proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak
berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang
diharapkan.
e. Evaluasi Media Pembelajaran
Media apapun yang dibuat, seperti kaset audio film bingkai, film rangkai, transparansi OHP, film, video ataupun
gambar, dan permainansimulasi perlu dinilai terlebih dahulu sebelum dipakai secara luas. Menurut Arief S. Sadiman, dkk
2011: 181 penilaianevaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang dibuat tersebut dapat mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan atau tidak. Terdapat dua macam bentuk evaluasi media yang dikenal,
yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data
tentang efektivitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran termasuk ke dalamnya media. Tujuannya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar
lebih efektif dan efisien. Dalam bentuk finalnya, setelah diperbaiki dan disempurnakan, perlu dikumpulkan data. Hal itu untuk
menentukan apakah media yang dibuat patut digunakan dalam
situasi-situasi tertentu. Di samping itu, untuk menentukan apakah media tersebut benar-benar efektif seperti yang dilaporkan. Jenis
evaluasi ini disebut evaluasi sumatif. Kegiatan evaluasi dalam program pengembangan media
pendidikan akan dititikberatkan pada kegiatan evaluasi formatif. Adanya komponen evaluasi formatif dalam proses pengembangan
media pendidikan, membedakan prosedur empiris ini dari pendekatan-pendekatan filosofis dan teoritis. Efektivitas dan
efisiensi media yang dikembangkan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi benar-benar telah dibuktikan di lapangan.
Dalam evaluasi formatif, terdapat tiga tahapan yaitu : 1. Evaluasi satu lawan satu
Pada tahap ini memilih dua siswa atau lebih yang dapat mewakili populasi terget dari media yang dibuat. Sajikan media
tersebut kepada mereka secara individual. Jika media tersebut didesain untuk belajar mandiri, biarkan siswa yang
mempelajarinya, sementara guru cukup mengamatinya, selanjutnya berikan tes untuk mengukur keberhasilan media
tersebut post test. 2. Evaluasi kelompok kecil
Pada tahap ini, media perlu diujicobakan kepada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Jika media tersebut
dibuat untuk siswa kelas I SMA, pilihlah 10-20 orang siswa
dari kelas I SMA. Apabila kurang dari sepuluh data yang diperoleh maka kurang dapat menggambarkan populasi target.
Sebaliknya, jika lebih dari dua puluh data atau informasi yang diperoleh melebihi yang diperlukan. Akibatnya kurang
bermanfaat untuk dianalisis dalam evaluasi kelompok kecil. 3. Evaluasi lapangan
Evaluasi lapangan atau field evaluation adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu dilakukan. Usahakan memperoleh
situasi semirip mungkin dengan situasi sebenarnya. Setelah melalui dua tahap evaluasi di atas tentulah media yang dibuat
sudah mendekati kesempurnaan. Namun dengan itu masih harus dibuktikan. Melalui evaluasi lapangan inilah, kebolehan
media yang dibuat itu diujicobakan.
4. Media Film a. Pengertian film