Perusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. Hal yang sebaliknya akan
terjadi jika aliran kas tidak baik. Alasan lain pembayaran dividen adalah untuk menghindari akuisisi oleh perusahaan lain. Perusahaan yang mempunyai
kas yang berlebihan seringkali menjadi target dalam akuisisi. Untuk menghindari akuisisi, perusahaan tersebut bisa membayarkan dividen, dan sekaligus juga
membuat senang pemegang saham Hanafi, 2004. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
pada masa mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi akan
menarik minat investor menanamkan modalnya dengan harapan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula.
Karena itu, dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividen.
Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen Sudarsi, 2002.
2.5 Current Ratio
Salah satu cara untuk mengukur likuiditas adalah current ratio yang merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya
current liability melalui sejumlah aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi current ratio menunjukkan kemampuan kas perusahaan untuk
memenuhi membayar kewajiban jangka pendeknya Brigham dan Houston,
Universitas Sumatera Utara
2001. Dengan semakin meningkatnya current ratio juga dapat meningkatkan keyakinan para investor, bahwa perusahaan dapat membayar dividen yang
diharapkan oleh investor. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh
kewajiban jangka pendek ataupun mendanai kegiatan operasional perusahaan. Semakin tinggi tingkat likuiditas suatu perusahaan semakin tinggi pula
kemampuan perusahaan tersebut melakukan pembagian dividen tunai. Sebaliknya, semakin rendah likuiditas perusahaan semakin kecil kemampuan perusahaan
untuk memberikan dividen tunai.
2.6 Debt to Total Asset
Debt to total assets merupakan rasio antara total hutang total debts baik hutang jangka pendek current liability dan hutang jangka panjang long term
debt terhadap total aktiva total assets baik aktiva lancar current assets maupun aktiva tetap fixed assets dan aktiva lainnya other assets.
Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas
operasionalnya. Semakin besar rasio DTA menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak kreditur dan semakin besar pula
beban biaya hutang biaya bunga yang harus dibayar oleh perusahaan. Dengan semakin meningkatnya rasio DTA maka hal tersebut berdampak
terhadap profitabilitas yang diperoleh perusahaan, karena sebagian digunakan untuk membayar bunga pinjaman. Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka
Universitas Sumatera Utara
profitabilitas semakin berkurang karena sebagian digunakan untuk membayar bunga, maka hak para pemegang saham dividen juga semakin berkurang
menurun. Menurut Parthington dalam Sunarto dan Andi Kartika, 2003 yang menunjukkan bahwa tingkat hutang yang tinggi akan mempengaruhi pembayaran
dividen yang semakin rendah.
2.7 Investment Opportunity Set