Verbal Repertoire Masyarakat Bahasa

9. Interaksi Sosiolinguistik

Dalam interaksi sosiolinguistik, dibicarakan tentang kemampuan komunikatif penutur. Di samping itu, dibicarakan pula makna yang sebenarnya dari unsur-unsur kebahasaan karena suatu kata atau bahasa dapat memiliki makna ganda. Artinya, setiap makna dari suatu kata atau bahasa memiliki makna yang berbeda tergantung dari konteks penggunaannya Aslinda dan Leni, 2007: 10.

10. Bahasa dan Budaya

Menurut Nababan 1984: 8 dalam subtopik bahasa dan budaya dikaji hubungan antara bahasa sebagai unsur budaya dan kebudayaan pada umumnya Antara bahasa dan kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat. Bahasa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan, dan segala hal yang ada dalam kebudayaan akan tercermin dalam bahasa. Bahasa dan budaya memiliki pengaruh saling timbal balik. Dapat dikatakan, di antara keduanya selalu terealisasi secara tumpang tindih. Masyarakat atau sistem sosial manusia bergantung pada komunikasi kebahasaan. Tanpa bahasa, tidak mungkin ada sistem kemasyarakatan. Begitu pula dengan bahasa, tanpa masyarakat dan kebudayaan, bahasa tidak akan berarti apa-apa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seseorang akan mengetahui suatu budaya dari sekelompok masyarakat melalui bahasanya, dan seseorang akan mempelajari suatu bahasa sebagai bagian dari budaya.

11. Kedwibahasaan

Kedwibahasaan artinya kemampuan atau kebiasaan untuk menggunakan lebih dari satu bahasa Nababan, 1984: 5. Ada dua konsep mengenai kedwibahasaan, yakni bilingualitas dan bilingualism. Bilingualitas merupakan kemampuan dari tiap individu dalam menguasai dan menggunakan dua bahasa atau lebih, sedangkan bilingualism merupakan kebiasaan mempergunakan dua bahasa atau lebih oleh seseorang. Di samping bilingualitas dan bilingualism, kedwibahasaan juga membahas masalah alih kode code switching, campur kode code mixing, dan interferensi. Untuk kedwibahasaan, alih kode, campur kode, persamaan dan perbedaan alih kode dan campur kode, serta faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode akan dibahas lebih lanjut sebagai berikut.

a. Kedwibahasaan dan Kontak Bahasa

Hampir setiap negara di dunia ini menghadapi fenomena kedwibahasaan. Sangat sulit sekali menemukan penutur yang benar-benar hanya menggunakan satu bahasa saja ekabahasawan, kecuali penutur tersebut tinggal di suatu tempat terpencil dan tidak pernah melakukan interaksi dengan kelompok manusia di luar bahasanya. Kridalaksana 1982: 31 menerangkan bahwa kedwibahasaan merupakan penggunaan dua bahasa atau lebih oleh seseorang atau oleh suatu masyarakat. Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Weinrich via Aslinda dan Leni, 2007: 23 bahwa kedwibahasaan adalah the practice of alternately using two languages kebiasaan menggunakan dua bahasa atau lebih secara begantian. Biasanya ada istilah yang sering digunakan oleh masyarakat untuk menyatakan kedwibahasaan, yakni bilingualisme. Namun, ada pula yang