Uji Multikolinearitas Koefisien Determinasi Uji Simultan Uji F

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi antara variabel-variabel independen antara yang satu dengan lainnya. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada Tabel 6.5. Tabel 6.5 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 Constant Pendidikan .742 1.347 Pelatihan .493 2.027 Pengembangan .514 1.946 a Dependent Variable: Kinerja Dari hasil pengujian di atas, dapat dilihat bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai VIF Variance Inflation Factor lebih besar dari 5.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas menggunakan alat analisis grafik Scatterplot. Hasil pengujian gejala heteroskedastisitas disajikan dalam Gambar 6.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 6.2 Grafik Scatterplot Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa titik-titik tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Pendeteksian ada tidaknya heteroskedastisitas juga bisa dilakukan dengan menggunakan metode Glejser Test, yaitu dengan cara meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen Setyadharma, 2010. Tabel 6.6 Hasil Uji Heterokedastisitas Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant 6.765 2.987 2.265 .025 Pendidikan -.160 .042 -.382 -.777 .082 Pelatihan -.018 .053 -.043 -.347 .730 Pengembangan .161 .075 .262 .560 .171 a. Dependent Variable: Abs_Res Universitas Sumatera Utara Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model penduga, dimana nilai signifikan sig lebih dari 0,05 p 0,05. Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas. Sehingga data penelitian layak dilanjutkan pada analisis selanjutnya yaitu regresi berganda.

6.4.2 Pengujian Hipotesis a. Persamaan Regresi

Analisis multivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan berpengaruh terhadap kinerja staf proyek pada Divisi Gedung Waskita. Pendekatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat diformulasikan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini: Kinerja=5.360 + 0.490 Pendidikan + 0.319 Pelatihan + 0.271 Pengembangan Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada variabel independen yaitu pendidikan, pelatihan, dan pengembangan memberikan nilai positif terhadap kinerja staf proyek pada Divisi Gedung Waskita. Nilai koefisien pada variabel pendidikan, pelatihan, dan pengembangan menunjukkan bahwa setiap ada kenaikan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan, maka kinerja staf proyek pada Divisi Gedung Waskita semakin meningkat. Berdasarkan nilai koefisien regresi, diketahui bahwa variabel pendidikan adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja staf proyek pada Divisi Gedung Waskita, dengan nilai koefisien regresi nilai B = 0.490. Universitas Sumatera Utara

b. Koefisien Determinasi

Hasil analisis koefisien determinasi dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 6.7. Tabel 6.7 Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square 1 .781 a .610 .600 a Predictors: Constant, Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan b Dependent Variable: Kinerja Nilai R square atau koefisien determinasi yang terlihat pada tabel di atas adalah 0.610 artinya kemampuan variabel pendidikan, pelatihan, dan pengembangan dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kinerja staf proyek pada Divisi Gedung Waskita sebesar 61.0, sedangkan sisanya sebesar 39.0 dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti.

c. Uji Simultan Uji F

Hasil uji simultan Uji F ditunjukkan pada Tabel 6.8. Tabel 6.8 Uji Simultan Uji F Model df Mean Square F hitung Sig. 1 Regression 3 1098.205 60.063 .001a Residual 115 18.284 Total 118 a Predictors: Constant, Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan b Dependent Variable: Kinerja Berdasarkan hasil pengujian secara serempak pada tabel di atas dapat diketahui nilai signifikansi = 0.001 , hal ini berarti lebih kecil dari α=5. Dengan Universitas Sumatera Utara demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan, pelatihan, dan pengembangan secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kinerja staf proyek pada Divisi Gedung Waskita.

d. Uji Parsial Uji t