43
4.9.2.2 Pengujian Hipotesis Penelitian 1. Persamaan Regresi Berganda
Analisi ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang positif dari variable independen X
1
, X
2
, X
3
terhadap variabel dependen Y dengan model regresi sebagai berikut:
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+e Dimana :
Y = Kinerja
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X1 = Pendidikan
X2 = Pelatihan
X3 = Pengembangan
e = Error
2. Koefisien Determinasi
Uji Koefisien Determinasi R
2
bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen secara simultan mempengaruhi perubahan yang
terjadi pada variabel dependen. Jika R
2
yang diperoleh dari hasil perhitungan mendekati 1 satu, maka semakin kuat model tersebut dapat menerangkan
variabel tergantungnya.
3. Uji Simultan Uji F
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen. Pada uji F ini
ditentukan nilai F tabel dapat dilihat pada tabel F dengan menggunakan rumus:
1 1
2 2
k n
R k
R F
b
Universitas Sumatera Utara
44
Dimana : R
2
= koefisien korelasi berganda k
= jumlah variabel independen n
= jumlah sample Dalam hal ini α = 0,05 atau Confidence Interval CI = 95.
4. Uji Parsial Uji-t
Uji parsial uji t dilakukan untuk mencari tingkat dominansi pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat dengan rumus:
1 2
2 s
r n
Rs t
Dimana : r
s
= korelasi parsial yang ditemukan n
= jumlah sampel t
= besarnya nilai t
hitung
Dalam hal ini α = 0,05 atau Confidence Interval CI = 95.
Universitas Sumatera Utara
45
BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Riwayat Perusahaan
Perusahaan didirikan pertama kali sebagai perusahaan asing dengan nama “Volker Aaneming Maatschappij NV” yang kemudian dinasionalisasi menjadi
Perusahaan Negara Waskita Karja berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 62 tahun 1961 pada tanggal 29 Maret 1961. Setelah dinasionalisasi, perusahaan
kemudian berubah menjadi Perusahaan Terbatas dengan nama PT Waskita Karya berdasarkan Akta Pendirian No. 80 tanggal 15 Maret 1973 sebagaimana diubah
dengan Akta Perubahan No. 20 tanggal 8 Agustus 1973. Sampai saat ini perusahaan telah memperluas kegiatan usahanya dalam bidang jasa konstruksi,
industri, realty dan perdagangan. Dengan status hukum yang baru, Waskita mulai mengembangkan
usahanya sebagai kontraktor umum, guna menyediakan rangkaian jasa konstruksi yang lebih luas, termasuk pengembangan jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandar
udara, gedung, pabrik pengolahan air limbah, pabrik semen, pusat pembangkit listrik, gedung pabrik, serta fasilitas industri lainnya.
Waskita mulai mengerjakan serangkaian luas proyek berteknologi canggih. Transfer teknologi dilakukan melalui aliansi usaha, dalam bentuk operasi
bersama dan usaha bersama dengan berbagai perusahaan asing terkemuka. Pencapaian yang diinginkan dan membanggakan, pada waktu itu adalah Bandara
Udara Soekarno-Hatta, Reaktor Multi Guna Siwabessy, serta Pusat Pembangkit
Listrik Batu Bara Muara Karang, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara