 perubahan
s k
k b
g p
i situasi. Bent
kode interna kode yaitu,
bergengsi. B gambar 5 un
penyebab te ini.
Perba
tuk campur al dan camp
1 mitra tu Berikut ini di
ntuk memud erjadinya alih
Gambar 2
Gamb
50. 43
55
andingan Da
kode yang pur kode ek
utur, 2 tuj itampilkan g
dahkan dalam h kode dan
2. Grafik pe
bar 3. Grafik
45.
18. 16
2. 2
Bentuk Ali
45
ata Alih Kode
ditemukan ksternal. Fa
juan tertentu grafik pada g
m melihat pe campur kod
rbandingan
k bentuk alih
39
h Kode dan
e dan Camp
Alih Cam
dalam penel aktor penyeb
u, 3 keterb gambar 2, ga
erbandingan de yang dipe
alih kode da
h kode dan ca
Campur Kod
Campur ko
Campur ko
Alih kode i
Alih kode e
ur Kode
kode mpur
kode
litian ini ial bab terjadiny
batasan kod ambar 3, gam
data bentuk eroleh dalam
an campur ko
ampur kode
de
ode internal
ode eksternal
nternal eksternal
lah campur ya campur
de, dan 4 mbar 4, dan
k dan faktor m penelitian
ode
15. 29
16. 31
10. 19
11. 21
Faktor Penyebab Terjadinya Alih Kode
Penutur Mitra
tutur Peralihan
topik Perubahan
situasi
Dari gambar 2 dan gambar 3 ditafsirkan bahwa terdapat 52 data alih kode 45 dan 63 data campur kode 55. Alih kode terbagi ke dalam dua bentuk,
yakni 50 data merupakan alih kode internal 50.43 dan 2 data merupakan alih kode eksternal 2.2. Selanjutnya, campur kode terbagi ke dalam dua bentuk,
yakni 45 data merupakan campur kode internal 45.39 dan 18 data merupakan campur kode eksternal 18.16. Alih kode internal merupakan bentuk paling
dominan yang ditemukan dalam interaksi tuturan antara penyiar dan pendengar
radio di Cirebon.
Gambar 4. Grafik faktor penyebab terjadinya alih kode Dari gambar 4 ditafsirkan bahwa terdapat 52 data alih kode yang
ditemukan, masing-masing terbagi ke dalam empat faktor penyebab terjadinya alih kode. Alih kode yang disebabkan karena penutur ditemukan 15 data 15.29,
karena mitra tutur ditemukan 16 data 16.31, karena peralihan topik ditemukan 10 data 10.19, dan karena perubahan situasi ditemukan 11 data 11.21.
Faktor dominan yang ditemukan dalam peristiwa alih kode antara tuturan penyiar