Setting Penelitian Subjek dan Objek Penelitian
30 harus mengandung inovasi atau pembaruan, meskipun hanya kecil perbedaannya
dengan tindakan yang biasa dilakukan. Tahap tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a Pertemuan pertama pembelajaran menulis cerpen dilakukan oleh guru dengan
memberikan materi cerpen. Materi yang berkaitan mengenai pengertian cerpen, unsur-unsur pembangun cerpen intrinsik dan ekstrinsik, tahap-tahap
menulis cerpen, dan penerapan strategi story writing map dalam pembelajaran menulis cerpen.
b Guru menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menuliskan outline
atau skema cerita terkait dengan penugasan yang akan diberikan. c
Siswa diajak untuk membuat skema menulis cerita gambaran yang di dalamnya mengandung latar cerita, tokoh karakter, dan konflik dengan tema
yang telah disepakati bersama. Kegiatan menulis cerpen dilakukan selama 60 menit.
d Setelah itu dilakukan revisi atau perbaikan. Revisi dilakukan saat siswa
menerima kembali cerpen yang telah dinilai oleh guru dan peneliti. Cerpen dibagikan kepada siswa agar setiap siswa mengetahui letak kesalahan mereka
saat menulis cerpen. 3
Pengamatan Observasi Pada tahap ini, peneliti melakukan kegiatan pengamatan yakni mengamati
hasil tindakan yang dilakukan bersama guru terhadap siswa. Pengamatan peneliti meliputi proses tindakan, pengaruh tindakan, keadaan dan kendala tindakan,
bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah
31 tindakan yang direncanakan serta pengaruhnya, dan persoalan lain yang muncul
selama dilakukan tindakan. 4
Refleksi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengkaji ulang,
mempertimbangkan hasil dari berbagai kriteria atau indikator keberhasilan. Refleksi dilakukan dengan guru Bahasa Indonesia untuk menentukan dan
memantapkan tindakan selanjutnya pada siklus kedua. Peneliti dibantu oleh guru untuk mengidentifikasi masalah yang masih dihadapi oleh siswa pada siklus I.
Jika masalah-masalah yang dihadapi sudah ditemukan, guru dan peneliti menentukan solusi untuk memecahkan masalah tersebut yang akan diterapkan
pada siklus berikutnya. Solusi yang ditentukan oleh guru dan peneliti diharapkan dapat memecahkan masalah yang dihadapi siswa sehingga mendapatkan hasil
yang lebih baik.