Tipe-Tipe Kriteria Performansi Pengukuran Kinerja Karyawan

24 3. Ciri atau sifat, serangkaian kriteria yang paling lemah, namun salah satu yang masih digunakan secara luas oleh organisasi, adalah sifat-sifat individu. Sifat yang dimiliki karyawan umumnya seperti sopan santun, ramah, penampilan yang rapi dan lain sebagainya.

2.4.4 Tipe-Tipe Kriteria Performansi

Bernandin dan Russel 1993, menyebutkan terdapat paling kurang tiga tipe kriteria penilaian performansi yang saling berbeda, yaitu : 1. Penilaian performansi berdasarkan hasil Tipe kriteria performansi ini merumuskan performansi pekerjaan berdasarkan pencapaian tujuan organisasi, atau mengukur hasil akhir. Sasaran performansi dapat ditetapkan oleh manajemen atau kelompok kerja. Tetapi jika menginginkan agar para pekerja meningkatkan produktivitas mereka, maka penetapan sasaran secara partisipatif melibatkan para pekerja, akan jauh berdampak positif bagi produktifitas organisasi. Praktek penetapan tujuan partisipatif, yang biasanya dikenal dengan istilah Management by Objective MBO 2. Penilaian performansi berdasarkan perilaku Tipe kriteria performansi ini mengukur sarana means, pencapaian sasaran goals, dan bukannya hasil akhir end results. Dalam praktek, kebanyakan pekerjaan tidak memungkinkan diberlakukannya ukuran-ukuran performansi yang berdasarkan pada obyektifitas, karena melibatkan aspek kualitatif. Jenis kriteria ini dikenal dengan BARS behaviorally anchored rating scales, dibuat dari critical incidents yang terkait dengan berbagai performansi. Universitas Sumatera Utara 25 3. Penilaian performansi berdasarkan judgment Tipe kriteria performansi yang menilai danatau mengevaluasi performansi pekerja berdasarkan deskripsi pelaku yang spesifik. Tipe kriteria performansi ini sering disebut sebagai metode tradisional, karena telah lama dipakai dalam banyak organisasi, baik di sektor publik maupun swasta.

2.4.5 Pengukuran Kinerja Karyawan

Dari jenis penilaian performansi berdasarkan judgement Judgement Performance Evaluation menurut Bernandin dan Russel 1993, terdapat 8 dimensi penilaian kinerja karyawan yang menjadi perhatian: 1. Quantity of Work; jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan. 2. Quality of Work; kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat kesesuaian dan kecapaiannya. 3. Job knowledge; luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. 4. Creativeness; keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan- tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul. 5. Cooperation; kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain sesame anggota organisasi. 6. Dependability; kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja. 7. Intiative; semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya. Universitas Sumatera Utara 26 8. Personal qualities; menyangkut kepribadian, kepemimipinan, keramah- tamahan, dan integritas pribadi.

2.5 Evaluasi Program Pelatihan dengan Model Kirkpatrick