20
2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Para pimpinan organisasi sangat menyadari adanya perbedaan kinerja antara satu karyawan dengan karyawan lainnya yang berada di bawah
pengawasannya. Walaupun karyawan-karyawan bekerja pada tempat yang sama namun produktivitas mereka tidaklah sama. Secara garis besar, perbedaan kinerja
ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor individu dan situasi kerja As’ad, 1991.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, kinerja yang dimiliki oleh setiap karyawan berbeda-beda tergantung dengan individu, organisasi,
psikologis, fisik lingkungan kerja dan lain-lain. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa ahli dibawah ini. Menurut Gibson, et al, 1996, ada tiga perangkat
aspek yang mempengaruhi perilaku dan kinerja, yaitu: a. Aspek Individu
Aspek Individu terdiri dari kemampuan dan keterampilan mental dan fisik, latar belakang keluarga, tingkat sosial, dan pengalaman kerja, demografis
umur, asal-usuletnis, dan jenis kelamin. Kemampuan adalah sifat bawaan yang dapat dipelajari. Sementara itu, keterampilan adalah kompetensi yang
berhubungan dengan tugas. Unsur-unsur yang biasanya dianggap sebagai variabel demografis yang paling penting adalah jenis kelamin dan ras
budaya. Keragaman budaya di tempat kerja membawa perbedaan-perbedaan utama dalam nilai, etika kerja, dan norma-norma perilaku.
Universitas Sumatera Utara
21
b. Aspek Organisasi Lembaga Aspek organisasi berkaitan dengan sumber daya, pola kepemimpinan, sistem
imbalan, struktur organisasi, dan desain pekerjaan. c. Aspek Psikologis Persepsi dan Sikap
Sikap adalah pernyataan setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek. Ada tiga komponen sikap, yaitu kognitif, afektif, dan konatif atau perilaku. Dari
ketiga komponen sikap tersebut, istilah sikap pada hakekatnya merujuk ke bagian afektif dari tiga komponen tersebut yang dapat menghasilkan perilaku
yang diinginkan. Dalam organisasi, sikap mempunyai peran penting dalam mempengaruhi
perilaku karyawan. Jika karyawan yakin bahwa ia mampu menyelesaikan pekerjaan kurang dari seminggu dan akan mendapatkan reward, maka ia akan
bekerja semaksimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sebaliknya, bila karyawan mempunyai keyakinan bahwa bekerja keras atau tidak
bekerja keras sama saja, maka karyawan cenderung memilih yang menurut dia lebih menguntungkan, yaitu bekerja sekehendak hatinya saja Robbins, 2006.
Menurut Tiffin dan McCormick 1980, ada dua variabel yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu:
1. Variabel individual, meliputi: a. Sikap
b. Karakteristik c. Sifat-sifat fisik
d. Minat dan motivasi e. Pengalaman
Universitas Sumatera Utara
22
f. Umur g. Jenis kelamin
h. Pendidikan, dan faktor-faktor individual lainnya. 2. Variabel situasional, yang terbagi atas:
a. Faktor fisik dan pekerjan yang meliputi: Metode kerja
Kondisi dan desain perlengkapan kerja Penataan ruang dan lingkungan fisik penyinaran, temperatur, dan
ventilasi. b. Faktor sosial dan organisasi yang meliputi:
Peraturan-peraturan organisasi Sifat organisasi
Pelatihan dan pengawasan Sistem upah dan lingkungan sosial.
2.4.3 Penilaian Kinerja