perusahaan dapat menunda pembayaran hutang jangka pendeknya. Likuiditas diartikan sebagai kemampuan perusahaan melunasi seluruh kewajiban jangka
pendeknya dan mendanai operasional usahanya Suharli, 2004. Hanya perusahaan yang memiliki likuiditas baik yang akan membagikan
labanya kepada pemegang saham dalam bentuk tunai. Sebaliknya, pihak manajemen perusahaan akan mengutamakan potensi likuiditas yang ada untuk
melunasi kewajiban jangka pendek ataupun mendanai operasi perusahaannya Suharli, 2007.
c. Pengaruh Debt to Total Asset Terhadap Kebijakan Dividen Tunai
Debt to total assets merupakan rasio antara total hutang total debts terhadap total aktiva total assets. Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang
digunakan untuk membiayai aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya. Semakin besar rasio DTA
menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal kreditur dan semakin besar pula beban biaya hutang yang harus
dibayar oleh perusahaan. Dengan semakin meningkatnya rasio DTA maka hal tersebut berdampak terhadap profitabilitas yang diperoleh perusahaan, karena
sebagian digunakan untuk membayar bunga pinjaman. Semakin meningkatnya rasio hutang maka hal tersebut berdampak
terhadap profitabilitas yang diperoleh perusahaan, karena sebagian digunakan untuk membayar bunga pinjaman. Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka
profitabilitas earnings after tax semakin berkurang karena sebagian digunakan
Universitas Sumatera Utara
untuk membayar bunga, maka hak para pemegang saham dividen juga semakin berkurang menurun.
d. Pengaruh IOS terhadap Kebijakan Dividen Tunai
Laba perusahaan akan dipergunakan untuk membayar dividen kepada para pemegang saham dan sisanya akan ditahan sebagai laba ditahan yang akan
digunakan untuk investasi perusahaan guna pertumbuhan di masa yang akan datang. Sehingga, semakin tinggi dana perusahaan dipakai untuk investasi, maka
akan semakin kecil pendapatan yang akan diterima para pemegang saham, begitupun sebaliknya.
Hal ini sesuai dengan penelitian Smith dan Watts dalam Gumanti dan Puspitasari, 2008 yang menyatakan hubungan kesempatan investasi dan
kebijakan dividen dapat diidentifikasikan melalui arus kas perusahaan. Semakin besar jumlah investasi dalam suatu periode tertentu, semakin kecil dividen yang
diberikan, karena perusahaan yang tumbuh diidentifikasi sebagai perusahaan yang free cash flownya rendah. Menurut Jensen dalam Gumanti dan Puspitasari,
2008, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dividen yang dibayar lebih kecil karena akan diinvestasikan untuk meningkatkan
pertumbuhan perusahaan.
e. Pengaruh Size Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Tunai