Uji Validitas dan Reliabilitas

2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, Dinkes Kota Medan, Puskesmas Bagan Deli Belawan, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan dan data dari Kelurahan Bagan Deli kecamatan Belawan.

3.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau skor yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel yang ditunjukkan dengan skor corrected item total correlation pada analisis reliability statistics. Jika skor r hitung r tabel, maka dinyatakan valid dan jika skor r hitung r tabel, maka dinyatakan tidak valid Najmah, 2011. Uji validitas ini dilakukan pada responden yaitu masyarakat dalam hal ini kepala keluarga yang bermukim di Kelurahan Bagan Deli Belawan, sesuai dengan korelasi Pearson product moment yaitu sebesar 30 sampel Sugiono, 2010. Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach`s Alpha, yaitu merupakan salah satu koefisien realibilitas yang paling sering digunakan. Skala pengukuran yang reliabel sebaiknya memiliki nilai Alpha Cronbach minimal 0,70. Alpha Cronbach dapat diinterprestasikan sebagai korelasi dari skala yang diamati observed scale dengan semua kemungkinan pengukuran skala lain yang mengukur hal yang sama dan menggunakan jumlah butir pertanyaan Universitas Sumatera Utara yang sama Uyanto, 2009. Menurut Nugroho 2011, bahwa nilai masing – masing kelas dan tingkat realibilitasnya dapat dibagi sebagai berikut: Alpha 0,00 – 0,20 tingkat reliabilitasnya kurang, Alpha 0,201 – 0,40 tingkat realibilitasnya agak reliabel, Alpha 0,401 – 0,60 tingkat reabilitasnya cukup reliabel, Alpha 0,601 – 0,80 tingkat realibilitasnya reliabel, dan Alpha 0,801 – 1,00 tingkat realibilitasnya sangat reliabel. Pertanyaan dinyatakan reliable jika jawaban responden terhadap pertanyaan kuesioner adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya sudah sesuai dengan kenyataan maka berapa kali pun diambil akan tetap sama. Sugiono, 2004. Uji Validitas dan reliabilitas kesahihan dan keandalan alat ukur penelitian berupa kuesioner, dilakukan sebelum digunakan untuk mengukur ukuran modifikasi lingkungan, manipulasi lingkungan, pengendalian secara kimia, pengendalian secara fisik, pengendalian secara biologis hayati, pelaksanaan survai jentik, pelaksanaan abatisasi, pelaksanaan fogging, penyuluhan sosialisasi terhadap keberadaan jentik Aedes aegypti di Kelurahan Bagan Deli Belawan dilakukan uji coba pada kepala keluarga di lokasi yang menyerupai lokasi penelitian yaitu kelurahan Uni Kampung, dengan jumlah sampel 30 orang. Hal ini dimaksudkan agar alat ukur yang digunakan benar – benar tepat dan cermat dalam melakukan fungsi ukurnya serta dapat dipercaya. Universitas Sumatera Utara Hasil uji kuesioner seluruh variabel pada partisipasi masyarkat menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan mempunyai nilai cronbacha alpha 0,7, ini berarti nilai r hitung r tabel 0,361. Dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel partisipasi masyarkat valid dan realibel. Berdasarkan hasil uji variabel program pengendalian oleh KKP Kelas I Medan menujukkan bahwa seluruh pertanyaan pada variabel tersebut nilai cronbach alpha 0,7, ini berarti nilai r hitung r tabel 0,361. Dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel program pengendalian yang dilakukan oleh KKP Kelas I Medan valid dan reliabel.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Binjai Tahun 2013

3 67 113

Hubungan Keberadaan Jentik Aedes Aegypti Dan Pelaksanaan 3m Plus Dengan Kejadian Penyakit Dbd Di Lingkungan XVIII KELURAHAN BINJAI KOTA MEDAN TAHUN 2012

4 98 88

Tinjauan Kualitas Air Bersih Di Pelabuhan Laut Belawan Yang Dilaksanakan Oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Medan Tahun 1999

0 33 42

Pelaksanaan Program Pengendalian Aedes aegypti Dalam Menurunkan Kepadatan Indeks Jentik Di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Tahun 2000-2003

0 22 87

Hubungan Tempat Perindukan Nyamuk dan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Benda Baru Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

3 26 120

Pelaksanaan 3M Plus Terhadap Keberadaan Larva Aedes aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan Bulan Mei-Juni Tahun 2014

0 13 151

PERBEDAAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti ANTARA BAK MANDI DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN Perbedaan Keberadaan Jentik Aedes Aegypti antara Bak Mandi di Perdesaan dan Perkotaan di Kecamatan Wonogiri.

0 2 15

PERBEDAAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti ANTARA BAK MANDI DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN Perbedaan Keberadaan Jentik Aedes Aegypti antara Bak Mandi di Perdesaan dan Perkotaan di Kecamatan Wonogiri.

0 5 13

GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI DI KELURAHAN TOBUUHA KECAMATAN PUUWATU KOTA KENDARI TAHUN 2016

0 0 8

Faktor yang Berhubungan dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) Jakarta Barat

0 0 10