Pengguna Jasa dan Buruh

2.4.3 Pengguna Jasa dan Buruh

Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari suatu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut. Menurut Philip Kotler 2003 jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan produk fisik http:rimalrimaru.compengertian-jasa-menurut-para-ahli Diakses pada tanggal 5 Januari 2014 pukul 11.44 WIB. Pengguna jasa adalah seorang yang menjalankan sesuatu perniagaan, perusahaan ladang atau perniagaan lain dan menggaji seorang pekerja atau lebih untuk menolongnya. Pengguna jasa merupakan pihak yang bertanggung jawab kepada modal dan segala pembayaran upah kepada pekerja. Dalam organisasi awam, majikan merupakan pihak atasan yang bertanggung jawab www.statistics.gov.myportalimages.com Diakses tanggal 7 Juni 2013 Pukul 15:57 WIB. Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 menetapkan bahwa penggunaan istilah pekerja selalu dibarengi dengan istilah buruh yang menandakan bahwa dalam UU ini dua istilah tersebut memiliki makna yang sama. Dalam Pasal 1 Angka 3 dapat dilihat pengertian dari Pekerjaburuh yaitu: “setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain”. Dari pengertian tersebut dapat dilihat beberapa unsur yang melekat dari istilah pekerjaburuh yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Setiap orang yang bekerja angkatan kerja maupun bukan angkatan kerja tetapi harus bekerja. b. Menerima upah atau imbalan sebagai balas jasa atas pelaksanaan pekerjaan tersebut. Dua unsur ini penting untuk membedakan apakah seseorang masuk dalam kategori pekerjaburuh yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan atau tidak, di mana dalam UU Ketenagakerjaan diatur segala hal yang berkaitan dengan hubungan kerja antara pekerjaburuh dengan pengusahamajikan. Pengertian lainnya, buruh adalah orang yang dengan senang hati melakukan usaha, kerja keras, berjerih payah untuk menghasilkan produk dan barang. Buruh adalah orang yang mengaktifkan diri, dan berjalan terus untuk memenuhi kegiatan produksi. Buruh memiliki sifat yang memberikan dan berunsur membangun, mencipta dan menghidupkan. Di dalam masyarakat berkembang empat istilah yang kadang-kadang dikacaukan penggunaannya, yaitu buruh, pekerja, karyawan, dan pegawai. Kekakacauan penggunaan empat istilah tersebut disebabkan beberapa faktor yang berkembang dalam masyarakat. istilah buruh misalnya, jarang digunakan karena buruh selalu dihubungkan dengan pekerja kasar, pendidikan rendah dan penghasilan rendah pula. Oleh karena itu, seseorang yang bekerja di perusahaan bank tidak pernah menyebut dirinya buruh perusahaan bank, tetapi karyawan perusahaan bank. Keadaan ini memang tidak dapat dipisahkan dari sejarah masa lalu. Di zaman kolonial istilah buruh hanya digunakan untuk menunjuk orang- orang yang melakukan pekerjaan tangan atau pekerjaan kasar, misalnya kuli, tukang dan mandor. Sementara itu orang yang melakukan pekerjaan yang faktor Universitas Sumatera Utara utamanyabukan tangan atau tenaga, misalnya juru tulis disebut sebagai pegawai. Di dunia Barat yang disebutkan pertama dinamakan Blue collar, sedangkan yang disebutkan kemudian dinamakan white collar Budiono, 1995; 1.

2.4.4 Hukum Perburuhan