102 Kelas XII SMA
Semester 1
dinamakan kapak genggam, karena bentuknya seperti kapak yang tidak bertangkai. Dalam ilmu pra-sejarah alat-alat atau kapak Pacitan ini disebut
chopper alat penetak.
Soekmono; mengemukakan bahwa asal kebudayaan Pacitan adalah dari lapisan Trinil, yaitu berasal dari lapisan pleistosen tengah, yang merupakan lapisan
ditemukannya fosil Pithecantropus Erectus. Sehingga kebudayaan Palaelitikum itu pendukungnya adalah Pithecanthropus Erectus, yaitu manusia pertama
dan manusia tertua yang menjadi penghuni Indonesia Kebudayaan Pacitan. Di sekitar daerah Ngandong dan Sidorejo dekat Ngawi, Madiun, ditemukan
alat-alat dari tulang bersama kapak genggam. Alat-alat yang ditemukan dekat Sangiran juga termasuk jenis kebudayaan Ngandong. Alat-alat tersebut berupa
alat-alat kecil yang disebut lakes.
Selain di Sangiran lakes juga
ditemukan di Sulawesi Selatan. Berdasarkan penelitian, alat-
alat tersebut berasal dari lapisan pleistosen atas, yang menunjukkan
bahwa alat-alat tersebut merupakan hasil kebudayaan Homo Soloensis
dan Homo Wajakensis Soekmono, 1958: 30.
Dengan demikian kehidupan manusia Palaelitikum masih
dalam tingkatan food gathering, yang diperkirakan telah mengenal
sistem penguburan untuk anggota kelompoknya yang meninggal.
2. Zaman Batu Madya Mesolitikum;
Peninggalan atau bekas kebudayaan Indonesia zaman Mesolitikum, banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores.
Kehidupannya masih dari berburu dan menangkap ikan. Tetapi sebagian besar mereka sudah menetap, sehingga diperkirakan sudah mengenal bercocok
tanam, walaupun masih sangat sederhana. Bekas-bekas tempat tinggal manusia zaman Mesolitikum ditemukan di gua-gua dan di pinggir pantai yang
biasa disebut Kyokkenmoddinger di tepi pantai dan Abris Sous Roche di gua-gua. Secara garis besar kebudayaan zaman Mesolitikum terdiri dari: alat-
alat peble yang ditemukan di Kyokkenmoddinger, alat-alat tulang, dan alat-
alat lakes, yang ditemukan di Abris Sous Roche.
Sumber: http:4.bp.blogspot.com 15-07-2013.
Gambar 3.3 Kehidupan Manusia Pra-sejarah
Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 103
Kebudayaan zaman Mesolitikum di Indonesia diperkirakan berasal dari daerah Tonkin di Hindia Belakang, yaitu di pegunungan Bacson dan Hoabinh yang
merupakan pusat kebudayaan prasejarah Asia Tenggara. Adapun pendukung dari kebudayaan Mesolitikum adalah Papua Melanesia.
3. Zaman Batu Baru Neolitikum;
Zaman Neolitikum merupakan zaman yang menunjukkan bahwa manusia pada umumnya sudah mulai maju dan telah mengalami revolusi kebudayaan.
Dengan kehidupan yang telah menetap, memungkinkan masyarakatnya mengembangkan aspek-aspek kehidupan lainnya. Sehingga dalam zaman
Neolitikum ini terdapat dasar-dasar kehidupan. Berdasarkan alat-alat yang ditemukan dari peninggalan zaman Neolitikum yang bercorak khusus, dapat
dibagi kedalam dua golongan, yaitu;
Kapak persegi, didasarkan kepada penampang dari alat-alat yang ditemukannya berbentuk persegi panjang atau trapesium von Heine Geldern. Semua bentuk
alatnya sama, yaitu agak melengkung dan diberi tangkai pada tempat yang melengkung tersebut. Jenis alat yang termasuk kapak persegi adalah kapak
bahu yang pada bagian tangkainya diberi leher, sehingga menyerupai bentuk botol yang persegi.
Kapak lonjong, karena bentuk penampangnya berbentuk lonjong, dan bentuk kapaknya sendiri bulat telur. Ujungnya yang agak lancip digunakan untuk
tangkai dan ujung lainnya yang bulat diasah, sehingga tajam. Kebudayaan kapak lonjong disebut Neolitikum Papua, karena banyak ditemukan di Irian.
Kapak pacul, beliung, tembikar atau periuk belanga, alat pemukul kulit kayu, dan berbagai benda perhiasan dan yang lainnya adalah termasuk benda-benda
pada zaman Neolitikum. Adapun yang menjadi pendukungnya adalah bangsa Austronesia untuk kapak persegi, bangsa Austo-Asia untuk kapak bahu, dan
bangsa Papua Melanesia untuk kapak lonjong.
4. Zaman Logam;
Zaman logam dalam prasejarah terdiri dari zaman tembaga, perunggu, dan besi. Di Asia Tenggara termasuk Indonesia tidak dikenal adanya zaman
tembaga, sehingga setelah zaman Neolitikum, langsung ke zaman perunggu. Adapun kebudayaan Indonesia pada zaman Logam terdiri dari; kapak Corong
yang disebut juga kapak sepatu, karena bagian atasnya berbentuk corong dengan sembirnya belah, dan ke dalam corong itulah dimasukkan tangkai
kayunya. Nekara, yaitu barang semacam berumbung yang bagian tengah badannya berpinggang dan di bagian sisi atasnya tertutup, yang terbuat dari
perunggu. Selain itu, benda lainnya adalah benda perhiasan seperti kalung, anting, gelang, cincin, dan binggel, juga manik-manik yang terbuat dari kaca
serta seni menuang patung.