Bagian-Bagian Dasa Yama Bratha

292 Kelas XII SMA Semester 1 “Ànrçamsyaý kûam ā satyamahinsā dama ārjawam, pritih pras ādo mādhuryam mārdawaý ca yam ā daçā. Nyang brata ikang inaranan yama, prayate kanya nihan, sapuluh kwëhnya, ānåûangsya, kûmā, satya, ahimsā, dama, ārjawa, prtti, prasāda, mādhurya, m ārdawa, nahan pratyekanya sapuluh, āåûangsya, siharimba, tan swārtha kewala, ksam ā, si këlan ring panastis, satya, si tan måûāwāda, ahingsa, manukhe sarwa bh āwa; dama, si upacama wruh mituturi manahnya, ārjawa, si dug ādugabënër, pritti, si göng karuna, prasāda, heningning, manah, m ādhurya, manisning wulat lawan wuwus, mārdawa, pösning manah. Terjemahan: Inilah brata yang disebut yama, perinciannya demikian; ānåûangsya, kûmā, satya, ahims ā, dama, ārjawa, prtti, prasāda, mādhurya, mārdawa, sepuluh banyaknya, ānåûangsya yaitu harimbawa, tidak mementingkan diri sendiri saja, kûm ā, tahan akan panas dan dingin; satya, yaitu tidak berkata bohong; ahims ā, berbuat bahagianya makhluk; dama sabar serta dapat menasihati diri sendiri; ārjawa adalah tulus hati, berterus terang; prtti yaitu sangat welas asih; pras āda, kejernihan hati; mādhurya, manis pandangan muka manis dan manis perkataan; m ārdawa, kelembutan hati Sarasamuçcaya. 259. hal. 195. Menurut kitab Sarasamuçcaya yang disebut-sebut sebagai saripati dari kitab astadasaparwa buah karya sastra dari Bhagawan Wararuci, menyebutkan bahwa ajaran Dasa Yamabrata, terdiri atas: 1. Ànåûangsya yaitu harimbawa berarti tidak mementingkan diri sendiri saja; 2. Kûm ā berarti tahan akan panas dan dingin; 3. Satya berarti tidak berkata bohong; 4. Ahims ā berarti berbuat bahagianya makhluk; 5. Dama berarti sabar serta dapat menasihati diri sendiri; 6. Àrjawa berarti tulus hati, berterus terang; 7. Prtti berarti sangat welas asih; 8. Pras āda berarti kejernihan hati; 9. M ādhurya berarti manis pandangan muka manis dan manis perkataan; 10. M ārdawa berarti kelembutan hati. Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 293 Kesepuluh macam bagian ajaran Dasa Yamabrata inilah yang wajib dipedomani dan dilaksanakan oleh umat sedharma dalam hidup bermasyarakat. Hal ini penting diterapkan oleh masing-masing individu masyarakat dalam keseharian karena semuanya merupakan norma kesusilaan yang bernilai utama serta yang mampu menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat sekitarnya. Masyarakat era global sangat membutuhkan ajaran Dasa Yamabrata sebagai pedoman hidup sehingga era globalisasi dapat berjalan dengan tentram, nyaman, kuat dan damai. Adalah menjadi tanggung-jawab kita bersama untuk mewujudkan semuanya itu, bila kita tidak menginginkan tatanan masyarakat menjadi tidak menentu, kacau, dan hancur. Latihan: 1. Apakah makna dari masing-masing bagian ajaran Dasa Yamabrata tersebut bila kita hubungkan dengan kehidupan bermasyarakat keseharian seperti sekarang ini? Jelaskanlah 2. Kita semua patut bersyukur memiliki warisan leluhur berupa ajaran Dasa Yamabrata, dengan cara bagaimana anda mewujudkan rasa bersyukur itu? Deskripsikanlah 3. Manfaat apakah yang dapat dirasakan secara langsung dari pengamalan ajaran Dasa Yamabrata dalam hidup bermasyarakat? Tuliskanlah pengalaman anda Selanjutnya ikutilah petunjuk dari BapakIbu guru yang mengajar di kelasmu 4. Amatilah masyarakat lingkungan sekitar anda terkait dengan pengamalan ajaran Dasa Yamabrata dalam keseharian, buatlah catatan tersendiri dan diskusikanlah dengan orang tua, saudara, dan anggota keluarga anda. Buatlah narasinya 1 – 5 halaman diketik dengan huruf Times New Roman – 12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kuarto; 4-3-3-4 Selanjutnya ikutilah petunjuk dari BapakIbu guru yang mengajar di kelasmu 294 Kelas XII SMA Semester 1

C. Tujuan dan Manfaat Ajaran Dasa Yama Bratha dalam Pembentukan Kepribadian yang Luhur

Perenungan. Kurvan evaha karm āói jijiviúet úataý sam āá, evam tvayi n ānyatheto-asti na karma lipyate nare. Terjemahan: “Orang seharusnya suka hidup di dunia ini dengan melakukan kerja keras selama seratus tahun, tidak ada cara yang lain bagi keselamatan seseorang, suatu tindakan yang tidak mementingkan diri sendiri dan tidak memihak menjauhkan pelaku dari keterikatan, Yajurveda XI.2. Mewujudkan tujuan hidup ini adalah tugas mulia bagi umat manusia. Memanfaatkan ajaran Dasa Yama Bratha utuk membangun keselamatan umat manusia adalah swadharma sebagai masyarakat Hindu. Bagaimana supaya anggota masyarakat dapat dengan mudah mengetahui, memaknai, menghayati, melaksanakan dan memahami manfaat ajaran Dasa Yama Bratha tersebut mampu membentuk insan berkepribadian yang luhur, maka masing-masing bagiannya perlu diberi penjelasan yang cukup. Tanpa penjelasan yang baik mustahil dapat diresapi dan dihayati secara baik tentang ajaran Dasa Yama Bratha itu. Adapun penjelasan secara rinci dari masing-masing bagian ajaran Dasa Yama Bratha adalah sebagai berikut; 1. Ànåûangsya adalah harimbawa berarti tidak mementingkan diri sendiri saja; Di dalam kehidupan sehari-hari seseorang hendaknya selalu berusaha lebih mengutamakan kepentingan orang banyak dari pada kepentingan pribadinya. Kepentingan masyarakat lebih dominan dari yang lainnya, kecuali untuk memberi pelayanan kepada orang yang sedang sakit dimana kita harus memberikan pelayanan. Harimbawa artinya berwibawa, misalnya sebagai Sang Hyang Widhi memiliki kewibawaan, Bhatara merupakan manifestasinya atau perwujudan Tuhan yang Maha Esa yang berfungsi sebagai pemelihara dari alam semesta beserta dengan isinya. Di dalam pusaka suci Bhuwanakosa Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 295 ada penjelasan bahwa Bhatara Brahma berfungsi untuk menciptakan alam semesta, Bhatara Wisnu berfungsi sebagai pemelihara ciptaan tersebut, sedangkan Bhatara Rudha sebagai pemerelina alam semesta ini beserta dengan isinya. Ketiganya adalah merupakan pelindung dunia ini. Demikianlah Sang Hyang WisnuSang Hyang Hari merupakan manifestasi TuhanHyang Widhi Wasa untuk memelihara dunia atau negara yang mempunyai wibawa. Tak ubahnya lagi seperti negara dipelihara oleh raja dengan penuh wibawa bersama para menteri atau pegawainya. Di dalam kehidupan sehari-hari, manakala terjadi benturan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan orang banyak, maka kepentingan pribadi selalu dinomorduakan, apabila bobot kedua macam kepentingan itu hampir sama. Namun demikian, bagaimanapun manusia harus berpikir secara objektif disamping subjektif. Sebab apabila bobot-bobot kepentingan pribadi itu jauh lebih besar dari pada kepentingan orang banyak, maka kepentingan pribadi itu tetap harus didahulukan. Sebagai contoh dapat dijelaskan sebagai berikut; Pada suatu saat di masyarakat ada acara gotong royong membersihkan lingkungan. Tepat saat itu juga keluarga kita kena musibah sakit yang harus segera mendapat bantuan dokter. Dalam hal ini maka kepentingan pribadi harus didahulukan, dan kepentingan orang banyak dinomorduakan. Demikianlah kita tidak boleh mementingkan diri sendiri, apabila bobot kepentingan itu sama atau hampir sama. Manfaat dari ajaran Ànåûangsya Dasa Yamabrata ini adalah dapat mewujudkan ketenangan, kententeraman, kedamaian keabadian, dan usia yang panjang dalam hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan bersikap welas-asih. 2. Kû mā berarti tahan akan panas dan dingin; Ksama adalah sifat-sifat pengampun, pemaaf, serta sabar dan tahan uji. Di dalam kehidupan ini setiap orang harus berusaha untuk menerapkan sifat-sifat pengampun, pemaaf serta sabar dan tahan uji. Orang yang baik adalah orang yang suka mengampuni dan memaafkan kesalahan orang lain. Bila semua orang memiliki sifat demikian pasti dunia akan selalu aman tenteram. Sifat pengampun dan pemaaf; contoh sifat yang suka mengampuni serta mau memberi maaf kepada orang lain sebagaimana terlukis dalam cerita Ni Wanari. Di dalam cerita ini dijelaskan bahwa Ni Wanari hanyalah seekor kera betina, namun ia mempunyai sifat yang sangat mulia yaitu suka memberi ampun dan maaf kepada siapa saja. Adapun cuplikan ceritanya adalah sebagai berikut: Setelah Si Papaka mendengar cerita