Bagian-Bagian Dasa Nyama Bratha

Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 311 Yah samutpatitam krodham ksamayaiva nirasyati Yathoragastvacam jirman sa vai purusa ucyate. Terjemahan: Jika ada orang yang berhasil meninggalkan kemarahan hatinya berdasarkan kesabaran hati sebagai keadaan ular yang meninggalkan kulitnya yang terlepas, karena kesemuanya itu tidak akan kembali lagi; orang yang demikian keadaannya, itu disebut manusia yag sejati berbudi luhur Sarasmuscaya, 95. Hidup menjadi manusia hendaknya selalu dapat belajar memuaskan dirinya dengan apa yang menjadi miliknya, dengan demikian ia tidak akan memiliki gejolak iri hati kepada orang lain. Manusia sebaiknya selalu berusaha sekuat tenaga mau belajar untuk mengendalikan diri, sehingga pada pribadinya tercipta keseimbangan, ketenangan hidup secara lahir-batin. Di samping itu umat manusia hendaknya selalu mengupayakan diri untuk selalu belajar, karena berbagai macam pengetahuan kerohanian itu diuraikan dalam berbagai jenis kitab suci Agama Hindu. Yang tidak boleh terlupakan oleh umat manusia adalah hendaknya selalu mengadakan pemujaan ke hadapan Sang Hyang Widhi beserta Prabhawa-Nya, mengingat di hadapan Sang Hyang Widhi manusia akan dapat merasakan dirinya kecil, lemah, dan sangat sederhana. Seberapa banyak umat manusia berkewajiban melaksanakan dharmanya untuk dapat mewujudkan kesempurnaan batinnya “moksa”, kitab suci veda menyebutkan sebagai berikut; Kitab sarasamuscaya menyebutkan sebagai berikut; “Dànamijyà tapo dhyànam Swàdhayàyopasthanigrahah, Wratopawasa maunam ca ananam Ca niyama daca. Nyang bratha sapuluh kwehnya, ikang nyama ngaranya, pratyekadàna, ijjyà, tapà, dhayàna, swàdhyàya, upasthanigraha, bratha upawàsa, mauna, snàna, nahan ta wakning nyama, dàna weweh, annadànàdi; ijyà, Devapujà, pitrpujàdi, tapà, kayasangcosana, kasatan ikang çarira, bhucarya, jalatyagadi; dhyàna, ikang çiwasmarana, swàdhyàya, Vedabhyasa, upasthanigraha, kahrtaning upasta, bratha annawarjadi, mauna, wacangyama kahrtaning ujar, hay wàkecek kuneng, snàna, tri sandyàsewana, madyusa ring kàlaning sandhya. 312 Kelas XII SMA Semester 1 Terjemahan: Inilah bratha sepuluh banyaknya yang disebut Nyama, perinciannya; dana, ijya, tapa, dhyana, swadhyaya, upasthaninggraha, brata, upawasa, mona, stana, itulah yang merupakan Nyama; dana,pemberian; pemberian makan, minuman dan lain-lain; ijya, pujaan kepada Deva, kepada leluhur, dan lain- lain; tapa, pengekangan nafsu jasmaniah, badan yang seluruhnya kurus kering, layu, berbaring di atas tanah, di atas air, dan di atas alas-alas lain sejenis itu; dhayana, merenungkan Deva Siwa; swadhyaya mempelajari Veda; upasthanigraha, pengekangan, upastha, singkatnya pengendalian nafsu sex; brata, pengekangan nafsu terhadap makanan; mona, itu macamnya, tidak menguacapkan kata-kata yaitu tidak mengucapkan kata-kata sama sekali, tidak bersuara; snana, Tri Sandhya sewana, melakukan Tri Sandhya, mandi membersihkan diri pada waktu melakukan Sandhya Sarasamuçcaya, 260. Berdasarkan penjelasan kitab suci Sarasamuçcaya, menyebutkan ada sepuluh bagian ajaran Nyama Bratha yang patut dijadikan pedoman oleh umat sedharma untuk mewujudkan kesempurnaan batin dalam hidup dan kehidupan ini yang terdiri dari; 1. Dana berarti pemberian-pemberian makanan dan minuman, dan lain- lainnya. 2. Ijya berarti pujaan kepada Deva, kepada leluhur, dan lain-lainnya. 3. Tapa berarti pengekangan hawa nafsu jasmani. 4. Dhyana berarti merenung memuja Tuhan. 5. Swadhyaya berarti mempelajari Veda. 6. Upasthanigraha berarti pengekangan nafsu kelamin. 7. Bratha berarti pengekangan nafsu terhadap makanan. 8. Upawasa berarti pengekangan diri. 9. Mona berarti pengendalian kata-kata. 10. Snana berarti melakukan pemujaan dengan Tri Sandhya. Demikian perincian ajaran Dasa Nyama Bratha sebagaimana tersurat dan tersirat dalam kitab Sarasamuçcaya. Ajaran “Dasa Nyama Bratha” sesuai uraian di atas dapat dipergunakan sebagai dasar melaksanakan dan mewujudkan kesempurnaan batin oleh umat sedharma. Ajaran Dasa Nyama Bratha menurut yoga, adalah merupakan ajaran tahap kedua untuk mencapai kesempurnaan rohani yang utama. Konsep ajaran ini patut dimengerti, dipahami, didalami, diikuti dan diamalkan dalam mewujudkan kesempurnaan rohani “moksa” yang dicita-citakan. Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 313 Latihan: 1. Apakah makna dari masing-masing bagian ajaran Dasa Nyama bratha tersebut bila kita hubungkan dengan kehidupan bermasyarakat keseharian seperti sekarang ini? Jelaskanlah 2. Kita semua patut bersyukur dapat menerima warisan leluhur berupa ajaran Dasa Nyama Bratha, dengan cara bagaimana anda mewujudkan rasa bersyukur itu? Deskripsikanlah 3. Manfaat apakah yang dapat dirasakan secara langsung dari pengamalan ajaran Dasa Nyama Bratha dalam hidup bermasyarakat? Tuliskanlah pengalaman anda Selanjutnya ikutilah petunjuk dari BapakIbu guru yang mengajar di kelas 4. Amatilah masyarakat lingkungan sekitar anda terkait dengan pengamalan ajaran Dasa Nyama Bratha dalam keseharian, buatlah catatan tersendiri dan diskusikanlah dengan orang tua, saudara, dan anggota keluarga anda. Buatlah narasinya 1 – 3 halaman diketik dengan huruf Times New Roman – 12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kuarto; 4-3-3-4 Selanjutnya ikutilah petunjuk dari BapakIbu guru yang mengajar di kelasmu

C. Tujuan dan Manfaat Ajaran Dasa Nyama Bratha dalam Pembentukan Kepribadian dan Budi

Pekerti yang Luhur. Perenungan. Viúvàhà tvà sumanasah sucaksasah, prajàvanto anamivà anàgasah. udyantaý tvà mitramaho divedive, jyogjivàh prati paúyema sùrya. Terjemahan: ‘Sang Hyang Surya, semoga kami dalam suasana hati yang berbahagia, dalam pandangan yang bagus, mempunyai anak cucu yang baik, dalam kesehatan yang bagus, dalam keadaan tanpa dosa, senantiasa menghaturkan persembahan kepadamu. Sang Hyang Surya, yang berfaedah untuk semua sahabat, hendaknyalah kami melihat engkau yang terbit terus-menerus’ Ågveda X. 37. 7. 314 Kelas XII SMA Semester 1 Berbahagia atau hidup selalu dalam kebahagiaan sangat didambakan oleh umat sedharma “manusia” yang masih diberikan kesempatan untuk hidup di dunia sampai saat ini. Suasana hati yang berbahagia dapat dilambangkan dengan: seperti saat bertemunya orang tua dengan anak-anak dan cucunya; merasakan tidak kekurangan segala sesuatu ‘uang’ karena nilai kebahagiaan itu tidak dapat diukur dengan banyak atau sedikitnya seseorang memiliki uang; hidup yang berfaedah serta bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara; selalu merasa memiliki tenaga yang sehat, kekayaan, kerajinan, kecemerlangan dan kejernihan hati. Atas petunjuk dan tuntunan dari Sang Hyang SuryaTuhan Yang Mahaesa, bagaimana umat dapat mencapai tujuan dan memanfaatkan ajaran Dasa Nyama Bratha untuk mewujudkan kesempurnaan batin dalam hidup ini? Dasa Nyama Bratha adalah ajaran yang dapat dipergunakan sebagai pegangan bagi manusia untuk mencapai kesempurnaan batin melalui pengamatan hidup di dunia ini. Pegangan untuk mewujudkan kesempuraan batin yang dimaksud adalah berupa pelaksanaan dharma guna mencapai tingkatan kebahagiaan yang kekal abadi yang disebut moksa. Selama manusia hidup pengamalan ajaran Dasa Nyama Brata di dunia inilah tempatnya. Sebab dari perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari itulah dapat diketahui tingkatan keluhuran mental manusia itu sendiri. Oleh karena itu orang dapat dinilai memiliki mental baik dan sehat dapat diperhatikan dari cara seseorang berperilaku. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tujuan dari pada ajaran Dasa Nyama Bratha adalah untuk mewujudkan kesempurnaan batin bahagia - abadi - moksa melalui pengamatan dan pengamalan hidup di dunia ini dengan melaksanakan dharma serta berkepribadian luhur. Manfaat dari ajaran Dasa Nyama Bratha adalah sebagai media pembelajaran, pendidikan, pendalaman, pengamalan ajaran Agama Hindu dalam mewujudkan umat sedharma yang berkepribadian luhur berlandaskan pelaksanaan dharma guna mencapai tingkat kebahagiaan batin yang kekal abadi yang disebut moksa. Berikut ini adalah pelaksanaan dharma berdasarkan ajaran dasa nyama bratha yang bermanfaat membentuk umat sedharma menjadi insan yang berkepribadian luhur dan mencapai kesempurnaan batin “moksa” adalah dengan melaksanakan:

1. Dana berarti pemberian-pemberian makanan dan minuman, dan

lain-lainnya Dana Artinya suka berderma bersedekah berupa makan dan minum dan bentuk pemberian lain yang sejenis dengan itu. Memberikan dana kepada orang lain berarti orang telah dapat meringankan beban penderitaan orang lain. Membantu seseorang yang sedang dan sangat memerlukan untuk