14
lemak yang rendah, tetapi tetap menyehatkan. Karakteristik kepribadian bisa juga dijadikan dasar untuk memposisikan produk di pasar. Perusahaan dapat
memposisikan produknya pada segmen pasar yang mengutamakan diet karena lingkunganya memang menuntut demikian
2.2.3. Organization Citizenship Behavior OCB
2.2.3.1. Pengertian Organization Citizenship Behavior OCB
Menurut Davis and Newstrom 1994: 56 mendefinisikan OCB sebagai perilaku individu yang bebas, tidak berkaitan secara langsung atau eksplisit
dengan sistem reward dan biasa meningkatkan fungsi efektif organisasi. Lebih jauh Davis and Newstrom juga menyatakan organizational citizenship behavior
OCB adalah perilaku-perilaku yang ditentukan oleh karyawan : a.
Tidak secara langsung dan eksplisit mendapat penghargaan dari sistem imbalan formal.
b. Merupakan faktor pendorong keefektifan fungsi-fungsi organisasi.
c. Bersifat bebas dan sukarela karena perilaku tersebut tidak diharuskan oleh
persyaratan peran atau deskripsi jabatan dan merupakan pilihan personal. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Organization Citizenship
Behavior OCB merupakan : 1.
Perilaku yang bersikap sukarela bukan merupakan tindakan yang terpaksa terhadap hal-hal yang mengedepankan kepentingan organisasi.
2. Perilaku individu sebagai wujud dari kepuasan berdasarkan performance
tidak diperintahkan secara formal.
15
3. Tidak berkaitan secara langsung dan terang-terangan dengan sistem reward
yang formal.
2.2.3.2. Indikator Organization Citizenship Behavior OCB
Organizational Citizenship Behavior OCB diukur dengan kuesioner yang dikembangkan oleh Podsakof dan Mckenzie 1994 dalam Djati 2005: 241
yang terdiri dari 5 indikator : 1.
altruism, yaitu sifat mementingkan kepentingan orang lain seperti perilaku membantu dengan segera terhadap orang lain.
2. Civic virtue, yaitu kebaikan warga negara atau warga organisasi seperti
berpartisipasi dan memperhatikan kelangsungan hidup perusahaannya. 3.
Conscientiousness, yaitu sikap berhati-hati atau mendengarkan kata hati. 4.
Courtesy, atau kesopanan seperti memberitahu yang lain dalam mencegah kejadian dalam kerja yang menimbulkan suatu masalah.
5. Sportmanship, atau sikap sportif seperti toleransi terhadap ketidaknyamanan
dalam bekerja yang tidak dapat dihindari tanpa adanya komplain.
2.2.4. Kualitas Layanan Service Quality