2.8 Size Perusahaan
Menurut Zulkifli dalam Purba, 2011 ukuran untuk menentukan firm size adalah dengan log natural dari total aktiva.
Ukuran perusahaan firm size mencerminkan bahwa perusahaan yang mapan dan besar akan memiliki akses yang
lebih mudah ke pasar modal, dibandingkan dengan perusahaan yang masih baru ataupun perusahaan yang kecil. Perusahaan yang masih baru ataupun perusahaan
yang kecil karena keterbatasan aksesnya ke pasar modal sehingga kemampuannya untuk mendapatkan modal dan memperoleh pinjaman dari pasar modal juga terbatas.
Oleh karena itu, maka mereka cenderung untuk menahan labanya guna membiayai operasinya dan ini berarti dividen yang akan diterima oleh pemegang saham akan
semakin kecil. Semakin besar ukuran perusahaan firm size maka dividen yang dibagikan juga akan semakin besar, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap dividen.
Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang
masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal. Karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas
dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada
perusahaan kecil.
2.9 Growth
Aset adalah aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan Semakin besar aset maka diharapkan semakin besar hasil operasional yang
Universitas Sumatera Utara
dihasilkan oleh suatu perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan.
Meningkatnya kepercayaan pihak kreditur terhadap perusahaan, maka proporsi hutang semakin besar dari modal sendiri. Ini didasarkan pada keyakinan kreditur
atas dana yang ditanamkan ke dalam perusahaan dijamin oleh besarnya aset yang dimiliki perusahan Ang, 1997.
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan, akan semakin besar tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi. Semakin besar kebutuhan
dana di masa yang akan datang, akan semakin memungkinkan perusahaan menahan keuntungan dan tidak membayarkannya sebagai dividen. Oleh
karenanya, potensi pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penting yang menentukan kebijakan dividen Andriyani, 2008.
2.10 Debt to Equity Ratio DER
Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage penggunaan utang terhadap total shareholders’ equity yang
dimiliki perusahaan Ang, 1997. Faktor ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh
beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Menurut Brigham dalam SuherliHarahap, 2004
semakin besar leverage perusahan maka cenderung untuk membayar dividennya lebih rendah dengan tujuan
untuk mengurangi ketergantungan pada pendanaan secara eksternal. Sehingga semakin besar proporsi hutang yang digunakan untuk struktur modal suatu
Universitas Sumatera Utara
perusahaan, maka akan semakin besar pula jumlah kewajibannya yang akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang akan dibagikan.
Hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang akan diterima,
karena kewajiban tersebut lebih diprioritaskan dari pada pembagian dividen. Jika beban hutang semakin tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk membagi
dividen akan semakin rendah. Kebijakan debt dapat dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik
perusahaan yang akan mempengaruhi kurva permintaan dari debt yang ditawarkan kepada perusahaan atau permintaan perusahaan akan debt
Ang,1997. Perusahaan-perusahaan yang profitable memiliki lebih banyak earnings yang tersedia untuk investasi dan karenanya, akan cenderung
membangun equitas mereka relatif terhadap debt. Oleh karena itu, semakin rendah DER akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar
seluruh kewajibannya Ang, 1997. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan untuk struktur modal suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula
jumlah kewajibannya Ang, 1997. Peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang
saham termasuk dividen yang akan diterima, karena kewajiban tersebut lebih diprioritaskan daripada pembagian dividen. Jika beban hutang semakin tinggi,
maka kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan semakin rendah, sehingga DER mempunyai pengaruh negatif dengan dividen
. Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya. Semakin besar rasio hutang menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan
perusahaan terhadap pihak eksternal kreditur dan semakin besar pula beban biaya hutang biaya bunga yang harus dibayar oleh perusahaan.
2.11 Review Penelitian Terdahulu