Siklus I Implementasi Tindakan

33 d Pada bagian awal, siswa mengilustrasikan latar cerita, memilih kosa kata, kemudian menuliskan beberapa kalimat untuk menguraikan unsur-unsur yang lebih penting dari latar cerita. e Pada bagian tengah cerita, siswa melakukan proses yang sama dengan penulisan awal cerita untuk membimbingnya dalam menulis bagian tengah cerita. Siswa diminta menggambarkan latar cerita, memilih kata-kata, dan mengembangkan kalimat-kalimat yang menjelaskan latar cerita tersebut. Proses ini diulang hingga sampai pada proses mendeskripsikan karakter tokoh dan masalah inti cerita konflik. Ketika garis besar sudah lengkap, siswa dapat memulai menulis cerita. f Pada bagian akhir cerita, siswa dibimbing untuk mengulang proses yang sama dengan yang digunakan pada bagian tengah cerita menggunakan skema yang akan membentuk akhir cerita. Akhir cerita berisikan solusi dan kesimpulan. g Setelah proses tersebut diselesaikan oleh siswa, mereka dapat menjelaskan dan memaparkannya kepada teman yang lain. h Pada tindakan akhir siklus II, peneliti memberikan angket untuk memperoleh tanggapan tentang pembelajaran menulis cerpen. 3 Pengamatan Pengamatan dilakukan pada setiap kegiatan yang dilakukan baik oleh guru maupun siswa. 4 Refleksi Refleksi dilakukan berdasarkan data yang masuk dan melalui diskusi bersama untuk membahas hasil yang diperoleh selama proses tindakan. Dari hasil 34 penilaian dapat dilihat apakah siswa telah mampu mengatasi hambatan-hambatan yang dialami sebelumnya. Apabila tujuan akhir yaitu meningkatnya keterampilan menulis cerpen siswa tercapai, maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil. Namun, jika masih dijumpai nilai beberapa siswa yang jauh dari harapan maka perlu dilakukan perbaikan atas tindakan yang dilakukan.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah tes, angket, pengamatan, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan dua teknik pengumpulan data yaitu tes dan nontes. 1. Teknik Tes Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan tes. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada siklus pertama dan kedua dengan tes menulis cerpen yang dilakukan menggunakan strategi story writing map. Siswa melaksanakan tugas secara individu dengan setiap siswa menulis cerpen pada lembar yang telah disediakan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan data dengan teknik tes adalah sebagai berikut. a. Memberikan materi pembelajaran menulis cerpen. b. Siswa ditugasi menulis cerpen dengan strategi story writing map. c. Peneliti mengukur kemampuan menulis siswa berdasarkan hasil tes pada siklus I dan siklus II. 35 Tes dilakukan dengan menggunakan instrumen tes uraian menulis cerpen. Aspek yang dinilai adalah isi, organisasi dan penyajian, bahasa dan mekanik. Kriteria tersebut merupakan pengembangan dari instrumen yang dirancang oleh Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro 2010: 441 dengan pengubahan sesuai keperluan peneliti. Tabel 1. Kisi-kisi Pedoman Penilaian Menulis Cerpen Aspek Kriteria Skor Maksimal Skor Indikator Isi Kesesuaian cerita dengan tema 5 5 Sangat baik: tema dikembangkan secara optimal, tidak ada kalimat dan paragraf yang tidak sesuai dengan tema, antara kalimat dan pargraf memiliki hubungan sebab akibat yang dirangkai dengan baik. 4 Baik: tema dikembangkan secara optimal, ada sedikit kalimat dan paragraf yang tidak sesuai dengan tema, ada sedikit kalimat dan paragraf yang tidak memiliki hubungan sebab akibat. 3 Cukup: tema dikembangkan secara terbatas, ada sedikit kalimat dan paragraf yang tidak sesuai dengan tema, ada sedikit kalimat dan paragraf yang tidak memiliki hubungan sebab akibat. 2 Kurang: tema dikembangkan secara terbatas, ada banyak kalimat dan paragraph yang tidak sesuai dengan tema, kalimat dan paragraf