Wawancara dengan Siswa Sumber Belajar

Lampiran 13 Catatan Lapangan Penelitian Tindakan Kelas SMAN 1 Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta Hari, tanggal: Rabu, 2 April 2014 Siklus Pertemuan: Pratindakan Waktu : 08.45 – 10.30 WIB Jumlah Siswa : 33 Kelas dimulai pada pukul 08.45 setelah pelajaran Bahasa Inggris, siswa masih berada di kelas dengan suasana gaduh, banyak siswa yang berjalan-jalan, dan bahkan memainkan gitar. Kegaduhan berhenti ketika guru masuk kelas. Guru mulai mengajar dengan mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa. Sebelum pembelajaran menulis cerpen dimulai, guru membagikan angket untuk mengetahui informasi awal menulis cerpen siswa. Setelah itu kegiatan belajara mengajar dimulai dengan membacakan kompetensi dasar. “Anak-anak sekarang kita akan mempelajari KD 16.1 yaitu menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen.” Mengetahui materi yang akan disampaikan oleh guru secara spontan siswa bersautan mengeluh dan mengatakan “Yah, Bu. Kok menulis cerpen si? Susah Bu” Mendengar keluhan dari siswa- siswa guru mencoba menenangkan dengan mengatakan, “Iya kali ini kita akan belajar menulis cerpen, menulis cerpen tidak sulit asal kita mau mencoba dan terus belajar menulis.”. Mendengar hal tersebut, siswa pun mulai diam dan guru mulai menjelaskan materi tentang menulis cerpen. Siswa diberi tugas untuk menulis cerpen setelah materi selesai diberikan oleh guru. Keluhan dari siswa mulai bermunculan. Beberapa siswa mengungkapkan bahwa mereka malas menulis cerpen dan tidak memiliki ide untuk menulis. Mendengar celotehan dari beberapa siswa, guru kembali membujuk dan memberikan instruksi untuk segera menulis cerpen dengan tema bebas. Siswa diminta untuk berkreasi dan mengembangkan ide yang mereka miliki sehingga menghasilkan cerpen yang bagus dan menarik. 30 menit pertama telah berlalu namun beberapa siswa terlihat belum memulai menulis cerpen. Bahkan terhitung ada 10 siswa yang justru asyik mengobrol dengan temannya. Guru segera menghampiri mereka dan menanyakan pada salah satu siswa, “Mau menulis cerpen tentang apa? Kok kertasnya masih bersih? Sudah menentukan tema apa yang akan dikembangkan?”. Siswa itu pun menjawab dengan malu-malu,