39
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel penelitian merupakan sesuatu yang ditetapkan menjadi obyek penelitian
oleh peneliti untuk memperoleh informasi tentang hal tersebut. Dalam penelitian ini terdapat dua variable yaitu
1. Variabel bebas X Variabel bebas ialah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
penyebab berubahnya variabel terikat.Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan ialah terapi film.
2. Variabel terikat Y Variabel terikat menrupakan variabel yang dipengaruhi, dalam
penelitian ini variable bebasnya adalah tingkat swakelola belajar pada siswa.
E. Definisi Operasional
1. Swakelola belajar adalah tinggi atau rendahnya kemampuan individu atau siswa untuk memonitor, meregulasi, mengontrol kognisi dan
perilaku seperti regulasi lingkungan yang kemudian diarahkan demi mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Terapi film adalah suatu media terapi yang memiliki pengaruh positif kepada penonton melalui gaya dan isi yang menarik perhatian,
menambah informasi, dan melambangkan berbagai pola perilaku pemeran, yang memiliki kekuatan sehingga penonton mampu
menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita.
40
F. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan desain pretest-posttest control group design. Dalam desain ini terdapat dua
kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Sebelum dilakukan treatment,
terlebih dahulu kelompok eksperimen maupun kelompok control diberikan pre-test untuk melihat kondisi swakelola belajar mereka. Kemudian
kelompok eksperimen diberikan treatment sedangkan kelompok control tidak diberikan treatment, tetapi kelompok control diberi layanan klasikal
dengan menggunakan metode tradisional yaitu ceramah dan diskusi. Kemudian kelompok control maupun kelompok eksperimen kembali
diberikan tes ke dua post-test untuk mengetahui keadaan setelah diberikan treatment, dalam jangka waktu yang berdekatan setelah
diberikan treatment. Sugiyono 2012:112 memvisualisasikan model ini sebagai berikut:
R O
1
X O
2
R O
3
O
4
Gambar 2. Pretest-Posttest Control Group Design
41
Keterangan: O
1
: Kondisi kelompok eksperimen sebelum diberi treatment pre-test O
3 :
Kondisi kelompok kontrol pre-test X
: Pemberian treatment dengan media film. O
2
: Kondisi kelompok eksperimen setelah pemberian treatment post- test
O
4 :
kondisi kelompok kontrolyang tidak diberikan treatment post- test.
R : dipilih secara random
Dalam penelitian eksperimen terdapat 3 tahapan yang harus dilakukan yaitu pretest, treatment, dan posttest. Tahapan tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. Tahapan dalam penelitian eksperimen
1. Pra eksperimen a. Penentuan sampel
Pada tahap pra eksperimen ini pertama kali adalah menentukan sampel dari populasi dan memilih sampel yang akan dijadikan
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Pretest Posttest
Treatment
42
b. Pembuatan skala swakelola belajar Setelah penentuan sampel dilanjutkan dengan membuat
instrumen berupa skala swakelola belajar yang merujuk pada aspek dan indikator swakelola belajar
2. Eksperimen Pada tahap ini terdiri dari test awal, pemberian treatment, posttest.
a. Tes awal Test awal pretest dilakukan untuk mengetahui tingkat
swakelola belajarsiswa sebelum diberikan treatment pada kelompok eksperimen. Pretest diberikan kepada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah diadakan pretest hasilnya dianalisis untuk mengetahui tingkat swakelola belajar
yang terjadi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. b. Pemberian treatment
Pemberian treatment
kepada kelompok
eksperimen menggunakan media film. Film yang digunakan yaitu film
yang mengandung unsur pendidikan. Kelompok kontrol tidak diberikan treatment tetapi pada penelitian ini kelompok kontrol
diberikan layanan klasikal dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi.
43
Langkah-langkah dalam pemberian treatment kepada kelompok eksperimen menggunakan media film yaitu:
1 Peneliti mempersiapkan alat yang perlu digunakan dalam memberikan perlakuan
2 Semua siswa dipastikan sudah masuk di dalam kelas dan diarahkan agar mencari posisi yang nyaman untuk
menonton film 3 Sebelum film ditayangkan, peneliti menyampaikan tujuan
yang akan dicapai 4 Peneliti mengarahkan kepada siswa agar dapat rileks saat
menonton film 5 Siswa mulai mengamati sebuah film yang disajikan, apabila
saat film ditayangkan dan dipandang ada yang perlu dijelaskan maka peneliti dapat menghentikan film sejenak
untuk menjelaskan atau memberikan keterangan terkait dengan isi film tersebut
6 Setelah film selesai ditayangkan, peneliti meminta siswa untuk menyampaikan perasaan serta makna yang
terkandung dalam sebuah film dan mendiskusikan film bersama-sama dengan peneliti.
c. Post-test Tes ini diberikan setelah adanya treatment dengan tujuan untuk
mengetahui perbedaan tingkat swakelola belajar siswa antara
44
kelompok eksperimen yang diberikan treatment menggunakan media film dengan kelompok kontrol yang diberikan layanan
klasikan menggunakan metode ceramah dan diskusi. 3. Pasca eksperimen
Pada tahap ini hasil data pre-test dan post-test dianalisis dengan menggunakan uji beda rat-rata uji-t antara data hasil pre-
test dan post-test. Uji t dilakukan untuk menguji perubahan yang terjadi akibat suatu perlakuan peneliti terhadap sampel dan
membandingkan skor pre-test dan post-test.
G. Teknik Pengumpulan Data