Contoh Penerapan Dasa Yama Bratha dalam Kehidupan

304 Kelas XII SMA Semester 1 Kemudian sang pemburu memasang perangkap di pohon itu. Burung yang tidak mengetahui itu tidak menghiraukannya. Sehingga terperangkap dan pemburu itu segera mengambil dan memasukkan ke dalam sangkar. Kemudian dia berpikir dalam hati, “sekarang sebelum seseorang menemukan burung yang aneh ini dan melaporkannya kepada raja, lebih baik aku sendiri yang pergi dan memperlihatkan burung ini kepada raja.” Si pemburu segera menghadap raja dan menuturkan semuanya tentang hal ihwal burung itu. Sang raja menjadi senang dan berkata kepada pelayan- pelayannya, “Peliharalah burung ini dengan saksama. Berikanlah dia makanan dan minuman dengan baik.” Namun para menteri raja berkata kepadanya, “Yang Mulia, bagaimana Tuan dapat mempercayai kata-kata seorang pemburu? Apakah mungkin mendapatkan emas dari kotoran seekor burung? Kami menganjurkan Tuan untuk mengeluarkannya dari sangkar itu dan melepaskannya.” Setelah berpikir cukup lama, sang raja memperhatikan nasihat para menteri itu. Burung itupun dilepas ke alam bebas. Burung itu terbang dan bertengger di atas pintu gerbang dekat sana dan mengeluarkan tahinya yang segera menjadi emas. Burung itu berkata; “Pada mulanya aku bodoh, kemudian pemburu, kemudian para menteri, kemudian raja. Kita semua adalah kelompok orang bodoh, Dikutip dari Buku Panca Tantra ketiga, hal. 77 sd 79. Latihan: 1. Baca dan hayatilah dengan baik cerita yang berjudul “Seorang Pemburu dan Burung Sindhuka” sebagaimana tersurat seperti tersebut di atas Nilai-nilai ajaran Dasa Yamabrata yang manakah tersurat dan tersirat di dalam cerita itu? Mengapa demikian, buatlah narasinya dan deskripsikanlah sesuai dengan petunjuk dari bapak ibu guru yang mengajar di kelasmu 2. Carilah artikel yang berhubungan dengan penerapan ajaran Dasa Yamabrata di media cetak sosial dan pendidikan. Buatlah ringkasannya dan paparkanlah isinya di depan kelas sebagai laporan hasil kegiatan yang dimaksud sesuai dengan petunjuk dari BapakIbu guru yang mengajar di kelasmu Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 305 3. Amatilah sekitar lingkungan anda, adakah penerapan ajaran Dasa Yamabrata sehubungan dengan pembentukan kepribadian yang luhur dari anggota lingkungan sekitar-mu? Lakukanlah pencatatan seperlunya, diskusikan dengan orang tuamu. Buatlah narasinya 1 – 3 halaman diketik dengan huruf Times New Roman – 12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kuarto; 4-3-3-4 dan deskripsikanlah sesuai dengan petunjuk dari BapakIbu guru yang mengajar di kelasmu Demikianlah uraian singkat mengenai ajaran Dasa Yamabrata sebagaimana tersurat dalam beberapa susastra Hindu yang dapat dipedomani untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang; tenang, tenteram, damai, abadi, dan usia yang panjang dalam hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. - Selamat Belajar - 306 Kelas XII SMA Semester 1 Abdhir g ātrāói úudhyanti Manah satyena úudhyanti Widhy ātapobhyām bhrtātma Buddhir j ñānena úudhyanti. Terjemahan: Badan dibersihkan dengan air, pikiran dibersihkan dengan kejujuran, atma dengan ilmu dan tapa, akal dibersihkan dengan kebijaksanaan Manawa Dharmasastra V.109. Setiap individu memiliki rasa rindu akan keheningan dalam hidupnya, mendekatlah dengan Hyang Widhi. Bagaimana semuanya itu dapat diwujudkan? Amatilah gambar 8.1 dengan baik, renungkanlah bait sloka tersebut di atas, dan deskripsikan sesuai hasil pengalamanmu ā ā ā ā ā Lawan yama ikang prihën nityaca gawayakëna, kunëng ikang niyama, wënang ika tan lenggëngën gawayakëna, apan ika sang manëkët gumawayakën ikang niyama, tatān, yatna ri kagawayaning yama, tibā sira dilaksanakan; sebab orang orang yang Dasa Nyama Bratha Bab VIII Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 307

A. Ajaran Dasa Nyama Bratha

Perenungan. “Dànamijyà tapo dhyànam Sw ādhayàyopasthanigrahah, Wratopawasa maunam ca ananam Ca niyama daca Terjemahan: Inilah brata sepuluh banyaknya yang disebut Nyama, perinciannya; dana, ijya, tapa, dhyana, swadhyaya, upasthaninggraha, brata, upawasa, mona, stana, itulah yang merupakan Nyama Sarasamuçcaya, 260. Diskusikanlah bait sloka di atas dengan teman sebangkumu Buatlah narasinya sesuai hasil diskusi yang dilaksanakan, selanjutnya presentasikan ke depan kelas sesuai petunjuk dari BapakIbu guru yang mengajar. Cobalah Kata Dasa Nyama Bratha berasal dari bahasa Sanskerta, dari kata dasa berarti sepuluh dan nyama bratha berarti pengendalian rohani. Dasa nyama bratha berarti Sepuluh pengendalian diri dalam tingkat mental atau rohani. Dasa Nyama Bratha adalah sepuluh macam atau jenis pegangan bagi manusia yang hendak mencapai kesempurnaan batin melalui pengamatan hidup di dunia ini Wigama, dkk, 1995:75. Bila kita cermati secara arif sesungguhnya ke sepuluh pegangan batin itu merupakan sadana melaksanakan dharma untuk mencapai tingkatan kebahagiaan yang kekal abadi yang disebut moksa. Pengamalan dari ajaran dasa nyama bratha tersebut di dunia inilah tempatnya. Selama manusia hidup dan berkehidupan memiliki kewajiban moral mempertahankan dan menumbuh kembangkan sifat dan sikap berbudi luhur. Sebab dari perilaku manusia dalam kehidupannya sehari-hari inilah dapat diketahui tingkatan keluhuran mental manusia itu sendiri. Oleh karena itu orang dinilai memiliki mental baik, bermental sehat dan utama hanya dapat diperhatikan dari cara seseorang berperilaku. Sumber: http:unikahidha.ub.ac.id 26012013 Gambar 8.1 Sembahyang. 308 Kelas XII SMA Semester 1 Untuk mendapatkan mental yang baik, sehat dan utama sebagai langkah awalnya adalah seseorang wajib dapat menghayati dan mengamalkan ajaran yang menjadi anjuran dalam dasa nyama brata, seperti misalnya; pengekangan terhadap hal-hal yang negatif, pengekangan terhadap jasmaniah, pengekangan terhadap kata-kata atau suara, pengekangan terhadap makan dan minum, disertai dengan tekun mempelajari kitab suci Veda dan ilmu lainnya yang bersifat umum, tekun bersembahyang atau melakukan pemujaan kepada sang hyang widhi wasa, kepada para Deva atau leluhur dibarengi pula dengan pembersihan diri berupa mandi setiap pagi, siang dan petang hari serta beramal atau melakukan dana punia yaitu suka berdharma atau amal sedekah kepada orang lain dan sesama hidup. Sasi wimba haneng ghata mesi banu Ndanasing, suci nirmala mesi wulan Iwa mangkana rakwa kiteng kadadin Ring ambeki yoga kiteng sakala Terjemahan: Bagaikan bulan di dalam tempayan berisi air, di dalam air yang jernih tampaklah bulan, sebagai itulah dikau Tuhan dalam tiap makhluk, kepada orang yang melakukan Yoga engkau menampakkan diri Arjuna Wiwaha 11.1. Itulah jenis pengendalian yang harus dilakukan untuk mendapatkan tingkatan mental yang sempurna dan kesucian batin sebagai dasar manusia dapat melaksanakan dharma. Dengan demikian jelaslah bagi manusia bahwa pembenahan diri ke dalam harus dilakukan terlebih dahulu dengan pengekangan terhadap bagian tubuh, setelah itu baru pembenahan diri keluar terhadap orang lain. Kitab suci veda menjelaskan sebagai berikut; Svasti panthām anu carema sù ryā-candramasāv iva, punar dadatāghnatā j ānatā saý gamemahi. Terjemahan: Mari kita terus berjalan pada jalan yang benar seperti jalannya matahari dan bulan. Kita seharusnya bergaul dengan orang-orang yang bermurah hati yang puas dengan diri sendiri dan yang berpengetahuan tinggi Rgveda V.51.15.