pengaruh maksud-maksud atau tujuan tertentu dari penutur; melawak, merayu, menggoda, menyindir, memperjelas keterangan, dan mengakrabkan diri. Pendapat
tersebut juga didukung oleh Suandi 2014: 143-146 yang menyebutkan bahwa beberapa faktor penyebab terjadinya campur kode, di antaranya adalah mitra
bicara, fungsi dan tujuan, bergengsi, dan keterbatasan penggunaan kode faktor keterbatasan kode terjadi apabila penutur melakukan campur kode karena tidak
mengerti padanan kata, frasa, atau klausa dalam bahasa dasar yang digunakannya.
C. Selayang Pandang tentang Bahasa Daerah di Cirebon
Menurut keterangan yang diambil dari website www.cirebonkab.go.id dan
https:id.wikipedia.org, Kabupaten Cirebon merupakan daerah bagian dari
wilayah Provinsi Jawa Barat yang terletak paling timur dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan letak geografisnya, wilayah
Kabupaten Cirebon berada pada posisi 108
o
40’ – 108
o
48’ Bujur Timur dan 6
o
30’ – 7
o
00’ Lintang Selatan, dan memiliki empat perbatasan daerah, yakni sebagai berikut.
Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Indramayu Sebelah barat laut berbatasan dengan wilayah Kabupaten Majalengka
Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kuningan
d h
k p
d d
b y
P Sebe
Kabu
Pend dialek Cireb
hari. Bahasa kecamatan p
pedalaman s dengan Kab
dipergunaka bercampur d
yang berbat Pabedilan, C
elah timur be upaten Brebe
G duduk Cirebo
bon atau bia a ini ditutur
pesisir di b seperti kecam
bupaten Kun an bahasa S
dengan bahas tasan dengan
Ciledug, dan erbatasan den
es Jawa Ten
Gambar 1. S on di bagian
sa disebut d rkan di bag
bagian timur matan Pasale
ningan, Kab Sunda deng
sa Cirebon d n Kabupate
Pasaleman. ngan wilaya
ngah
Sumber: www n utara, umu
dengan baha ian barat K
r Kabupaten eman, Ciledu
bupaten Ma gan beragam
dan bahasa S n Brebes d
ah Kotamady
w.cirebonkab umnya meng
asa Cirebon Kabupaten C
n Cirebon. ug, dan sekit
ajalengka, d m dialeknya
Sunda Cirebo i antaranya
ya Cirebon d
b.go.id ggunakan ba
sebagai bah Cirebon dan
Sementara d tarnya yang
dan Kabupat a. Bahasa
on di bebera di kecamat
dan
ahasa Jawa hasa sehari-
di seluruh di wilayah
berbatasan ten Brebes
Jawa juga apa wilayah
tan Losari,
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini menggunakan dua referensi penelitian terdahulu yang serupa, yakni penelitian yang mengkaji tentang alih kode dan campur kode. Penelitian
petama dirujuk dari skripsi yang diteliti oleh Rosyantina mahasiswa prodi Sastra Indonesia UNY dengan judul ”Alih Kode, Campur Kode, dan Interferensi dalam
Peristiwa Tutur Penjual dan Pembeli di Ranah Pasar Tradisional Cisanggarung Losari Kabupaten Brebes” 2014. Penelitian tersebut betujuan mendeskripsikan
bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode yang terjadi dalam peristiwa tutur penjual dan pembeli di ranah pasar tadisional Cisanggarung
Losari Kabupaten Brebes. Persamaan penelitian tersebut dengan yang akan penulis teliti ialah sama-sama mengkaji alih kode dan campur kode beserta faktor
penyebab yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dan campur kode. Perbedaannya adalah dari segi tempat. Penelitian tersebut dilakukan di pasar,
sedangkan penelitian ini dilakukan di radio. Skripsi yang dirujuk selanjutnya adalah yang ditulis oleh Hertanti
mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Prancis UNY yang berjudul “Alih Kode dan Campur Kode dalam Komunikasi Guru-Siswa Kelas XI dan Kelas XII di
SMAN 1 Prambanan Klaten dalam Mata Pelajaran Bahasa Prancis” 2014. Penelitian tersebut bertujuan mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab
terjadinya alih kode dan campur kode dalam komunikasi guru-siswa yang terjadi di kelas XI dan kelas XII SMAN 1 Prambanan Klaten dalam mata pelajaran
Bahasa Prancis. Persamaan penelitian tersebut dengan yang akan penulis teliti ialah sama-sama mengkaji alih kode dan campur kode beserta faktor penyebab
yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dan campur kode. Perbedaannya terletak pada segi tempat dan subjek bahasa. Penelitian tersebut dilakukan di
sekolah, sedangkan penulis akan melakukan penelitian di radio. Selanjutnya, penelitian tersebut mengkaji alih kode dan campur kode dari bahasa Indonesia ke
bahasa Prancis dan sebaliknya, sedangkan penulis mengkaji alih kode dan campur kode dari bahasa Indonesia ke bahasa daerah maupun ke bahasa asing dan
sebaliknya. Tabel 2 ini berisi ringkasan mengenai persamaan dan perbedaan antara penelitian relevan yang pertama dan penelitian relevan yang kedua dengan
penelitian yang akan diteliti ini.
Tabel 2. Persamaan dan Perbedan antara Penelitian ini dengan Penelitian Relevan Sebelumnya