c. Agar  diferensiasi  menjadi  kokoh  dan  sustainable,  maka  perusahaan
harus  memiliki  uniqueness  sehingga  tidak  dapat  ditiru  dicopy pesaing.
2.1.4  Perilaku Konsumen
Menurut  The American Marketing Association dalam Setiadi  2003:3, perilaku  konsumen  adalah  interaksi  dinamis  antara  afeksi,  kognisi,  perilaku
dan  lingkungan  mereka  dimana  manusia  melakukan  kegiatan  pertukaran dalam hidup mereka. Berdasarkan definisi tersebut ada tiga ide penting dalam
perilaku konsumen, yaitu: a.
Perilaku konsumen adalah dinamis. b.
Hal  tersebut  melibatkan  interaksi  antara  afeksi  dan  kognisi,  perilaku dan kejadian di sekitar.
c. Hal tersebut melibatkan pertukaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam Setiadi  2003:4 adalah:
a. Faktor  kebudayaan  merupakan  faktor  penentu  paling  dasar  dari
keinginan  dan  perilaku  seseorang.  Bila  makhluk-makhluk  lainnya bertindak  berdasarkan  naluri,  maka  perilaku  manusia  umumnya
dipelajari.  Seorang  anak  yang  sedang  tumbuh  mendapatkan seperangkat  nilai,  persepsi,  preferensi,  dan  perilaku  melalui  suatu
proses  sosialisasi  yang  melibatkan  keluarga  dan  lembaga  sosial lainnya.
Universitas Sumatera Utara
b. Faktor  sosial  yang  terdiri  atas  kelompok  referensi  yaitu  seluruh
kelompok  yang  mempunyai  pengaruh  langsung  maupun  tidak langsung  terhadap  sikap  atau  perilaku  seseorang,  keluarga  ataupun
peran dan status yaitu posisi seseorang dalam setiap kelompok. Faktor sosial  ini  turut  memberikan  pengaruh  dalam  membentuk  perilaku
seseorang. c.
Faktor  pribadi,  seperti  umur  dan  tahapan  dalam  siklus  hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep
diri. d.
Faktor  psikologis  yaitu  faktor-faktor  yang  memperngaruhi  perilaku konsumen  yang  lahir  dari  dalam  diri  manusia  itu  sendiri  seperti
motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan dan sikap.
2.1.5  Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Menurut  Kotler  dan  Armstrong  2001:222,  proses  pembelian  yang spesifik  terdiri  dari  urutan  kejadian  sebagai  berikut  :  pengenalan  masalah
kebutuhan,  pencarian  informasi,  penilaian  alternatif,  keputusan  pembelian, dan perilaku pasca pembelian.
Gambar proses pengambilan keputusan pembelian adalah sebagai berikut:
Sumber: Kotler dan Armstrong 2001:222
Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Pengenalan masalah
Pencarian informasi
Penilaian alternatif
Keputusan membeli
Perilaku pasca pembelian
Universitas Sumatera Utara
Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a.
Pengenalan masalah Pembeli  menyadari  adanya  masalah  kebutuhan  dan  perbedaan  antara
kondisi  sesungguhnya  dengan  kondisi  yang  diinginkannya  yang  dapat disebabkan  oleh  rangsangan  internal  dan  eksternal  hingga  suatu  tingkat
tertentu dapat berubah menjadi dorongan. b.
Pencarian informasi Seorang  konsumen  yang  mulai  tergugah  minatnya  mungkin  akan  atau
mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak. Jika dorongan konsumen adalah  kuat  dan  objek  yang  dapat  memuaskan  kebutuhan  itu  tersedia,  maka
konsumen  mungkin  akan  mencari  informasi  lebih  banyak  tentang  suatu produk.  Jika  tidak,  kebutuhan  konsumen  itu  tinggal  mengendap  dalam
ingatannya. c.
Penilaian alternatif Setelah  melakukan  pencarian  informasi  sebanyak  mungkin  tentang
banyak  hal,  selanjutnya  konsumen  harus  melakukan  penilaian  tentang beberapa  alternatif  yang  ada  dan  menentukan  langkah  selanjutnya.  Penilaian
ini  tidak  dapat  dipisahkan  dari  pengaruh  sumber-sumber  yang  dimiliki  oleh konsumen waktu, uang, dan informasi maupun risiko keliru dalam penilaian.
d. Keputusan membeli
Setelah tahap-tahap awal tadi telah dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi calon  pembeli  untuk  menentukan  pengambilan  keputusan,  apakah  jadi
Universitas Sumatera Utara
membeli atau tidak terhadap keputusan yang menyangkut jenis produk, bentuk produk, merek, kualitas, dan sebagainya.
e. Perilaku pasca pembelian
Kepuasan  atau  ketidakpuasan  konsumen  pada  suatu  produk  akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia
mungkin  akan  membeli  produk  itu  lagi.  Konsumen  yang  tidak  puas  akan mengalami  satu  atau  dua  tindakan,  sampai  pada  tahap  meninggalkan  atau
mengembalikan produk tersebut.
2.2  Penelitian Terdahulu
Penelitian  Rimayati  2009  yang  berjudul “Analisis  Pengaruh  Diferensiasi
Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Honda Supra X125 Pada PT  Astra  Motor  Slawi
”.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  bagaimana pengaruh  diferensiasi  produk  dan  citra  merek  terhadap  keputusan  pembelian
konsumen  baik  secara  parsial  maupun  secara  simultan  pada  PT  Astra  Motor Slawi.  Dari  penelitian  ini  diperoleh  hasil  bahwa  terdapat  pengaruh  yang  positif
dan  signifikan  antara  diferensiasi  produk  terhadap  keputusan  pembelian  Honda Supra X125 pada PT Astra Motor Slawi dimana t
hitung
sebesar 4,666  t
tabel
sebesar 1,989.
Terdapat  pengaruh  positif  dan  signifikan  antara  citra  merek  terhadap keputusan  pembelian  Honda  Supra  X125  pada  Astra  Motor  Slawi  dimana  t
hitung
sebesar  5,147    t
tabel
sebesar  1,989.  Dari  hasil  regresi  berganda  diperoleh  hasil bahwa diferensiasi produk dan citra merek mempunyai pengaruh yang positif dan
Universitas Sumatera Utara