Pengertian Cerpen Cerita Pendek Cerpen
15
3 Sarana Cerita
Sarana cerita meliputi hal-hal yang dimanfaatkan pengarang dalam memilih dan menata detil-detil cerita sehingga tercipta pola yang bermakna
Sayuti, melalui Jabrohim 2003: 105. Stanton 46-74 menyebutkan unsur sarana cerita terdiri dari judul, sudut pandang penceritaan, gaya bahasa dan nada,
simbolisme, dan ironi. Sarana cerita ini bertujuan untuk memungkinkan pembaca melihat fakta
sebagaimana dilihat pengarang, menafsirkan makna fakta sebagaimana yang ditafsirkan pengarang Nurgiyantoro, 2010: 25.
a Judul
Judul merupakan label dari suatu cerita yang melingkupi cerita tersebut. Judul merupakan hal pertama yang paling mudah dikenal oleh pembaca karena
hampir semua karya sastra memiliki judul. Judul sering kali mengacu pada tokoh, latar, tema, maupun kombinasi dari beberapa unsur tersebut Wiyatmi, 2008: 40.
Sebuah judul biasanya dipilih pengarang karena kemenarikannya. b
Sudut pandang Sudut pandang dalam karya fiksi mempersoalkan siapa yang menceritakan
atau dari posisi mana siapa peristiwa dan tindakan itu dilihat Nurgiyantoro, 2010: 243. Abrams melalui Nurgiyantoro, 2010: 243 mendefinisikan sudut
pandang sebagai cara dan atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang
membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca. Oleh karena itu, sudut pandang merupakan strategi, teknik, siasat yang secara sengaja dipilih
16 pengarang untuk mengungkapkan gagasan dalam ceritanya. Sudut pandang
dibedakan menjadi sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. c
Gaya dan Nada Gaya adalah cara pengarang dalam menggunakan bahasa Stanton, 2007:
61. Gaya bahasa style adalah cara mengucapkan bahasa dalam prosa, atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan diungkapkan
Abrams, melalui Nurgiyantoro, 2010: 276. Gaya disini mencakup penggunaan bahasa seperti diksi, sintaksis, sarana retorika, dan kohesi. Sarana retorika sendiri
dibagi menjadi pemajasan, penyiasatan struktur, dan citraan. Nada adalah sikap emosional pengarang yang ditampilkan dalam cerita
Stanton, 2007: 63. Nada juga berhubungan dengan pilihan gaya untuk mengekspresikan sikap tertentu Wiyatmi, 2008: 42. Nada bisa terlihat dalam
berbagai wujud, baik yang ringan, romantis, ironis, misterius, senyap, bagai mimpi, penuh perasaan, dan lain-lain.
d Simbolisme
Simbol berwujud detail-detail konkret dan faktual dan memilki kemampuan memunculkan gagasan dan emosi dalam pikiran pembacanya
Stanton, 2007: 64. Simbol juga merupakan cara untuk gagasan dan emosi yang sulit untuk dilukiskan.
e Ironi
Ironi adalah cara untuk menunjukkan bahwa sesuatu yang berlawanan dengan apa yang diduga sebelumnya Stanton, 2007: 71. Hampir semua cerita