49 Hasil kerja siswa dievaluasi secara umum dengan penilaian atas
keseluruhan pembelajaran, sedangkan kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah terjadinya suatu perubahan menjadi lebih baik dari sebelumnya dalam
keterampilan menulis cerpen. Peningkatkan keterampilan menulis cerpen pada siswa dapat dilakukan dengan memotivasi, memberikan pengarahan, serta
memberikan bimbingan secara bertahap saat dilakukan kegiatan menulis cerpen. Nilai yang dihasilkan dari tugas menulis cerpen dapat dijadikan sebagai nilai
ulangan harian sehingga memacu siswa untuk mengerjakan dengan baik dan membuat siswa lebih berantusias dalam menulis cerpen.
Peran guru dalam penelitian ini adalah sebagai pengajar sekaligus kolaborator yang ikut berpartisipasi dalam mengevaluasi hasil tulisan siswa. Hal
tersebut dilakukan agar dapat melakukan revisi tindakan yang memudahkan untuk perbaikan-perbaikan pada tahap atau siklus selanjutnya. Sebelum melakukan
penelitian dengan menggunakan strategi story writing map, peneliti melakukan kegiatan pratindakan untuk mengetahui kemampuan awal menulis siswa.
1. Pratindakan
Kegiatan awal menulis cerpen dilaksanakan pada hari Rabu, 2 April 2014. Pada pertemuan ini, sebelum memulai menjelaskan materi pembelajaran guru
membagikan angket untuk mengetahui informasi awal menulis cerpen. Setelah siswa selesai mengisi angket, guru memberikan materi pembelajaran tentang
menulis cerpen. Siswa kemudian diberi tugas untuk menulis cerpen. Pada kegiatan ini, siswa diberi kebebasan dalam menentukan tema dan
berkreativitas untuk mengembangkan ide-ide yang mereka miliki. Ketika kegiatan
50 menulis cerpen berlangsung, banyak siswa yang keberatan untuk menulis cerpen
dengan berbagai macam alasan. Sebagian besar siswa menyatakan sulit untuk menentukan dan mengembangkan ide, menentukan judul, dan menyusun alur dan
konflik. Hal tersebut dapat dilihat dari catatan lapangan berikut. Siswa diberi tugas untuk menulis cerpen setelah materi selesai
diberikan oleh guru. Keluhan dari siswa mulai bermunculan. Beberapa siswa mengungkapkan bahwa mereka malas menulis cerpen dan tidak memiliki ide
untuk menulis. Mendengar celotehan dari beberapa siswa, guru kembali membujuk dan memberikan instruksi untuk segera menulis cerpen dengan
tema bebas. Siswa diminta untuk berkreasi dan mengembangkan ide yang mereka miliki sehingga menghasilkan cerpen yang bagus dan menarik.
30 menit pertama telah berlalu namun beberapa siswa terlihat belum memulai menulis cerpen. Bahkan terhitung ada 10 siswa yang justru asyik
mengobrol dengan temannya. Guru segera menghampiri mereka dan menanyakan pada salah satu s
iswa, “Mau menulis cerpen tentang apa? Kok kertasnya masih bersih? Sudah menentukan tema apa yang akan
dikembangkan?”. Siswa itu pun menjawab dengan malu-malu, “Saya bingung mau menulis tentang apa Bu, belum ada ide sama sekali.”
Catatan Lapangan-1 02 April 2014 Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat berbagai kendala yang dialami
saat kegiatan menulis cerpen, yaitu siswa masih mengobrol dengan temannya dan sulit menentukan ide untuk menulis cerpen. Menghadapi hal seperti itu, guru
memberikan pengarahan kepada siswa agar dapat menulis cerpen dengan lancar. Penjelasan yang diberikan guru lebih mengacu pada cara untuk menulis cerpen
agar tidak berhenti di tengah jalan yaitu dengan menyusun alur berdasarkan kerangka. Penjelasan tersebut menjadikan siswa mampu menyelesaikan tugas
menulis cerpen. Cerpen siswa pada kegiatan pratindakan dievaluasi oleh guru dibantu
peneliti. Hasil penilaian pada tahap pratindakan dapat dilihat pada tabel 3 berikut.