13
6. Proses Kerja Terapi Film cinema therapy
Proses yang terjadi pada saat memahami alur cerita dan karakter tokoh dalam sebuah film Sapiana, 2014: 9 yakni:
a. Dengan melihat film, itu menandakan bahwa terjadi kerja aktif dalam otak yang menunjukkan diri kita memahami isu-isu emosi
yang ditandai dengan tibulnya kepahaman dengan sebuah alur cerita dalam film.
b. Terapi dengan menggunakan film atau sinema ternyata dapat membangkitkan semangat di alam bawah sadar kita. Dengan
menonton film luapan ekspresi emosi terjadi. Penonton seperti terkena sihir, seolah berada di dalam alur cerita film.
c. Titik akhir dari cinema therapy adalah menemukan makna atau
maksud dari alur cerita film. Penemuan makna ini yang kemudian dapat mendorong untuk tampil seperti apa yang semestinya, bisa
berupa motivasi, hubungan depresi, percaya diri. 7.
Jenis-jenis Film
Untuk mengelompokkan film ke dalam jenis, klasifikasi, atau mode film memang belum ada kejelasan yang baku. Beberapa pakar
film masih mengelompokkan film sesuai dengan interpretasinya masing-masing, sehingga dalam mengetahui jenis film memang perlu
di lihat dari pernyataan masing-masing pembicara. Adapun metode yang paling mudah dan sering digunakan untuk mengklasifikasikan
film adalah berdasarkan genre. Genre secara umum membagi film
14
berdasarkan jenis dan latar ceritanya. Menurut Suwasono 2014:13- 17 genre film yang masih popular hingga sekarang adalah sebagai
berikut:
a. Aksi
Film-film aksi berhubungan dengan adegan aksi fisik seru, menegangkan, berbahaya, nonstop dengan tempo cerita yang
cepat. Film aksi memiliki karakter protagonis dan antagonis yang jelas serta konflik berupa konfrontasi fisik. Film aksi
sering digunakan untuk memacu adrenalin penonton.
b. Drama
Film drama umumnya berhubungan dengan tema, cerita, setting, karakter, dan suasana yang memotret kehidupan nyata.
Kisahnya seringkali menggugah emosi, dramatik, dan mampu menguras air mata penontonnya. Tema yang sering dipakai
dalam film drama adalah isu-isu sosial baik dalam masyarakat maupun
keluarga seperti
ketidakadilan, kekerasan,
diskriminasi, rasialisme, ketidakharmonisan, masalah kejiwaan, penyakit, kemiskinan, politik, dan kekuasaan. Selain itu film
drama juga dapat memuat kisah-kisah inspiratif yang dapat memberikan dan membangkitkan motivasi kepada penonton.
Kisah dalam film drama sering diadaptasi dari sebuah novel, puisi, catatan harian, ataupun sebuah kisah nyata.
15
c. Komedi
Film komedi adalah jenis film yang tujuan utamanya memancing tawa penonton. Film komedi biasanya berupa
drama ringan yang melebih-lebihkan aksi, situasi, bahasa, hingga karakternya. Film komedi ini dapat digunakan untuk
mengurangi stres yang dialami oleh seseorang karena dengan tawa maka penonton akan dapat mengurangi kecemasan yang
dialami, dengan tertawa maka akan berdampak pada kognitif yang dapat mengubah pikiran-pikiran negatif menjadi pikiran
positif. Selain itu tertawa juga dapat mengubah mood seseorang dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh
Bennett 2003 dalam Suwasono, 2014:13-17 Tertawa dalam seting kesehatan terbukti mampu meningkatkan mood pasien
dan hidupnya menjadi lebih berkualitas. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari tertawa juga memiliki efek yang serupa
seperti menghilangkan rasa jenuh.
d. Horor