Teknik Analisa Data METODE PENELITIAN

3. Kuisioner yaitu mengumpulkan data tentang gejala tertentu yang dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan studi kepustakaan yaitu dengan membuka, mencatat, mengutip data dari buku-buku, laporan-laporan penelitian, dan sebagainya yang berhubungan dengan masalah penelitian yang dapat mendukung terlaksananya penelitian ini.

3.5 Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu menjabarkan hasil penelitian sebagaimana adanya. Data yang telah didapatkan dari hasil penelitian di lapangan kemudian dikumpulkan serta diolah dan dianalisis dengan menggambarkan dan menjelaskan serta memnerikan komentar dengan menggunakan tabel tunggal sehingga data dapat dibaca dengan mudah untuk mengetahui jawaban dari masalah yang diteliti. Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut : a. Editing adalah meneliti data-data yang diperoleh dari hasil penelitian b. Koding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban menurut jenisnya c. Membuat kategori untuk mengklasifikasikan agar data mudah dianalisis dan dapat disimpulkan serta untuk menjawab masalah yang ditemukan dalam penelitian sehingga jawaban yang beraneka ragam dapat disingkat Universitas Sumatera Utara d. Menghitung frekuensi yaitu dengan menghitung besar frekuensi data pada masing-masing kategori. Universitas Sumatera Utara

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Buruh Tani Harian di Kelurahan Padang Mas

Tanah Karo yang terdiri dari 13 kecamatan dengan total luas wilayah 2.127,25 km2 atau sekitar 2,97 persen dari luas Provinsi Sumut, merupakan daerah pertanian. Pertanian merupakan salah satu faktor terbesar penggerak ekonomi masyarakat Kabupaten Karo. Bahkan, lebih dari 50 hasil pertanian yang beredar di Sumut berasal dari daerah ini. Sejumlah produk pertaniannya seperti jeruk dan markisa telah dikenal tidak hanya di pasaran dalam negeri seperti Pekanbaru, Surabaya, Bandung dan Jakarta, namun bahkan sudah merambah hingga pasaran luar negeri. Potensi sumber daya alam yang patut disyukuri tanah yang subur, udara yang sejuk serta panorama yang indah telah membawa penduduk Tanah Karo secara tradisional dan turun-temurun dikenal sebagai jagonya bertani di dataran tinggi. Di Kabupaten Karo, tak kurang dari ratusan ribu hektare lahan yang dipergunakan untuk bertani bermacam komoditi, mulai dari tanaman muda sejenis kol, tomat, kentang, cabe, wortel, lobak, sawi, daun prei, bunga kol, markisa, jagung, ubi jalar dan berbagai macam bunga, hingga tanaman keras sejenis jeruk, vanili dan kopi. . Dengan demikian, jelaslah sektor perekonomian yang paling menonjol dan merupakan tulang punggung Kabupaten Karo adalah bidang pertanian selain pariwisata. Dalam situasi seperti itu, dunia pertanian Tanah Karo tentunya bisa menjadi sebuah lapangan pekerjaan yang besar dan serius, sehingga dapatlah Universitas Sumatera Utara