zizanoides, Zodia, Geranium, Lavender, bunga Rosemary, serai wangi, dan kecombrang, Citrosa mosquito, dapat mengusir nyamuk dengan bau yang tidak
disukai oleh nyamuk. Admin, 2012.
5.3. Pengaruh Program Pengendalian DBD yang Dilakukan oleh Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan terhadap Keberadaan Jentik Aedes aegypti
5.3.1. Program Survai Jentik
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa program survai jentik p=0.877 tidak ada hubungan yang bermakna dengan keberadaan jentik Aedes
aegypti karena uji Chi Square p 0.050. Hal ini mungkin di pengaruhi oleh hal lain, walaupun survai jentik sudah dilakukan oleh petugas, akan tetapi partisipasi
masyarakat dalam pengendalian DBD yang dilakukan dengan cara modifikasi lingkungan, manipulasi lingkungan, pengendalian secara fisik, pengendalian secara
kimiawi dan pengendalian secara biologis, maka program survai jentik yang dilakukan tidak akan berhasil.
Berdasarkan dari jawaban petugas didapat hasil bahwa petugas sudah melaksanakan tugasnya dengan benar. Pelaksanaan survai jentik yang dilaksanakan
oleh KKP Kelas I Medan rutin dilakukan setiap bulan yang dilaksanakan oleh petugas Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan berkoordinasi dengan kepala lingkungan di
Kelurahan Bagan Deli dan Adpel Administrasi Pelabuhan, akan tetapi daerah pengamatan jentik yang berada di daerah perimeter dan buffer pelabuhan masih
ditemukan adanya jentik Aedes aegypti pada kontainer-kontainer yang ada dirumah penduduk. Keberadaan jentik bisa diatasi jika masyarakat ikut dan aktif serta
Universitas Sumatera Utara
berpartisipasi dalam pemberantasan jentik dan mendukung program survai jentik yang dilakukan oleh KKP Kelas I Medan. Petugas juga sudah mendapat bimbingan
pelatihan dari Ditjen PP PL Kemenkes RI dalam melakukan survai jentik. Survai jentik biasanya dilakukan dengan cara pemetaan dan pengumpulan
data penduduk, rumahbangunan dan lingkungan oleh pukesmas atau petugas kesehatan lainnya. Survai jentik dilakukan dengan cara memeriksa bak mandiWC,
tempayan, drum dan tempat – tempat penampungan air lainnya. Jentik akan muncul kepermukaan air untuk bernafas ± 0,5 – 1 menit untuk bernafas, jika tidak kelihatan
ditunggu dengan rentang waktu seperti tersebut. Pemeriksaan di tempat yang gelap digunakan senter untuk melihat jentik tersebut. Tempat – tempat yang lain juga
diperiksa seperti : talang saluran air yang rusak tidak lancar, lubang-lubang pada potongan bambu, pohon dan tempat – tempat lain yang memungkinkan air tergenang,
seperti rumah kosong, pemakaman, dan lain – lain. Hasil dari survai jentik dibuat laporannya, yang digunakan untuk mengetahui kepadatan jentik dan selanjutnya
melakukan tindakan pemberantasan jentik Aedes aegypti, Depkes, 2007.
5.3.2. Pelaksanaan Program Abatisasi