Tahap Pengembangan Develop Deskripsi Data Uji Coba 1. Pengembangan Modul

57

d. Tahap Penyebarluasan Disseminate

Proses penyebarluasan merupakan tahap akhir dari suatu pengembangan. Pada tahap ini, modul produk cake berbasis PBL Problem Based Learning dilakukan dengan cara sosialisasi bahan ajar melalui pendistribusian dalam jumlah terbatas kepada guru mata pelajaran produk cake yaitu sejumlah 8 buah modul produk cake. Pendistribusian ini bertujuan untuk memperoleh respon dan umpan balik terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan.

2. Uji Coba Kelayakan Modul a. Uji Coba Skala Kecil

Uji coba skala kecil dilakukan untuk mengetahui pendapat peserta didik tentang kelayakan media pembelajaran modul produk cake berbasis PBL Problem Based Learning. Tahap ini dilakukan setelah dilakukan validasi materi dan media oleh para ahli dan dikatakan layak digunakan dengan perbaikan sesuai saran yang diberikan. Modul produk cake berbasis PBL Problem Based Learning diuji cobakan pada kelompok skala kecil yang terdiri dari 8 peserta didik kelas XI Patiseri di SMK Negeri 6 Yogyakarta. Pemilihan peserta didik yang digunakan untuk uji coba lapangan skala kecil dilakukan dengan teknik random sampling yaitu teknik mengacak. Tingkat kelayakan pada modul produk cake berbasis PBL Problem Based Learning secara keseluruhan mencakup 3 aspek yaitu aspek fungsi dan manfaat, aspek kemenarikan modul dan aspek materi pembelajaran. Penjelasan tersebut dapat dilihat di bawah ini: 58 1 Fungsi dan Manfaat Modul di Tinjau dari Aspek Kelayakan Modul oleh Peserta Didik Perhitungan kelayakan modul pada uji coba skala kecil berdasarkan fungsi dan manfaat modul di tinjau dari aspek kelayakan modul oleh peserta didik dengan jumlah 7 butir soal. Hasil kelayakan modul pada uji coba kecil berdasarkan fungsi dan manfaat modul di tinjau dari aspek kelayakan modul oleh peserta didik dapat dilihat pada tabel 13 Tabel 13. Hasil Perhitungan Kelayakan Modul Pada Uji Coba Kecil Berdasarkan Fungsi dan Manfaat Modul di Tinjau dari Aspek Kelayakan Modul oleh Peserta Didik I nterval Skor Kategori Frekuensi Persentase 21 keatas Sangat Layak 4 50 16-20 Layak 4 50 11-15 Tidak Layak Dibawah 10 Sangat Tidak Layak Jumlah 8 100 Berdasarkan perhitungan skor data menggunakan skala likert dengan rentang skor 1 sampai dengan 4 untuk 7 butir pernyataan, didapatkan skor minimal 7 dan skor maksimal idealnya 28 sehingga diperoleh nilai rerata ideal Mi sebesar 17,5 dan standar deviasi ideal SDi sebesar 3,5. Persentase untuk kategori sangat layak sebesar 50 , dan layak sebesar 50 , untuk lebih jelas hasil perhitungan kelayakan modul pada uji coba terbatas berdasarkan fungsi dan manfaat modul di tinjau dari aspek kelayakan modul oleh peserta didik dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini: 59 50 50 10 20 30 40 50 60 Sangat Layak Layak Tidak Layak Sangat Tidak Layak Hasil Perhitungan Kelayakan Modul Pada Uji Skala Kecil Berdasarkan Fungsi dan Manfaat Modul di Tinjau dari Aspek Kelayakan Modul oleh Peserta Didik Gambar 6. Grafik Hasil Perhitungan Kelayakan Modul Pada Uji Skala Kecill Berdasarkan Fungsi dan Manfaat di Tinjau dari Aspek Kelayakan Modul Oleh Peserta Didik 2 Kemenarikan Modul di Tinjau dari Aspek Kelayakan Modul oleh Peserta Didik Perhitungan kelayakan modul pada uji coba skala kecil berdasarkan kemenarikan modul ditinjau dari aspek kelayakan modul oleh peserta didik dengan jumlah 7 butir pernyataan. Hasil perhitungan kelayakan modul pada uji coba terbatas berdasarkan kemenarikan modul ditinjau dari aspek kelayakan modul oleh peserta didik dapat dilihat pada tabel 14 Tabel 14. Hasil Perhitungan Kelayakan Modul Pada Uji Coba Skala Kecil Berdasarkan Kemenarikan Modul di Tinjau dari Aspek Kelayakan Modul oleh Peserta Didik I nterval Skor Kategori Frekuensi Persentase 21 keatas Sangat Layak 3 37,5 16-20 Layak 5 62,5 11-15 Tidak Layak Dibawah 10 Sangat Tidak Layak Jumlah 8 100