Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian Terdahulu

memuaskan keinginan konsumen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah product differentiation mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada mahasiswa Teknologi Informasi S1 di Universitas Prima Medan. Dapat dilihat penjualan sepeda motor Honda dari tahun ke tahun masih tetap memenangkan persaingan dari Yamaha dengan sangat ketat, dimana permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana keputusan pembelian yang dilakukan mahasiswa yang memiliki wawasan luas dan pertimbangan logis dalam memilih suatu produk khususnya sepeda motor Yamaha. Berdasarkan hal di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Product Differentiation Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada Mahasiswa Teknologi Informasi S1 Universitas Prima Medan ”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: “Apakah product differentiation yang terdiri dari bentuk, keistimewaan, mutu kinerja, dan gaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada mahasiswa Teknologi Informasi S1 Universitas Prima Medan?” Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh product differentiation terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada mahasiswa Teknologi Informasi S1 Universitas Prima Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti Penelitian ini digunakan sebagai sarana untuk menerapkan teori-teori dan pengetahuan yang didapat selama proses perkuliahan supaya dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam bidang Manajemen Pemasaran khususnya tentang product differentiation yang dilaksanakan pada suatu perusahaan. b. Bagi Perusahaan 1. Sebagai bahan pertimbangan dan referensi dalam mengembangkan strategi diferensiasi khususnya dalam strategi product differentiation sehingga dapat memberikan kontribusi dalam proses pengambilan keputusan di dalam perusahaan. 2. Memberi saran kepada perusahaan agar dapat meningkatkan keunggulan bersaing melalui differentiation yang mempengaruhi keputusan pembelian masyarakat. c. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan pertimbangan dan referensi peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian di bidang yang sama. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Produk Definisi produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, dimana kepuasan konsumen tidak hanya mengacu kepada bentuk fisik produk, melainkan satu paket kepuasan yang didapat setelah mengkonsumsi atau memakai produk tersebut. Menurut Kotler dan Armstrong 2008:266, produk product sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Sifat terpenting dari produk adalah kemampuannya untuk memenuhi dan memuaskan suatu kebutuhan, yaitu masalah memenuhi kebutuhan. Produk merupakan hasil nyata dari kegiatan perusahaan untuk dapat diperkenalkan dan dijual kepada konsumen sehingga konsumen dapat menilai dan mempertimbangkan apakah produk yang ditawarkan tersebut akan dibeli atau tidak. Perusahaan tidak dapat memutuskan apakah produk yang dihasilkan pasti akan dibeli oleh konsumen atau tidak, dalam hal ini perusahaan hanya dapat berusaha meningkatkan kualitas produknya dengan strategi-strategi yang efektif dan efisien. Universitas Sumatera Utara Setiap organisasi baik profit maupun nonprofit didirikan dengan tujuan tertentu. Di antaranya meraih laba, mendapatkan pangsa pasar spesifik, mempertahankan eksistensi, meraih tingkat penjualan tertentu, mencapai tingkat pertumbuhan tertentu, memberikan pelayanan social, dan sebagainya. Dalam rangka merealisasikan tujuan tersebut, organisasi atau produsen berupaya menghasilkan suatu produk baik yang bersifat konkret maupun abstrak yang kemudian ditawarkan kepada pasar individual maupun organisasional. Jenis, kuantitas, maupun kualitas produk tersebut sangat tergantung kepada kompetensi inti dan kapasitas produktif organisasi. Di lain pihak, konsumen memiliki beraneka ragam kebutuhan dan keinginan yang dapat dipenuhi dengan mengonsumsi produk tertentu. Tetapi, keterbatasan daya beli dan kesediaan untuk membeli membuat tidak semua kebutuhan dan keinginan bisa direalisasikan. Oleh sebab itu, konsumen biasanya membuat skala prioritas dan berusaha mencari dan membeli produk yang dinilai paling sesuai dan memuaskan. Transaksi akan terjadi, apabila kedua belah pihak produsen dan konsumen terlibat dalam kegiatan pertukaran nilai, di mana masing-masing pihak memberikan sesuatu yang bernilai barang, jasa, uang, dan sebagainya. Kunci keberhasilan terjadinya transaksi ini dan juga transaksi ulang terletak pada keselarasan antara kepentingan dan tujuan kedua belah pihak Tjiptono 2005:88. Gambar 2.1 menunjukkan skema pengertian produk dalam konteks relasi antara produsen dan konsumen Universitas Sumatera Utara Sumber: Tjiptono 2005:88 Gambar 2.1 Pengertian Produk

2.1.2 Level Produk

Dalam merencanakan suatu produk atau penawaran, seorang pemasar perlu memperhatikan level produk, menurut Kotler 2002:449 ada lima level dari suatu produk, yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat inti core benefit Merupakan tingkatan yang paling dasar, yaitu manfaat atas jasa yang sebenarnya dibeli oleh pelanggan. Misalnya seorang tamu hotel membeli “istirahat dan tidur”. PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI PEMENUHAN KEBUTUHAN DAN KEINGINAN KOMPETENSI DAN KAPASITAS ORGANISASI DAYA BELI DAN KESEDIAAN UNTUK MEMBELI PRODUSEN KONSUMEN PRODUK Penawaran Permintaan PROSES PERTUKARAN Penciptaan Kepuasan Pelanggan Universitas Sumatera Utara 2. Produk dasar basic product Merupakan versi dasar dari produk atau manfaat umum yang diperoleh dari produk yang dikonsumsi. Misalnya sebuah kamar hotel mencakup kamar mandi, tempat tidur, handuk, meja rias, meja tulis, dan lemari pakaian. 3. Produk yang diharapkan expected product Merupakan seperangkat atribut atau kondisi minimal yang diharapkan oleh pembeli ketika membeli suatu produk. Misalnya tamu hotel dapat mengharapkan tempat tidur yang bersih, handuk bersih, lampu baca, dan ketenangan. 4. Produk yang ditingkatkan augmented product Merupakan produk yang memiliki manfaat tambahan yang lebih daripada expected product atau yang melampaui harapan dari pelanggan. Misalnya suatu hotel dapat meningkatkan produknya dengan menyertakan pesawat televisi dengan alat pengendali jarak jauh, bunga segar, check in yang cepat, check out segera, dan lain lain. 5. Produk potensial potential product Merupakan keseluruhan penyempurnaan dan perubahan yang mungkin dialami sebuah produk dikemudian hari. Produk potensial menekankan pada evolusi dimana perusahaan mencari cara-cara baru yang agresif untuk dapat memuaskan dan membedakan tawaran pesaing. Misalnya suatu hotel menyediakan kamar president suite dengan berbagai fasilitas yang mewah Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Diferensiasi Produk product differentiation

2.1.3.1 Pengertian Diferensiasi Produk product differentiation

Adapun pengertian diferensiasi produk menurut Griffin 2003:357 sebagai berikut “Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk menarik konsumen”. Perusahaan selalu berusaha untuk dapat mendiferensiasikan produknya dari pesaing untuk dapat menarik perhatian dan minat konsumen sehingga konsumen akan melihat dan mempertimbangkan apakah produk yang telah didiferensiasikan tersebut mempunyai nilai lebih daripada pesaingnya dalam bidang produk sejenis. Tentu saja perbedaan yang diciptakan diharapkan dapat mempunyai nilai lebih di mata masyarakat sebagai konsumen sehingga perusahaan yang memiliki diferensiasi yang kuat akan mendapatkan kinerja yang baik diantara para pesaingnya. Kunci keunggulan bersaing adalah diferensiasi produk, dimana perusahaan harus dapat menetapkan perbedaan-perbedaan yang berarti pada setiap produk yang dihasilkan agar produk tersebut dapat bersaing dengan produk pesaing lainnya.

2.1.3.2 Variabel Utama Diferensiasi Produk product differentiation

Strategi diferensiasi produk dilakukan agar perusahaan dapat mendiferensiasikan dirinya untuk menghadapi persaingan-persaingan yang Universitas Sumatera Utara semakin ketat. Adapun variabel utama dari diferensiasi produk menurut Kotler 2007:10 adalah sebagai berikut: a. Bentuk Form Banyak produk diferensiasi berdasarkan bentuk, ukuran, model, atau struktur fisik sebuah produk. b. Keistimewaan Feature Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan berbagai keistimewaan, yakni karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Upaya untuk menjadi yang pertama dalam memperkenalkan keistimewaan baru yang berharga merupakan salah satu dari cara yang paling efektif untuk bersaing. c. Mutu Kinerja Performance Quality Sebagian besar produk ditetapkan pada salah satu dari keempat level kinerja: rendah, rata-rata, tinggi, dan super. Mutu kinerja mengacu pada level di mana karakteristik dasar produk itu beroperasi dan adanya tingkat harga yang sesuai dengan mutu. d. Mutu Kesesuaian Conformance quality Pembeli mengharapkan produk yang memiliki mutu kesesuaian conformance quality yang tinggi. Mutu kesesuaian adalah tingkat dimana semua unit yang diproduksi adalah identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Universitas Sumatera Utara e. Daya Tahan Durability Daya tahan adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal atau berat, merupakan atribut yang berharga untuk produk-produk tertentu. Pembeli biasanya akan membayar lebih untuk kendaraan dan peralatan yang terkenal karena tahan lama. f. Keandalan Realibility Pembeli umumnya akan membayar lebih untuk produk yang lebih dapat diandalkan. Keandalan reliability adalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu. g. Mudah Diperbaiki Repairability Mudah diperbaiki adalah suatu ukuran kemudahan untuk memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal. h. Gaya Style Menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli. i. Rancangan Design Dengan semakin ketatnya persaingan, rancangan design akan menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk mendiferensiasikan dan memposisikan produk dan jasa perusahaan. Rancangan adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan. Universitas Sumatera Utara Diferensiasi produk product differentiation yang dilakukan harus mengacu kepada kebutuhan dan keinginan serta kemampuan produksi, sehingga diferensiasi produk yang dilakukan diharapkan menguntungkan kedua belah pihak. Yang berarti konsumen produk tersebut harus terpenuhi kebutuhan dan keinginannya, sedangkan bagi perusahaan dilihat dari biaya yang harus dikeluarkan dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal.

2.1.3.3 Syarat Diferensiasi

Ada tiga syarat sebagai acuan penentuan diferensiasi menurut Hermawan Kartajaya et al 2005:148 yaitu: a. Sebuah diferensiasi haruslah mampu mendatangkan excellent value ke konsumen. Produk yang diciptakan boleh berbeda, tapi tentu tidak boleh asal beda. Perbedaan tersebut harus punya makna di mata konsumen. Semakin perbedaan tersebut mendatangkan value yang tinggi, semakin kokoh pula diferensiasi yang dilakukan perusahaan tersebut. b. Diferensiasi perusahaan haruslah merupakan keunggulan dibandingkan pesaing. Sebuah diferensiasi akan kokoh jika dapat menciptakan perbedaan dengan pesaing, dan perbedaan tersebut mencerminkan keunggulan dari produk yang dikeluarkan. Universitas Sumatera Utara c. Agar diferensiasi menjadi kokoh dan sustainable, maka perusahaan harus memiliki uniqueness sehingga tidak dapat ditiru dicopy pesaing.

2.1.4 Perilaku Konsumen

Menurut The American Marketing Association dalam Setiadi 2003:3, perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara afeksi, kognisi, perilaku dan lingkungan mereka dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Berdasarkan definisi tersebut ada tiga ide penting dalam perilaku konsumen, yaitu: a. Perilaku konsumen adalah dinamis. b. Hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar. c. Hal tersebut melibatkan pertukaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam Setiadi 2003:4 adalah: a. Faktor kebudayaan merupakan faktor penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga sosial lainnya. Universitas Sumatera Utara b. Faktor sosial yang terdiri atas kelompok referensi yaitu seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang, keluarga ataupun peran dan status yaitu posisi seseorang dalam setiap kelompok. Faktor sosial ini turut memberikan pengaruh dalam membentuk perilaku seseorang. c. Faktor pribadi, seperti umur dan tahapan dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri. d. Faktor psikologis yaitu faktor-faktor yang memperngaruhi perilaku konsumen yang lahir dari dalam diri manusia itu sendiri seperti motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan dan sikap.

2.1.5 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong 2001:222, proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian sebagai berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, penilaian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Gambar proses pengambilan keputusan pembelian adalah sebagai berikut: Sumber: Kotler dan Armstrong 2001:222 Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Pengenalan masalah Pencarian informasi Penilaian alternatif Keputusan membeli Perilaku pasca pembelian Universitas Sumatera Utara Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pengenalan masalah Pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan dan perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya yang dapat disebabkan oleh rangsangan internal dan eksternal hingga suatu tingkat tertentu dapat berubah menjadi dorongan. b. Pencarian informasi Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak. Jika dorongan konsumen adalah kuat dan objek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia, maka konsumen mungkin akan mencari informasi lebih banyak tentang suatu produk. Jika tidak, kebutuhan konsumen itu tinggal mengendap dalam ingatannya. c. Penilaian alternatif Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang banyak hal, selanjutnya konsumen harus melakukan penilaian tentang beberapa alternatif yang ada dan menentukan langkah selanjutnya. Penilaian ini tidak dapat dipisahkan dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki oleh konsumen waktu, uang, dan informasi maupun risiko keliru dalam penilaian. d. Keputusan membeli Setelah tahap-tahap awal tadi telah dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi calon pembeli untuk menentukan pengambilan keputusan, apakah jadi Universitas Sumatera Utara membeli atau tidak terhadap keputusan yang menyangkut jenis produk, bentuk produk, merek, kualitas, dan sebagainya. e. Perilaku pasca pembelian Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia mungkin akan membeli produk itu lagi. Konsumen yang tidak puas akan mengalami satu atau dua tindakan, sampai pada tahap meninggalkan atau mengembalikan produk tersebut.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian Rimayati 2009 yang berjudul “Analisis Pengaruh Diferensiasi Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Honda Supra X125 Pada PT Astra Motor Slawi ”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh diferensiasi produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen baik secara parsial maupun secara simultan pada PT Astra Motor Slawi. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian Honda Supra X125 pada PT Astra Motor Slawi dimana t hitung sebesar 4,666 t tabel sebesar 1,989. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara citra merek terhadap keputusan pembelian Honda Supra X125 pada Astra Motor Slawi dimana t hitung sebesar 5,147 t tabel sebesar 1,989. Dari hasil regresi berganda diperoleh hasil bahwa diferensiasi produk dan citra merek mempunyai pengaruh yang positif dan Universitas Sumatera Utara signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan F-hitung sebesar 16,417 F-tabel sebesar 3,98. Dari nilai koefisien determinasi terlihat bahwa diferensiasi produk dan citra merek mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 26,9. Sedangkan sisanya 100 - 26,9 = 73,1 dipengaruhi oleh variabel yang lain. Penelitian Jahizatus 2008 yang berjudul “Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sariayu Martha Tilaar Studi Pada Mahasiswi Universitas Negeri Malang di Kelurahan Gadingkasri Kecamatan Lowokwaru Kota Malang”. Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian produk Sariayu Martha Tilaar Pada Mahasiswi Universitas Negeri Malang di Kelurahan Gadingkasri Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 80 responden dengan tingkat kesalahan 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara diferensiasi produk bentuk, kualitas, kemasan, jenis, ukuran, warna terhadap keputusan pembelian produk Sariayu Martha Tilaar Pada Mahasiswi Universitas Negeri Malang di Kelurahan Gadingkasri Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,588. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin besar diferensiasi produk yang ditawarkan oleh Sariayu Martha Tilaar, maka akan semakin besar pula keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen. Universitas Sumatera Utara

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario Techno 125 pada PT. Adira Dinamika Multifinance Tebing Tinggi

7 110 146

Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

2 56 106

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Popularitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-Ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

2 131 157

ANALISIS BAURAN PROMOSI DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR (Studi Pada Mahasiswa S1 Reguler FISIP Pengguna Sepeda Motor Yamaha Universitas Lampung Tahun 2010)

0 5 101

ANALISIS BAURAN PROMOSI DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR (Studi Pada Mahasiswa S1 Reguler FISIP Pengguna Sepeda Motor Yamaha Universitas Lampung Tahun 2010)

0 8 78

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 1 22

ANALISA PENGARUH PRODUK, HARGA DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA ANALISA PENGARUH PRODUK, HARGA DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA (Survey di Kotamadya Surakarta).

0 1 12

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA (STUDI PADA MAHASISWA Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 1 13

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 0 6

Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Sepeda Motor Yamaha.

0 0 20