diasumsikan bernilai nol, maka nilai dari dividen tunai adalah sebesar 23,356. Koefisien b
1
sebesar -1,607 menunjukkan kenaikan variabel current ratio sebesar 1 akan diikuti dengan penurunan dividen tunai sebesar 160,7 dengan asumsi
semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien b
2
sebesar -1,991 menunjukkan kenaikan variabel debt to total asset sebesar 1 akan diikuti dengan
penurunan dividen tunai sebesar 199,1 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien b
3
Kondisi ini mengartikan bahwa investment opportunity set menunjukkan hubungan yang searah atau positif dengan dividen tunai, dimana setiap kenaikan
variabel independen ini akan menyebabkan kenaikan dividen tunai dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada current ratio dan debt to total asset maka akan
langsung menyebabkan dividen tunai menurun. Variabel current ratio dan debt to total asset menunjukkan hubungan yang berbalik arah atau negatif dengan dividen
tunai. sebesar 1,045 menunjukkan
kenaikan variabel investment opportunity set sebesar 1 akan diikuti dengan kenaikan dividen tunai sebesar 104,5 dengan asumsi semua variabel
independen lainnya bernilai nol.
5.7.2 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan dengan Uji F dan secara
parsial dengan Uji t.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian statistik F uji simultan pada variabel current ratio, DTA, dan IOS terhadap dividen tunai diperoleh hasil sebagai berikut pada Tabel 5.24.
Tabel 5.24 Hasil Regresi Uji F
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
88,299 3
29,433 8,473
,000
a
Residual 323,059
93 3,474
Total 411,359
96 a. Predictors: Constant, LN_IOS, LN_DTA, LN_CR
b. Dependent Variable: LN_DIVIDEN
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah Dari Tabel 5.24 diperoleh nilai F
hitung
sebesar 8,473 sedangkan F
tabel
pada tingk
at kepercayaan α = 5 dengan df
1
= k-1 = 2 dan df
2
= n-k = 97-3 = 94, adalah sebesar 3,09 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan demikian dapat
disimpulkan, sig = 0,000 α = 0,05 yang berarti hipotesis H ditolak dan
menerima H
1
Pengujian pengaruh secara parsial dilakukan dengan uji statistik t. Uji statistik dilakukan untuk menguji pengaruh variabel current ratio, DTA, dan IOS
terhadap dividen tunai secara parsial dengan hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.25 berikut ini:
yang menyatakan current ratio, DTA dan IOS secara simultan berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.25 Hasil Regresi Uji t
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
23,356 ,501
46,664 ,000
LN_CR -1,607
,593 -,565
-2,711 ,008
LN_DTA -1,991
,740 -,559
-2,691 ,008
LN_IOS 1,045
,259 ,378
4,037 ,000
a. Dependent Variable: LN_DIVIDEN
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5 untuk uji
dua arah α2 = 0,052 = 0,025 dengan derajad bebas df = n-k = 97 – 3 = 94. Nilai t tabel dengan taraf nyata α2 = 0,025 dan df = 94 adalah 1,9855.
a. Jika t
hitung
t
tabel
1,9855 atau t
hitung
t
tabel
-1,9855, maka H
b. Jika t
ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima berpengaruh
tabel
-1,9855 ≤ t
hitung
≤ t
tabel
1,9855, maka H
Berdasarkan hasil pengujian Tabel 5.16, maka secara parsial pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat diuraikan
sebagai berikut: diterima atau
hipotesis yang diajukan ditolak tidak berpengaruh
a. Variabel current ratio mempunyai nilai t
hitung
= -2,711 yang lebih kecil dari t
tabel
-1,9855 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,008 yang lebih kecil dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel current
ratio berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011. Kondisi ini berarti
hipotesis H ditolak dan H
1
diterima.
Universitas Sumatera Utara
b. Variabel DTA mempunyai nilai t
hitung
=
-2,691
yang lebih kecil dari t
tabel
- 1,9855 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,008 yang lebih kecil dari α
= 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel DTA berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2008-2011. Kondisi ini berarti hipotesis H ditolak
dan H
1
c. Variabel IOS mempunyai nilai t
diterima.
hitung
=
4,037
yang lebih besar dari t
tabel
1,9855 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel IOS berpengaruh
secara signifikan terhadap dividen tunai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011. Kondisi ini berarti hipotesis H
ditolak dan H
1
diterima.
Untuk meyakinkan hubungan atau tingkat kekuatan hubungan antar variabel dapat dilihat pada uji koefisien determinasi pada Tabel 5.26
Tabel 5.26 Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,463
,215
a
,189 1,86380
a. Predictors: Constant, LN_IOS, LN_DTA, LN_CR
b. Dependent Variable: LN_DIVIDEN Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.26 memperlihatkan bahwa nilai Adjust R
2
sebesar 0,189 atau sebesar 18,9 yang berarti bahwa persentase pengaruh variabel independen
terhadap dividen tunai sebesar nilai koefisien determinasi yaitu 18,9. Sedangkan sisanya 81,1 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini. Nilai R merupakan koefisien korelasi, dengan nilai 0,215 atau 21,5 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara
variabel independen current ratio, DTA, dan IOS dengan variabel dependen yaitu dividen tunai adalah lemah karena dibawah 50.
5.8 Hasil Analisis Data Hipotesis Ketiga