Variabel Terikat Metode Pengukuran

Lanjutan Tabel 3.2.

2. Program Pengendalian DBD yang dilakukan oleh KKP Kelas I Medan

A entik jawaban benar ≥50 aik jika jawaban be nar 50 1. Ya 2. Tidak 1 1. Baik 2. Tidak baik cara B. si jawaban benar ≥50 aik jika jawaban benar 50 1. Ya 2. Tidak 1 1. Baik 2. Tidak baik cara C.. jawaban benar ≥50 aik jika jawaban benar 50 1. Ya 2. Tidak 1 1. Baik 2. Tidak baik cara D. asi han jawaban benar ≥50 aik jika jawaban benar 50 1. Ya 2. Tidak 1 1. Baik 2. Tidak baik cara

3.6.2. Variabel Terikat

Variabel terikat yang akan diukur dijabarkan menjadi komponen-komponen yang dapat diukur dalam bentuk item pertanyaan indikator. 1. Jika hasil survai peneliti menemukan jentik nyamuk, maka ada keberadaan jentik nyamuk ada dan diberi skor 0. 2. Jika hasil survai peneliti tidak menemukan jentik nyamuk, maka tidak ada keberadaan jentik nyamuk Tidak ada dan diberi skor 1.Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3. di bawah ini: Tabel 3.3. Aspek Pengukuran Variabel Terikat No Variabel Parameter Kategorik Bobot Nilai Skala Ukur Cara ukur 1. Keberadaan jentik Aedes aegypti Tidak baik jika ada Baik jika jawaban tidak ada 1. Ada 2. Tidak ada 1 Ordinal Observasi Universitas Sumatera Utara

3.7. Metode Analisis Data

3.7.1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang menjelaskan setiap variabel penelitian dengan penyajian dalam tabel distribusi frekuensi. Adapun variabelnya adalah variabel independen yaitu : Partisipasi masyarakat yang meliputi modifikasi lingkungan, manipulasi lingkungan, pengendalian secara fisik, pengendalian secara kimiawi, pengendalian secara biologis dan program pengendalian DBD yang dilakukan oleh KKP Kelas I Medan yang meliputi survai jentik, abatisasi, fogging dan sosialisasi penyuluhan.

3.7.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel independen partipasi masyarakat dan program pengendalian penyakit DBD oleh KKP Kelas I Medan terhadap variabel dependen keberadaan jentik Aedes aegypti yang dilakukan dengan analisis statistik menggunakan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05. Bila p0,05, maka hasil statistik dikatakan bermaknaberpengaruh.

3.7.3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat adalah untuk melihat pengaruh antara variabel Keberadaan Jentik dengan seluruh variabel yang diteliti yaitu : modifikasi lingkungan, manipulasi lingkungan, pengendalian secara fisik, pengendalian secara kimiawi, pengendalian secara biologi, survai jentik, abatisasi, fogging, dan penyuluhansosialisasi sehingga diketahui Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Binjai Tahun 2013

3 67 113

Hubungan Keberadaan Jentik Aedes Aegypti Dan Pelaksanaan 3m Plus Dengan Kejadian Penyakit Dbd Di Lingkungan XVIII KELURAHAN BINJAI KOTA MEDAN TAHUN 2012

4 98 88

Tinjauan Kualitas Air Bersih Di Pelabuhan Laut Belawan Yang Dilaksanakan Oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Medan Tahun 1999

0 33 42

Pelaksanaan Program Pengendalian Aedes aegypti Dalam Menurunkan Kepadatan Indeks Jentik Di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Tahun 2000-2003

0 22 87

Hubungan Tempat Perindukan Nyamuk dan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Benda Baru Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

3 26 120

Pelaksanaan 3M Plus Terhadap Keberadaan Larva Aedes aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan Bulan Mei-Juni Tahun 2014

0 13 151

PERBEDAAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti ANTARA BAK MANDI DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN Perbedaan Keberadaan Jentik Aedes Aegypti antara Bak Mandi di Perdesaan dan Perkotaan di Kecamatan Wonogiri.

0 2 15

PERBEDAAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti ANTARA BAK MANDI DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN Perbedaan Keberadaan Jentik Aedes Aegypti antara Bak Mandi di Perdesaan dan Perkotaan di Kecamatan Wonogiri.

0 5 13

GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI DI KELURAHAN TOBUUHA KECAMATAN PUUWATU KOTA KENDARI TAHUN 2016

0 0 8

Faktor yang Berhubungan dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) Jakarta Barat

0 0 10