28
5. Karakteristik Pelajar yang Memiliki Swakelola Belajar
Para ahli kognitif sosial dan juga psikolog kognitif menyadari bahwa untuk menjadi pembelajar yang benar-benar efektif, siswa harus terlibat
dalam beberapa aktivitas mengatur diri Winnie, dalam Santrock, 2010: 296. Berikut ini adalah karakteristik siswa yang memilki kemampuan
mengelola belajarnya:
a. Bertujuan memperluas pengetahuan dan menjaga motivasi b. Menyadari keadaan emosi mereka dan punya strategi untuk
mengelola emosinya c. Secara periodik memonitor kemajuan kearah tujuannya
d. Menyesuaikan atau memperbaiki strategi berdasarkan kemajuan yang mereka buat
e. Mengevaluasi halangan yang mungkin muncul dan melakukan adaptasi yang diperlukan.
Siswa yang memiliki kemampuan untuk mengatur pola belajarnya sendiri, maka siswa tersebut dapat dikatakan sebagai pembelajar yang
efektif. Selain mampu menetapkan tujuan dan menjaga motivasi, siswa dengan swakelola belajar yang tinggi juga mampu memonitor dan
mengevaluasi kegiatan belajarnya sehingga kegiatan belajarnya lebih terstruktur.
D. Siswa Sekolah Menengah Pertama SMP
Siswa yang bersekolah di jenjang SMP adalah siswa dengan usia remaja yang biasanya berada pada rentang usia 12-15 tahun. Istilah remaja
29
dikenal dengan sebutan “adolescence” yang berasal dari kata dalam bahasa Latin “adolescere” yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam
perkembangan menjadi dewasa Desmita, 2012: 189. Hurlock menyatakan awal masa remaja berlangsung kira-kira dari tiga belas tahun
samapai enam belas tahun atau tujuh belas tahun Rita Eka Izzaty, dkk, 2008: 124.
Dalam kehidupan beragama, remaja sudah mulai melibatkan diri ke dalam kegiatan-kegiatan keagamaan. Pada fase remaja ini, ditandai dengan
berkembangnya sikap dependen kepada orang tua ke arah independen, minat seksualitas dan kecendeungan merenung atau memperhatikan diri
sendiri, nilai-nilai etika, dan isu-isu moral Salzman dan Pikunas dalam Syamsu Yusuf, 2014:71. Menurut Konopka dalam Syamsu yusuf, 2014:
71 masa remaja ini meliputi: remaja awal dengan rentang usia 12-15 tahun, remaja madya dengan rentang usia 15-18 tahun, dan remaja akhir
dengan rentang usia 19-22 tahun. Menurut Wiliam Kay dalam Syamsu Yusuf, 2014: 72 tugas-tugas
perkembangan yang terjadi pada usia remaja adalah: a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya
b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figure-figur yang mempunyai otoritas
30
c. Mengembangkan kemampuan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara
individual maupun kelompok d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya
e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri
f. Memperkuat self control atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup.
g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri sikapperilaku kekanak-kanakan.
Sedangkan menurut Hurlock dalam Rita Eka Izzaty, dkk, 2008: 126 tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut:
a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita.
b. Mencapai peran sosial pria dan wanita. c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara
efektif. d. Mengharapkan
dan mencapai
perilaku sosial
yang bertanggungjawab.
e. Mempersiapkan karier ekonomi. f. Memepersiapkan perkawinan dan keluarga.
g. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan
untuk berperilaku menggunakan ediologi.
E. Penelitian Terdahulu