Proses Modeling Pengaruh modeling Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penerapan Penokohan

19 siswa dapatkan dari buku maupun guru, dan juga dapat digunakan sebagai variasi pembelajaran.

3. Proses Modeling

Gantina, dkk 2011: 177 membagi proses modeling menjadi empat macam yaitu: a. Perhatian, harus fokus pada model. Pada proses ini dipengaruhi asosiasi pengamat dengan model, sifat model yang atraktif, arti penting tingkah laku yang diamati bagi siswa. b. Representasi, setelah siswa mengamati tingkah laku tokoh maka selanjutnya tingkah laku itu harus disimbolisasikan dalam ingatan siswa. c. Peniruan tingkah laku model, pada proses ini siswa memikirkan bagaimana siswa akan menirukan tingkah laku model d. Motivasi dan penguatan, motivasi yang tinggi untuk melakukan tingkah laku model mempengaruhi keefektifan belajar siswa.

4. Pengaruh modeling

Bandura dan Walters Sarwono, 2000: 25 menyebutka tiga pengaruh yang terjadi dari proses belajar melalui pengamatan modeling yakni: a. Efek modeling modeling effect dimana peniru melakukan tingkah laku baru sehingga sesuai dengan tingkah laku model. b. Efek menghambat inhibition dan menghapus hambatan disinhibition yaitu tingkah laku yang tidak sesuai dengan tingkah 20 laku model dihambat kemunculannya, sedangkan tingkah laku yang sesuai dengan tingkah laku model dihapuskan hambatan- hambatannya sehingga timbul tingkah laku yang dapat menjadi nyata. c. Efek kemudahan fascilitation effects. Tingkah laku yang sudah pernah dipelajari oleh peniru lebih mudah muncul kembali dengan mengamati tingkah laku model.

5. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penerapan Penokohan

Di bawah ini merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan modeling menurut Gantina Komalasari, dkk 2011: 177: a. Ciri model seperti; usia, status sosial, jenis kelamin, keramahan, dan kemampuan, penting dalam meningkatkan imitasi. b. Anak lebih senang meniru model seusianya daripada model dewasa. c. Anak cenderung meniru model seusianya daripada model dewasa. d. Anak cenderung meniru model yang standar prestasinya dalam jangkauannya. e. Anak cenderung mengimitasi orang tuanya yang hangat dan terbuka. Dalam penokohan, sebaiknya tokoh yang dimunculkan sebagai contoh bagi anak atau siswa merupakan tokoh yang sesuai dengan kondisi anak. Seperti yang sudah disebutkan oleh Gantina, dkk, anak lebih senang 21 meniru model yang usianya sama seperti mereka. Sehingga peneliti berusaha menayangkan film dimana tokoh utama di dalam film ini sesuai dengan usia siswa.

C. Swakelola Belajar